26. Harus Lo

133 5 0
                                    

Wattpad trailer (2)

Jangan lupa kasih feedback yang baik buat Author, dengan cara vote, komen dan follow!



Love yaa💜

"JADI KESIMPULANNYA, karena si psikopat gila itu nggak punya siapa-siapa buat nganterin dia, pengacaranya nyuruh Lo buat nemenin dia check up?" Dinda memperjelas kalimat Iris dengan nada tak percaya. "Kok bisa sih? Ya, masa sih nggak ada siapapun yang bisa anterin dia selain Lo?"

"Emang itu faktanya Din, Lo kan tau kalo Om Hadi juga lagi di Singapura,"

"Ya, tapi kan—"

"Yang penting sekarang Lo udah percaya kan sama Gue?" potong Iris. "Gue udah jelasin semuanya sama Lo,"

Sebenernya, ini cuma sebagian dari kebenaran yang perlu Lo tau Din. Maafin Gue, Gue belum bisa cerita semuanya, batin Iris merasa bersalah.

Cerita Iris tentang dirinya yang mengantarkan Bryan untuk check up ke rumah sakit memang bukan bualan semata. Setelah pulang dari pemakaman, Bryan mendapatkan telepon dari rumah sakit yang mengabarkan jadwal check up-nya. Tentu saja mau tidak mau Iris harus ikut menemani Bryan ke rumah sakit. Berkat itulah dirinya selamat dari tuduhan Rinai. Meskipun sebenarnya tuduhan Rinai memang benar adanya. Tapi kan, dia bukan pacarnya Bryan seperti yang mereka bilang? Berarti jatuhnya mereka fitnah dong?

"Terus, sekarang gantian Lo yang cerita," Iris mengalihkan topik pembicaraan. "Kenapa Lo sama Rinai bisa berantem kaya gitu?"

Dinda mengaduk mi ayamnya yang tinggal setengah mangkuk dengan lesu. "Rinai nyebarin foto Lo ke grup hatersnya Bryan, dan itu bikin Lo dihujat sama semua anggota di grup itu. Gue udah peringatin buat jangan bikin fitnah sebelum klarifikasi ke Lo, tapi dia tetep aja nuduh Lo macem-macem. Lo dibilang pengkhianat lah, munafik lah. Pokoknya Gue benci banget karena Lo diomongin kaya gitu, Gue nggak terima!"

Jleb. Oke, sekarang suara hatinya yang tertusuk terdengar di telinga Iris.

"Sorry," Iris meraih tangan Dinda. "Gue kira diem bakal nyelesain semuanya. Gue nggak tau kalau kejadiannya bakalan kaya gini,"

"Ya udah sih, udah lewat juga." Dinda tersenyum. "Yang penting kalo ada apa-apa Lo harus bilang ke Gue dulu ya, setidaknya biar hati Gue ngerasa tenang karena Lo nggak nyembunyiin apapun dari Gue,"

Jleb. Dua kali. Nurani Iris tertusuk dua kali.

"I-iya, Gue pasti akan cerita ke Lo dulu kok,"

Sweet Liar (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang