45. My Sweet Liar (END)

635 14 0
                                    

"SEKARANG, jelasin ke Gue dengan sejelas-jelasnya Iris Soraya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"SEKARANG, jelasin ke Gue dengan sejelas-jelasnya Iris Soraya. Beneran, cewek yang ada di video viral itu Lo?"

Iris menghela napas pasrah. "Iya Din, itu emang Gue,"

"Gila Lo!" Dinda mencak-mencak. "Sejak kapan Lo suka sama si psikopat Bryan itu! Bukannya beberapa hari yang lalu Lo bilang Lo benci dia?!"

"Din, Gue juga nggak tau. Perasaan itu nggak bisa dipaksa. Meskipun Gue bilang Gue benci banget sama dia, hati Gue justru bilang yang sebaliknya.

Gue tau ini bodoh banget, dan mungkin bukan kaya Gue yang biasanya. Tapi, cinta itu memang bisa ngubah segalanya Din. Gue yang semula mengutamakan Lo lebih dari apapun, sekarang memasukkan Kak Bryan ke dalam list utama Gue. Gue minta maaf sekali lagi Din. Lagi-lagi Gue ngehianatin Lo, tapi Gue bisa apa?

Gue bisa bohong ke semua orang, termasuk kepada Lo sahabat terbaik Gue. Tapi, Gue beneran nggak bisa ngebohongin perasaan Gue sendiri!"

Dinda di seberang sana menghela napas. Emosinya memang sempat memuncak setelah melihat video viral dua remaja menyatakan cinta di pinggir jalan yang ternyata adalah sosok sahabatnya sendiri dengan mantan calon kakak tiri yang sangat dia benci. Tapi mendengar penuturan Iris saat ini tiba-tiba membuatnya luluh. Memangnya dia bisa mencegah orang untuk jatuh cinta? Dia sendiri tidak yakin apakah bisa melakukan hal serupa untuk mengungkapkan perasaannya di depan orang yang dia cintai.

"Terus, kata si Bryan gimana?"

Iris terdiam sejenak, kemudian menjawab setengah berbisik. "Dia juga suka sama Gue Din,"

Mulut Dinda seketika terbuka. Rekaman viral itu memang cuma menangkap adegan Iris yang berteriak 'Aku suka Kak Bryan' saja. Ucapan setelahnya tidak terdengar jelas karena tercampur suara orang-orang mengobrol dan mesin kendaraan yang berlalu lalang. Tapi mendengar sendiri perkataan sahabatnya soal Bryan yang ternyata juga menyukainya membuatnya shock setengah mati.

"Jadi? Sekarang kalian pacaran dong?"

Iris tersenyum malu-malu, sebelum kemudian mengangguk kecil.

***

Bryan mengetuk pintu rumah sederhana itu perlahan, menunggu sampai seorang nenek membukakan pintu.

"Eh, siapa ini? Nyari siapa Den Ganteng?"

"Eh, halo nek." Bryan menyalami si Nenek. "Saya temennya Iris Nek. Irisnya ada?"

"Oh, temennya Iris.." Nenek itu tampak menjawab sembari melihat Bryan dari ujung kepala sampai ujung kaki. "Temen apa temen nih?"

"Siapa Nek?" belum sempat Bryan menjawab godaan sang Nenek, Iris muncul dari dalam rumah. Terbelalak melihat siapa yang datang.

"Hai," Bryan tersenyum nyengir.

"Kak Bryan ngapain?" Iris berbisik-bisik, melirik ke arah Nenek yang sedang memperhatikan mereka dengan antusias.

"Ya mau ketemu pacarku lah,"

Sweet Liar (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang