IRIS MENGELAP peluh di dahinya yang bercucuran deras, kemudian menyodorkan secarik kertas dan pena pada Bryan yang lagi asyik mengunyah bakwan di kantin.
"Mau ngapain?" Bryan bertanya, seolah tak mengerti maksud dan tujuan cewek itu bawa-bawa kertas sampai mandi keringat.
"Anu.. Hhh.. Kak Bryan.. Hhh.. Minta.. Hhh.. Tanda tangannya.." Iris menjelaskan putus-putus, nafasnya masih ngos-ngosan banget. Yaiyalah, muterin satu sekolahan yang luasnya hampir 50 hektar cuma buat nyari sesosok manusia itu capek banget loh!
"Oh," Bryan menjawab cuek, kemudian kembali menikmati lezatnya gorengan bakwan yang tersisa di tangan.
"Anu.. Kak?" Iris sudah hampir mengumpat. Niat banget sih mau ngerjain!
"Eh apa? Minta sumbangan ya? Sorry, nggak dulu deh!"
Sialan! Iris memekik dalam hati.
"Tolong kak, kalo nggak dapet tanda tangan kakak, saya bisa dihukum nggak boleh pulang ke rumah," Iris pura-pura memelas. Dasar cowok kurang ajar!
"Oh gitu ya?" Bryan menaikkan sebelah alis, tersenyum miring. "Terus gue harus peduli gitu?"
Psikopat!
Bryan beranjak dari duduknya, mendekat pada Iris. Tiba-tiba saja, wajahnya sudah sangat dekat dengan cewek itu.
"Nggak asik Lo," Bisik Bryan di telinga Iris, "Kenapa nggak maki-maki Gue kaya biasanya? Lo kan jago kalo maki-maki Gue di DM,"
***
Darah Dinda seolah mendidih, kenapa My Sunshine Iris digituin sih?
Sepanjang hari, dia menyaksikan dengan mata kepala nya sendiri Iris dilakukan semena-mena sama kakak-kakak senior. Dari yang disuruh nyanyi ulang lagu 'keramat' sampai disuruh keliling sekolahan buat minta tanda tangan seorang Bryan Lesmana di luar jam MOS. Mana cowok itu sengaja banget minta dicariin, sampe Iris harus muter seluruh sekolahan yang luasnya berhektar-hektar itu di siang hari yang mataharinya terik banget!
"Terus Lo maunya gimana? Udah siap ngaku sama Bryan?" tanya Iris saat Dinda bersikeras mengatakan kalau yang diterima Iris sangat nggak adil.
"Belum sih," Dinda menggigit bibir, mencoba mensejajari langkah Iris yang lagi sibuk nyari si Bryan.
"Tapi guenya nggak tega sama Lo,"
"Kalo nggak tega sama Gue, mending Lo kirimin tukang pijit langganan Ibu Gue buat dateng ke rumah ntar malem. Kayanya kaki Gue udah mulai kram deh,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Liar (END)
Teen FictionBryan Lesmana. Cowok paling famous satu sekolah yang kesal bukan main setelah mendengar Papanya akan menikah lagi. Ia pun berencana menggagalkan pernikahan itu dengan mengancam Adinda, calon adik tirinya. Iris Soraya. Terpaksa berpura-pura menjadi A...