24. Halo Tante!

150 8 0
                                    

Trailer Sweet Liar (1) on YouTube

Happy weekend!

Uhhhh rasanya hari cepet banget berlalu yaa

Nggak usah lama-lama deh

Langsung aja

Cekidot!

HARI MINGGU seharusnya menjadi hari bersantai bagi seorang Iris yang sangat mencintai kasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HARI MINGGU seharusnya menjadi hari bersantai bagi seorang Iris yang sangat mencintai kasur. Se-ha-rus-nya.

Namun telepon Bryan pagi-pagi buta mengacaukan segalanya. Cowok itu heboh meminta Iris datang ke rumah, mengatakan ada hal penting yang harus ia sampaikan sekarang juga. Bodohnya, Iris tidak bisa menolak permintaan itu.

Oke, nggak papa Ris. Bisa jadi ini kesempatan buat mengakhiri perjanjian sama Bryan, Ia memantapkan hati.

Iris sudah mengulurkan tangan hendak memencet bel, saat pintu rumah besar itu terbuka dari dalam.

"Hai," Bryan menyapa dengan wajah bersinar yang cerahnya melebihi cahaya matahari pagi ini. Di pundaknya tersampir handuk yang menahan tetesan air dari rambutnya yang tercukur rapi. Aroma segar menguar dari tubuh Bryan yang terbungkus asal dengan kaus berwarna putih. Sepertinya cowok itu baru selesai mandi dan buru-buru memakai kaus itu saat bel rumahnya berbunyi.

Iris tergagap. Buru-buru mengalihkan mata dari pemandangan segar di depannya. Kalau lebih lama lagi, takutnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Lo bawa tas ransel segede itu buat apa? Mau les?" Bryan menunjuk tas yang ada di punggung Iris.

Iris menggeleng. Bingung mau menjawab apa.

"Yaudah deh, masuk dulu," Perintah Bryan. Iris hendak menolak, tapi Bryan sudah melenggang pergi ke lantai atas.

Iris ragu-ragu duduk di atas sofa depan televisi, menatap sekeliling ruangan yang dilengkapi dengan perabotan mewah. Sebenernya sudah tiga kali dia datang ke rumah ini, tetapi suasana mewahnya tetap membuat Iris takjub.

Foto keluarga di ruangan itu menarik perhatian Iris. Ada sepasang suami istri berdiri serasi, tersenyum bahagia. Di tengahnya, ada anak laki-laki yang mungkin masih duduk di bangku SMP. Senyuman anak di foto itu membuat Iris tercengang. Pasalnya, belum pernah dia melihat senyum secerah itu di wajah Bryan yang sekarang.

"Cantik, ya?" Tiba-tiba, Bryan sudah berdiri di belakang Iris. Bajunya sudah berganti dengan kemeja hitam polos berlengan panjang. Dua kancing atasnya dibiarkan terbuka. Mata Iris hampir melotot melihat penampilan cowok itu.

Sweet Liar (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang