Drrtt Drrtt...
Setelah selesai meletakkan Jiho di ranjang dengan aman, barulah Johnny mengambil ponsel dan mengangkat panggilan yang sedari tadi membuatnya pusing karena bunyinya.
"Little pie? Hey, ada apa?"
Sang penelfon masih terdiam hingga Johnny memastikan kembali bahwa ia benar sudah mengangkat telfonnya. "Hello? Are you there?" tanya Johnny sekali lagi.
"Jo, aku dan Jungkook baru saja kembali dari Ipanema. Benar katamu, Rose bersama pria lain disana" ucap Eunha dengan nada lemas tapi justru menimbulkan senyum sumringah dari Johnny. "Lalu.."
"Lalu?"
"Mereka berciuman, Jungkook melihatnya. Ia marah, bahkan selama perjalanan pulang ia hanya diam dan melajukan mobil dengan sangat kencang. Aku takut"
"Hey, it's ok. Jungkook harus tau bahwa Rose bukanlah miliknya. Sesekali ia harus tau batasan itu. Kau tidak bersalah, kau benar little pie. Apa yang kau lakukan dengan mengajaknya kesana itu benar. Good job!"
"..."
"Little pie? You okay?"
"Hm, Terima kasih sudah memberitahuku tentang keberadaan Rose, Jo"
Johnny menutup telfonnya dengan senyum diwajahnya. Rencananya berhasil. Ia berhasil membuat Eunha mengajak Jungkook dan memperlihatkan pemuda itu kepada pemandangan yang mungkin sekarang menjadi bayangan hitam di kepalanya.
Pemuda itu melangkahkan kaki keluar dari kamar Hotel Jiho setelah memastikan Jiho benar benar tidak sadarkan diri dan mendengar obrolannya bersama Eunha.
Bruk!
Baru saja ia keluar kamar, seorang pemuda dengan setelan rapi menabraknya. Tampak asing di mata Johnny, tapi setelah melihat logo kepolisian korea yang menggantung di lehernya sepertinya Johnny tau siapa.
"Sorry, Sir" Ucap pemuda yang ber-nametag Mingyu Kim itu.
"Don't need to" Jawab Johnny dengan senyum remeh di wajahnya.
|Monster in Me|
Jungkook masih memandangi nomor dengan nama kontak 'My Roses' itu cukup lama lalu memutuskan untuk melakukan panggilan kepadanya. Cukup lama Jungkook menunggu sampai panggilannya terjawab.
Rose tidak pernah menjawab panggilannya lebih dari 5 detik lamanya. Kecuali jika sedang bekerja atau berada di dalam pesawat. Itu pun Rose akan mengabarinya terlebih dahulu. Perasaan Jungkook semakin yakin bahwa Rose nya telah berubah.
"Hello?"
"Hai, apa aku menganggumu? Ada yang ingin aku tanyakan"
"Hm? Apa Kook?"
"Kau, sedang sibuk kan? Kau bilang kemarin hari ini ada pesta penting yang kau hadiri kan? Dimana pesta nya?"
Dalam hati Jungkook yang terdalam berdo'a semoga Rose menjawab pertanyaannya dengan jujur. Pemuda itu berharap Rose akan menjawab dirinya berada di dekat pantai hari ini dengan seorang teman. Jika itu jawaban Rose maka Jungkook akan melupakan fakta tentang percumbuan panas yang ia lihat dan memaafkan Rose.
Ada ribuan alasan untuk Jungkook memaafkan seorang Rosseane. Apa yang tidak untuk Rose? Meski hatinya sakit melihat Rose berciuman panas dengan pemuda lain, Jungkook akan menganggap itu hanya kesalahan dan bertingkah seolah tidak terjadi apa apa.
Namun jawaban yang keluar dari mulut Rose sungguh membuyarkan pikiran tenang seorang Jeon Jungkook.
"Ah, Iya. Aku menghadiri pesta Bos ku disini, di pusat kota Rio. Sudah ya Kook, Aku sangat sibuk. Bos ku terus mencariku sedari tadi. Aku hubungi lagi nanti"
tutt.. tutt..
Sambungan telfon itu terputus dan kebohongan Rose menjadi penutupnya.
|Monster in Me|
Jaehyun membuka pintu kamar Hotel nya lalu mengambil sebuah paper bag dengan logo merk pakaian ternama dari salah satu anak buahnya, membawanya masuk dan menyerahkannya kepada Rose yang masih setia menggunakan bathrobe nya.
"Is that long dress, again?" Tanya Rose menerka apa yang dibawa oleh Jaehyun sebelum diserahkan kepadanya.
"Benar, ganti baju mu dengan ini. Jangan lagi kau pakai dress pendek mu seperti tadi. Berbahaya, Bunny"
Jaehyun mendudukan dirinya disebelah Rose yang kini sibuk membongkar isi paper bag yang diberinya.
Memandangi Rose mungkin akan menjadi daftar kegiatan menyenangkan yang baru bagi Jaehyun. Gadis itu sungguh menarik bahkan dilihat dari dekat sekalipun.
"Kontrakmu untuk berada di Rio tinggal satu minggu lagi kan?" Tanya Jaehyun dan dijawab anggukan oleh Rose. "Lalu apa rencanamu setelah kembali ke Korea?"
"Entahlah, mungkin aku akan beristirahat beberapa hari, lalu melanjutkan pekerjaan ku seperti biasa. Kenapa kau bertanya?"
"Hanya ingin tau. Oh ya, kurasa kita perlu menginap disini malam ini"
Rose sedikit terkejut mendengarnya. Maksudnya hanya mereka berdua? Menginap bersama di satu kamar hotel?
Memang benar kamar hotel yang Jaehyun reservasi ini sangat luas, tapi hanya ada satu king size bed disini. Selebihnya adalah sofa. Tidak mungkin kan salah satu diantara mereka tidur di sofa? Atau bahkan tidur satu ranjang?!
"Kenapa harus?"
"Jiho mabuk, dia sudah pingsan di kamar kalian. Johnny memberitahuku karena dia yang mengantar Jiho pulang"
"Lalu?"
"Bukankah kau tidak bisa tidur saat tidak ada orang yang mengajakmu mengobrol? A pillowtalk? Kita bisa melakukannya malam ini, karena Jiho tidak bisa menemanimu"
Ah benar juga perkataan Jaehyun.
Rose sepertinya bisa mulai melangkah untuk mencintai Jaehyun, ia suka jika lawannya mengingat hal hal kecil tentang dirinya. Persis seperti yang Jaehyun lakukan saat ini.
"Apa kita tidur sekarang?" Tanya Jaehyun membuat semburat merah di kedua pipi Rose.
To be continued...
Makasih yang udah nunggu :3
Maaf juga update nya agak malem, dan agak pendek dari biasanya 800-900 words, kali ini cuma 720an aja. Karena aku lagi sakit guys, tapi tetep aku usahain update di hari senin sesuai jadwal ya. luv~
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster In Me
FanfictionWhy don't we kill each other slowly? Squeeze a little tighter 'til we can't breathe. "What can I say? what can I do?" The monster in me loves the monster in you. [Update every monday]