41 : Last Sequence

1.3K 229 20
                                    

Di sebuah taman tua yang sudah tak terurus. Daunnya dibiarkan mengering dan jatuh. Ada sebentang jembatan peyot disana, yang dimana orang tak akan mau melewatinya. Bahkan untuk mendatangi tempat itu, tak ada satu pun.

Jaehyun, telah menunggu kehadiran seseorang dengan berdiri di tengah jembatan lapuk itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun, telah menunggu kehadiran seseorang dengan berdiri di tengah jembatan lapuk itu.

Menikmati hembusan angin dingin yang tak di akses oleh siapapun. Hingga suara hentakan kaki menyadarkannya bahwa dia telah datang memenuhi panggilannya.

Jeon Jungkook.


"Kau muncul tiba-tiba di Korea lalu mengajakku bertemu ditempat yang mengerikkan begini, apa tujuanmu?" kata Jungkook membuka obrolan.

Jaehyun hanya menampilan smirknya sebentar lalu menghadap ke arah Jungkook berdiri.

"Yang pasti tempat ini tak pantas untuk mengajakmu berkencan" jawab Jaehyun

"Kau sama buruknya dengan tempat ini" ketus Jungkook menyinggung penampilan Jaehyun. "Katakan, kenapa kau memanggilku kesini?" lanjut Jungkook.


Jaehyun memalingkan wajah dan tubuhnya. Menatap lurus ke depan, menghadap kearah sungai yang air nya sangat bersih dan mengalir lumayan deras.

Sebelum memulai pembicaraan, Jaehyun terlebih dahulu menghembuskan nafasnya berat. Membuat kening Jungkook berkerut tidak paham dengan kelakuan saudara tirinya itu, belum lagi penampilan Jaehyun yang sangat kusut dan terlihat lelah.


"Aku yakin kau bertemu dengan Johnny kemarin. Dia menghilang setelahnya, bukan hanya Johnny, tapi seluruh anak buahku juga."

Jungkook menunjukkan wajah terkejutnya. Apa mungkin?

"Iya, Erwin pelakunya. Aku rasa dia juga mengancammu, kan?"

"Rose? Rose bagaimana? Kau selalu mengawasi Rose dari Erwin, bukan?"

Jaehyun mengangguk, "Erwin menculiknya"

"Lalu, apa rencanamu? Cepat katakan! Aku akan membantu dengan cara apapun asal Rose bisa selamat" mata Jungkook memerah, ia marah karena kelalaiannya Rose dalam bahaya.


Berbeda dengan Jungkook yang sangat membara ingin segera berlari menuju Rose, Jaehyun terbilang cukup santai. Mungkin hanya nampak luar ia begitu, tapi dari dalam hatinya ia bersiap untuk membunuh Erwin jika ia melihat satu saja goresan di wajah Rose.


"Kau tau, Rose mengandung anakku. Aku sama seperti orang tua lainnya. Aku ingin, anak ku kelak akan sejernih air disini. Aku tak mau anakku tau siapa aku, pekerjaanku. Yang kumau, dia hidup dengan benar dan bersih dari semua dosa yang telah ku perbuat"

Kata kata Jaehyun sungguh dalam. Membuat Jungkook menyerngit heran. Tak tau maksud dibalik omongan Jaehyun.

"Apa maksudmu?"

Monster In MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang