7 Bulan Kemudian.
Pada akhir pekan seperti ini memang digunakan sebagian orang untuk pergi berbelanja ke pusat perbelanjaan kota. Tidak terkecuali Rose, dengan perutnya yang semakin membesar.
Rose terbiasa sendiri. Jungkook sibuk dengan promosi jabatannya, dan Jiho juga mulai menangani model lain semenjak Rose memutuskan untuk vakum dari dunia modeling. itu juga menjadi salah satu alasan Rose selalu menyibukkan diri.
Siang ini Rose baru saja mengunjungi toko perhiasan yang sudah 2 bulan ini ia dirikan. Bukan sebuah toko perhiasan besar, tapi peminatnya lumayan tinggi pada penjualan pertamanya. Sejak hamil, Rose merasa lebih produktif dan ingin melakukan banyak hal. Termasuk mendesain berbagai macam bentuk perhiasan, lalu mewujudkannya dengan menggunakan tabungan miliknya. Sebuah awal mula berdirinya brand milik Rose yang ia namai Jéllery.
Lihat sekarang, perut besarnya itu sama sekali tidak mengganggunya untuk berjalan santai berkeliling Mall.
"1 Strawberry Frappuccino, silahkan Nyonya" ucap salah satu pegawai kafe memberikan minuman pesanan Rose beserta uang kembaliannya.
Beberapa lembar uang itu jatuh dan jujur saja perut Rose tidak bersahabat untuk diajak berjongkok, beruntung ada seorang gadis dibelakang Rose membantu mengambil uang Rose yang jatuh berserakan dilantai.
"Terima kasih" ucap Rose sebelum mengetahui siapa gadis penolong itu. "Eunha?"
"Rose?" panggil Eunha menatap wajah dan perut Rose bergantian.
Seakan tau arti tatapan Eunha, Rose dengan senyum merekah mengelus pelan perut buncitnya. "Kau belum tau kalau aku sedang hamil?" tanya nya. Tentu Eunha mengangguk, tapi hanya sebatas mengetahui melalui artike berita. Kalau melihatnya secara langsung, ini kali pertamanya.
"Kau sibuk? Mau menemaniku sebentar duduk disini?" tawar Rose.
"Tentu! Kau cepat cari tempat duduk, aku mau pesan minumanku dulu"
Rose memilih sebuah tempat duduk sedikit lebih jauh dari tempat Eunha berdiri sambil memilih beberapa menu. Ada yang aneh dari Eunha, Rose melihat bahwa salah satu kakinya sedikit terlihat berbeda. Dan juga bagaimana cara Eunha berjalan mendekatinya sungguh tidak biasa.
Tapi Rose memutuskan untuk membuang jauh pikiran itu demi kenyamanan keduanya mengobrol mengingat ini pertemuan pertama mereka setelah sekian lama. Tentu banyak yang akan mereka bicarakan kan? Rose hanya ingin membicarakan hal yang menyenangkan.
"Kau sangat cantik dengan rambut panjang, Eun! Terlihat sangat dewasa" puji Rose.
"Terima kasih, kau juga! Apa kau mengandung anak laki-laki? Konon katanya, jika kita mengandung anak laki-laki, sang Ibu akan terlihat sangat cantik" ucap Eunha menimbulkan gelak tawa Rose.
"Kau ada-ada saja!"
"Rose, kalau kau butuh bantuanku katakan saja. Membesarkan anak sendirian memang susah"
Rose bingung dengan ucapan Eunha, "Pardon?"
"Bukankah kau putus dengan Ayah dari anak yang kau kandung? Erwin si pengusaha itu?" singgung Eunha setelah beberapa bulan lalu ada sebuah berita pengumuman bahwa Rose telah mengakhiri hubungan dengan Erwin.
Rose sedikit tertawa, "Tidak, Eun. Erwin bukan Ayah dari bayi ini". Mulut dan mata Eunha menganga mendengar pengakuan Rose. Apa jangan-jangan itu anak.. "Ini juga bukan anak Jungkook, Eun. Kau tenang saja" sambung Rose takut Eunha berpikir yang tidak-tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster In Me
FanfictionWhy don't we kill each other slowly? Squeeze a little tighter 'til we can't breathe. "What can I say? what can I do?" The monster in me loves the monster in you. [Update every monday]