10. Marah Buat Apa?

245 17 11
                                    

Aloha..

Updatenya gercep nih

Ramein Vote dan Komen ya 🥺🙏

💜 u all...

"YA AMPUN, matematika di jam terakhir tuh emang nggak asyik banget!" Keluh Dinda saat mereka sudah keluar dari kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"YA AMPUN, matematika di jam terakhir tuh emang nggak asyik banget!" Keluh Dinda saat mereka sudah keluar dari kelas. Tangannya meregang ke atas.

"Padahal dari tadi Lo cuma gambar," Sindir Iris, yang langsung dibalas dengan cubitan maut dari Dinda.

"Diem Lo, awas aja kalo sampe ketahuan Bu Dewi. Bisa mati Gue,"

"Yang cari mati duluan siapa?"

"Ih, Iris!" Dinda cemberut. "Ya gimana? Gue kan nggak paham sama pelajarannya sama sekali. Dari pada waktu Gue disia-siain buat ngeliatin papan tulis yang isinya x sama y itu, mending Gue manfaatkan dengan sebaik mungkin buat menyalurkan hobi yang sangat Gue sukai lah,"

Iris geleng-geleng kepala mendengar kilahan Dinda yang super lancar layaknya jalan tol baru. "Serah Lo deh Din,"

Dinda masih mengoceh panjang, sampai kemudian diam sendiri saat tangannya membuka pesan masuk di handphonenya.

"Astaga Ris! Gue lupa! Gue harus jemput Mami di Bandara!" Dinda menepuk jidatnya sendiri.

"Oh? Tante Lia pulang dari Bali hari ini?"

"Iya, sorry banget ya nggak jadi nemenin Lo ke toko buku. Lain kali Gue temenin deh,"

"Iya udah santai, emangnya Lo kesana naik apaan?"

"Taxi online. Mami yang mesenin. Ini dia tadi whatsapp Gue,"

"Ya udah sana, salamin sama Tante Lia ya Din,"

"Oke beb. Ntar Gue sisain oleh-oleh! Bye!"

"Bye!" Iris melambai pada gadis itu yang sudah berlari keluar gerbang. Temannya satu itu memang pelupa pake banget. Bisa-bisanya mau jemput maminya di bandara aja lupa.

Iris hendak melanjutkan langkah kakinya keluar gerbang, sampai seseorang tiba-tiba menghadang jalannya.

"Permisi," Katanya kemudian, mendongak menatap siapa orang yang ada di hadapannya.

"Lo Dinda?" Seorang cewek dengan rambut panjang bergelombang melipat tangan di dada, melihat Iris dari ujung kaki sampai ujung rambut. Iris membaca name tag cewek itu. Sandy Puspita R.

"Gue denger dari adik kelas Gue yang kemaren nge-MOS kalo Lo punya masalah sama Bryan. Dan Gue perhati-perhatiin Lo emang keliatan bermasalah sih orangnya,"

"Maaf kak," Iris menjawab sesabar mungkin. "Saya ada masalah apa ya sama Kakak-kakak?"

"Jadi Lo nggak merasa bersalah gitu?!" Cewek lain menimpali. "Lo ngapain tadi duduk bareng Bryan sama temen-temennya di kantin? Lo mau cari muka sama mereka?!"

Sweet Liar (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang