Positif.
Positif.
Positif.
Semua testpack yang Rose beli dan ia coba menunjukkan hasil yang sama. Tidak salah lagi, Rose hamil.
Rose masih termenung duduk di ranjang besar milik Jaehyun. Dirinya sungguh bingung.
"Halo?" suara Jungkook didengar Rose. Gadis itu entah kenapa ingin menelfon Jungkook setelah sekian lama mereka tidak berkabar.
"Rosie? Kenapa? Apa ada masalah?" lihat, Jungkook seolah sudah hafal mati dengan gerak gerik Rose.
"Tidak, Kook. Aku baik baik saja. Kau? Bagaimana?"
"Aku baik. Bagaimana kabarmu disana, Rose? Kapan kau kembali ke Korea?"
Rose terdiam beberapa saat. Ah, rasanya rindu juga mengobrol dengan Jungkook. Sebagai seorang sahabat, tidak lebih.
"Kook, kau akan selalu menjadi temanku kan?"
"Sure! Sekarang katakan padaku apa yang terjadi denganmu Ros! Benar kau baik baik saja?" nada Jungkook mulai meninggi. Jungkook tau ada yang tidak beres dengan gadis yang tiba-tiba menelfonnya itu.
"I'm fine. Totally fine. Jaehyun always protect me. Don't worry about that. I just.. Miss you. Aku butuh teman, tiba tiba. Sudah lama semenjak kita mengobrol dengan santai bukan?"
"Jangan merasa sendirian, Ros. Ada aku dan Jiho. Kita selalu ada untukmu"
Kalimat ringan itu berhasil meluluhkan hati Rose hingga tanpa disadari air mata jatuh mengenai pipinya. Entahlah, mungkin hormon kehamilan? Perasaan Rose seidkit sensitif dibuatnya.
Dengan tersenyum Rose menghapus air mata itu. Menanggapi beberapa lelucon lama Jungkook seolah pemuda itu tau bahwa dirinya butuh hiburan. Seolah tidak ada masalah, tidak ada beban, keduanya -yang lalu menambahkan Jiho kedalam obrolan larut akan canda dan tawa. Berbagi lelucon dan cerita sampai Rose merasa tenang.
Persahabatan ketiganya sudah sampai di titik yang seindah ini. Rose yang awalnya ingin memberitahu tentang kabar kehamilannya jadi urung. Ia tidak ingin merusak suasana yang hangat setelah sekian lama ini. Dan Rose tidak mau kedua sahabatnya ini berfikir buruk tentang Jaehyun.
Dari sini Rose membuat sebuah keputusan. Ia akan menyimpan rahasia kehamilannya rapat rapat sampai suatu panggilan dari nomor tidak dikenal sore itu membuyarkan rencananya, membuatnya semakin runyam.
"Halo?"
"Rose? Hai, ini Erwin. Bagaimana hasilnya? Positif? atau negatif?"
shit!
|Monster in Me|
"Erwin masuk ke rumahmu? Apa dia sudah gila?!?!" Johnny kaget dan terlonjak dari ranjangnya.
"Aku tidak tau. Tapi tadi pagi tiba tiba dia sudah berbuat onar dan membuat seluruh maid dirumah berlutut padanya" jelas Jaehyun.
"Lalu Rose?"
"Aku bangun lebih dulu, lalu keluar menghampiri Erwin. Sebelum itu aku kunci pintu kamarku dari luar. Untung saja Rose tidak terbangun" tanpa Jaehyun sadari bahwa Rose sudah bangun dan mendengar sedikit percakapannya lalu kembali ke ranjang berpura-pura tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster In Me
FanfictionWhy don't we kill each other slowly? Squeeze a little tighter 'til we can't breathe. "What can I say? what can I do?" The monster in me loves the monster in you. [Update every monday]