4. Curiga

339 18 10
                                    

"WAHAHAHAHA!" Bryan tertawa terbahak-bahak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"WAHAHAHAHA!" Bryan tertawa terbahak-bahak. Satu tangannya memukul-mukul meja senang. Satu tangannya lagi memegang handphone, menonton.

Reksa dan Agung yang sedang asyik mengemil makanan masing-masing langsung saling pandang bingung.

"Kenapa Yan?" celetuk Reksa, "Kesambet setan Kafe apa gimana?"

"Sembarangan," Hardik Bryan, tapi tetap tidak mengalihkan pandangan dari layar ponselnya. "Ini loh, Video yang lagi Gue tonton, lucu banget,"

"Nonton opo to?" Agung mulai kepo. "Koe ngebokep yo, Yan?"

Serentak, Bryan dan Reksa menjitak kepala Agung bebarengan.

"Piktor!"

"Gue nggak semesum Lo, bego! Lagian mana ada nonton bokep malah ketawa ngakak,"

"Ya siapa tau.." Agung mengelus-elus kepalanya. Mungkin sekarang ada dua benjol di sana. "La emang nonton opo to? "

"Nih," Bryan akhirnya menggeser letak ponsel, memosisikan layar di depan mata mereka bertiga. "Gue tuh nonton video MOS tadi,"

Agung dan Reksa melihat video itu dengan seksama. Tampak seorang cewek berambut panjang berdiri di tengah lapangan. Bernyanyi dengan penuh penghayatan. Reksa harus mendekatkan kupingnya sedemikian rupa untuk mendengar lagu apa yang sedang dinyanyikan cewek itu.

"Bentar, lagu apa sih itu yang dinyanyiin? Kok kaya dangdut-dangdut gitu?"

"Ya emang dangdut!" Bryan tergelak lagi. "Dia emang nyanyi dangdut, Bro. Lagunya Haji Rhoma Irama itu loh, yang judulnya 'keramat'. Bayangin aja dia nyanyi kaya gitu di depan semua orang di tengah lapangan,"

"Wah, kuat banget mental nih cewek," Puji Reksa sembari bertepuk tangan dramatis. "Emang nih cewek siapa Yan?"

"Coba tebak," Bryan menyunggingkan senyum misterius.

Reksa dan Agung otomatis saling melirik heran. Menebak-nebak.

"Gebetan?"

"Holy shit! Amit-amit tujuh turunan dia jadi gebetan Gue," Bryan menjawab sembari sok bergidik.

"Lebay amat, emang dia siapa sih?"

"Dinda,"

"Dinda?" Agung dan Reksa masih memandangi Bryan bingung, "Dinda sopo?"

"Adinda Maheswari, anaknya pacar Papa Gue!" Bryan menjawab gregetan. Mata Agung dan Reksa spontan terbelalak. Kedua cowok itu langsung melihat lagi ke arah layar ponsel, membesar kecilkan layar demi melihat wajah calon adik Bryan itu.

"Adoh banget lak mideo," Keluh Agung, "Padahal ketok e cantik,"

Reksa mengangguk setuju. Bukan, bukan setuju karena omongan Agung yang bilang cewek itu keliatan cantik, tapi setuju karena video itu diambil terlalu jauh. Reksa jadi tidak bisa melihat seperti apa rupa gadis itu. Selain karena ingin tau seperti apa wajah Dinda, Reksa juga merasa ada yang janggal dengan cerita Bryan barusan. Dia kan juga ketemu cewek namanya Dinda waktu di UKS, tapi cewek itu dari pagi sampai siang tidur di sana karena nggak enak badan dan langsung pulang waktu agak mendingan. Jadi mustahil Dinda yang dia temuin itu bisa balik ke lokasi MOS dan dikerjain habis-habisan sama Bryan. Apa mungkin ini Dinda yang lain?

Sweet Liar (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang