Sore menjelang petang saat tugas sudah dijalankan, Jungkook menyelinap dan menyisipkan waktu untuk bertemu dengan Rose. Tentu hanya Mingyu yang mengetahui ini, dan Jungkook membiarkan Eunha menunggu sendirian dikamar hotelnya tanpa tahu apa apa.
"Sampai kapan kau akan makan seperti ini, hm?" Jungkook menyeka sisa ice cream yang tersisa di sisi bibir Rose. Sedang si pemilik bibir diam dan membiarkan tangan kekar milik Jungkook menyentuh wajahnya.
"Oh ya, Kook. Besok aku dan Jiho akan pergi ke pesta pertunangan Bos kami. Sepertinya kita tidak bisa saling bertemu besok." Jungkook mengangguk mengiyakan perkataan Rose. "Apa kau tidak ada kegiatan besok? Selama di Brazil kulihat kau hanya berkeliaran kesana kemari tidak ada kerjaan. Apa benar kau ada misi disini? Misi apa?"
Jungkook sudah berjanji kepada Mingyu untuk tidak melibatkan banyak pihak, terutama Rose untuk menjalankan misi rahasia ini. Misi tentang mencari kebenaran sosok keturunan dari Kendrick.
Sampai saat ini, tidak ada yang mengetahui misi yang sedang Jungkook dan team nya lakukan kecuali team nya sendiri. Bahkan Eunha yang turut ikut pergi ke Brazil ini pun tidak tau misi Jungkook yang sebenarnya.
"Sorry babe, it's a secret" mendengar jawaban Jungkook, dengan cepat membuat Rose menoleh. Tidak seperti Jungkook yang biasanya. "You keep a secret, from me? Seriously?" Tanya Rose ang hanya dibalas Jungkook dengan sentuhan lembut tangannya di pipi berisi Rose. Mengelus pipi itu lembut.
"Aku akan menceritakannya nanti, oke?"
|Monster in Me|
Rumah mewah dengan ciri khas ini didatangi oleh Rose dan Jiho untuk kedua kalinya. Ya, sekarang adalah hari yang sangat penting untuk Krystal. Pesta pertunangannya akan diselenggarakan siang ini di taman belakang rumahnya.
Beberapa tamu dan pers ada didalam venue yang sudah dihias semewah mungkin. Jangan lupakan bahwa pesta ini adalah milik mantan model papan atas dan designer merk pakaian terkenal, Krystal Jung.
Memang banyak sekali tamu yang hadir, dan bukan sembarang orang yang menghadiri pesta ini. Membuat Rose dan Jiho merasa kecil jika dibandingkan dengan tamu lainnya.
Rose melihat Jaehyun yang berdiri dan menjamu beberapa tamu disana. Rose yakin 100% bahwa tadi Jaehyun melihatnya. Tapi kenapa ia bertingkah seolah tidak mengenalnya? Padahal gadis itu sudah sengaja memakai pakaian yang cukup terbuka untuk memancing perhatian pemuda itu.
"Ros, aku akan mengambilkan minuman untuk kita. Kau tetap disini!" Jiho berjalan menuju meja yang berada di tepi untuk mengambil 2 gelas minuman untuknya dan Rose.
Rose berdiri di tempat yang sama selagi menunggu Jiho kembali. Tak ada yang ia kenal di pesta ini, mungkin hanya beberapa pers yang memintanya izin untuk memotretnya. Itulah mengapa ia memilih untuk diam selagi Jiho mengambilkan minuman.
"Are you burning with the weather here? Baju mu terlalu terbuka, mam" suara bariton itu berasal dari pemuda yang kini berdiri disebelah Rose tanpa memandang atau bahkan menoleh ke arahnya.
"I don't think so, Mr. Jae"
Jawaban Rose membuat Jaehyun sedikit mengeluarkan tawanya. "I think I've said it before. I hate when other people see your body. Are you try to get my attention?"
Jaehyun berbalik dan menatap Rose tepat di kedua mata gadis itu. "You are?" jawaban Rose sepertinya lumayan memancing Jaehyun yang kini tersenyum nakal ke arahnya.
"You've got my attention already"
Tatapan mata yang mungkin akan menjadi tatapan mata terfavorite Rose itu sungguh indah. Hingga membuat gadis itu terhipnotis dan ikut tenggelam dalam mata Jaehyun.
"I have thousands of suits if you want it" Tawar Jaehyun kepada Rose yang masih setia menatapnya dengan semu merah di pipinya. "Or you want to use my hands to cover up your exposed shoulders?"
Rona merah di pipi Rose semakin menampakkan warnanya. Rose kalah, ia salah jika ingin memancing perhatian milik Jaehyun. Kenyataannya adalah ia sendiri yang selalu terpancing akan segala sesuatu tentang pemuda berlesung pipi itu.
Jaehyun tidak pernah gagal membuat debaran di hati Rose berhenti. Tatapan, suara, bahkan wangi Jaehyun kini menjadi atensi nya.
"Sorry, apa aku mengganggu? Kalian sudah saling menatap selama 10 menit!" Intrupsi Jiho dengan 2 gelas Tequilla di tangannya. Jaehyun tersenyum dan menyinggungkan senyumnya untuk Rose sebelum ia beranjak pergi.
"Kau berjalan di arah yang salah, Tuan. Where are you going?" Tanya Rose saat melihat Jaehyun berjalan ke arah pintu keluar. Jaehyun berbalik, masih dengan senyuman di wajahnya menatap ke arah Rose.
"This party is killing me. You want to come with me?" Jaehyun mengulurkan tangannya dan menawarkan Rose untuk kabur dari pesta yang membuatnya mati kebosanan ini.
Rose masih menimang jawaban yang akan ia katakan atas ajakan Jaehyun padanya. Memang pesta ini membuatnya kurang nyaman, ia ingin menggenggam tangan Jaehyun saat ini juga kalau Jiho tidak ada.
Gadis dengan 2 gelas minuman itu masih berdiri didekatnya. "Don't mind me. Jika kau ingin bersama dengannya, go! Kau juga harus ingat dengan rencana kita. Coba lah dengan Jaehyun, Ros. Aku akan atasi pesta ini sendiri." kata Jiho mencoba meyakinkan Rose kalau dirinya baik baik saja.
"Kau sendiri disini? Apa kau gila?"
"I'm fine with that! Wish me to meet a fucking hot stranger, and having a great night with him"
Rose tertawa dibuatnya, "You're such a bad bitch!" lalu kedua sahabat itu tertawa bersama sebelum akhirnya Jiho mendorong tubuh Rose untuk lebih dekat lagi dengan Jaehyun.
"Let's having fun, Rosseane." Jabatan tangan Jaehyun diterima oleh Rose hingga kini keduanya berjalan sambil berpegangan tangan.
to be continued..
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster In Me
أدب الهواةWhy don't we kill each other slowly? Squeeze a little tighter 'til we can't breathe. "What can I say? what can I do?" The monster in me loves the monster in you. [Update every monday]