"You fucked up!"
Pukul 10 pagi kala Rose terbangun samar samar ia dengar suara kegaduhan dari arah luar kamar milik Jeffrey. Sudah beberapa hari berlalu semenjak Jeffrey mengajak Rose pindah ke rumahnya, dan tidur di kamar yang digadang-gadang hanya ia penghuninya. Kini kamar itu ia huni bersama Rose.
"Calm down, Jeffrey. Aku membawa penawaran yang terbaik"
"Kau tetap seperti dulu, Erwin. Kau bodoh! Penawaran itu sama sekali tidak mengusikku. Kau kira dengan menyentuh Rose, aku akan memberimu akses ke Amerika utara? I'm sorry but you really fucking idiot right now"
Rose semakin penasaran dengan apa yang terjadi di luar. Tapi sayang, saat hendak keluar kamar itu dalam keadaan terkunci pintunya. Seperti seseorang sengaja menguncinya didalam kamar.
Perasaan Rose campur aduk pagi itu setelah ia berusaha menguping dan mendengar apa yang baru saja ia dengar,
"Ambil Rose kalau kau mau, Amerika utara selamanya akan menjadi wilayahku Erwin!"
Ucapan Jaehyun pagi itu melukai perasaan Rose.
|Monster in Me|
"Kau darimana saja?" Tanya Mingyu kepada Jungkook yang baru saja tiba di kamar milik Eunha setelah seharian pemuda itu mennghilang entah kemana. Jungkook tidak menjawab dan memilih untuk duduk di sofa, mengistirahatkan rasa penatnya.
"Sejak kejadian di Rio waktu itu, fokus mu sudah bercabang Kook. Kau bukan lagi Jungkook si ketua yang aku segani. Kumohon sadarlah! Fokus bekerja dan merawat Eunha sampai sadar!"
Jungkook mengusap wajahnya kasar, here we go again. Mingyu dan segala ocehannya.
"Kau pulanglah, aku yang akan merawat Eunha disini. Aku sangat lelah jadi jangan menceramahiku lagi. Aku mohon"
"Aku hanya mencoba menyadarkanmu! Sampai kapan kau akan seperti ini?"
"Seperti ini, apa maksudmu? Dengar, aku tau kau temanku tapi kau tidak akan pernah bisa mengerti perasaanku. Krystal mulai bergerak mencari Rose, sedangkan aku tidak tahu dimana keberadaan gadis itu!"
"Tapi aku yakin dia bersama Jaehyun dengan aman" potong Mingyu
"Sampai kapan Rose akan aman dengan si brengsek itu? Yang bisa aku lakukan cuma menghalangi rencana Krystal dari sini. Sampai aku bisa menemukan Rose"
"Kook, sadar atau tidak sadar masalah pribadimu ini terlalu banyak mencampuri urusan pekerjaan kita! Kau tidak mau mengaku bahwa kau sudah menemukan Jeffrey, karena dia saudaramu kan? Itu alasanmu menyembunyikan identitas keparat itu dari atasan? Kau hampir kehilangan jabatan karena melindunginya, sekarang jangan melakukan hal gila untuk Rose jika kau mau mempertahankan posisimu!" setelahnya Mingyu keluar dengan raut wajah yang tegas.
Perkataan Mingyu ada benarnya juga. Sebenarnya misi yang dikerjakan teamnya untuk mencari Jeffrey Jung di Amerika berhasil. Jungkook selaku ketua telah menemukan sosok itu. Tapi kejadian tidak terduga terkuak didepan matanya.
Fakta bahwa Jeffrey saudara tirinya. Fakta jika dirinya menjadi sumber dendam Jeffrey karena telah menghancurkan keluarga dan hidupnya. Jungkook sungguh bingung ingin bertindak seperti apa. Seperti bukan dirinya yang tegas dan berfikir sangat tajam membuat keputusan. Jungkook merasa lemah berhadapan dengan masalah kali ini.
Belum lagi sang kakak tiri, Krystal dengan sangat frontal membalaskan dendam padanya dengan membabi buta sampai membuat Eunha menjadi korban tidak bersalah dan terbaring koma selama berminggu-minggu.
Jungkook seperti kehilangan jati dirinya.
|Monster in Me|
Rose merasakan seluruh tubuhnya sangat lemas dan tidak berdaya. Padahal semalam ia baik-baik saja. Sudah 3 kali sejak pagi Rose keluar-masuk kamar mandi hanya untuk muntah. Padahal sarapan di nakas sebelah ranjang saja belum disentuhnya.
Jaehyun megajaknya ikut ke rumah Johnny. Tapi Rose menolak secara halus karena merasa pusing. Tapi alasan utama Rose tidak mau ikut dengan Jaehyun adalah gadis itu ingin menjaga jarak sementara dengan Jaehyun setelah apa yang ia dengar tadi pagi.
Tentang Jaehyun yang memilih Amerika utara sebagai wilayahnya ketimbang memilih dengan Rose.
"Astaga!" Rose kembali merasakan mual setelah berasil memakan satu suap nachos. Rose hendak menelfon Jaehyun dan memintanya untuk mengantar ke rumah sakit. Tapi sesuatu di layar ponsel menyadarkannya akan sesuatu.
Dec, 24th 2019.
She's late... for her period.
Tanpa pikir panjang, Rose mengambil leather jacket milik Jaehyun dan berlari keluar rumah seorang diri. Beberapa maid disana menawarkan diri jika Rose memang sangat membutuhkan sesuatu, tapi Rose ingin pergi sendiri dan memastikan sendiri tanpa ada siapapun yang tahu.
"Tapi Nona, Tuan muda akan marah jika Nona keluar sendiri. Diluar sangat bahaya" kata salah satu bodyguard yang memaksa ingin mengantar Rose.
"Kau tenang saja, aku memakai masker dan topi. Aku pastikan tidak ada satu orang pun akan tahu siapa aku. Aku hanya pergi sebentar, 15 menit! Jika sampai 15 menit aku tidak kembali, cari aku di kota. Deal?"
Ah, Rose dengan segala rayuan itu ternyata berhasil mengantarkan dirinya menuju apotek terdekat dengan menggunakan taxi.
Bruk!
"Sorry, I'm sorry!" Rose beruang kali meminta maaf kepada seseorang yang ia tabrak didepan apotek tanpa melihat siapa orang itu. Rose hanya terburu-buru naik taxi dan kembali ke kediaman Jaehyun sebelum para bodyguard itu turun mencarinya.
Dengan nafas naik turun, Rose gugup bukan main melihat benda di genggamannya.
Testpack.
Rose menunggu hasil yang keluar setelah menguji urinnya sendiri di kamar mandi dalam kamar Jaehyun. Ia tidak tahu harus berharap hasil apa yang akan keluar. Positif? Tapi Rose ragu Jaehyun akan senang jika tahu dirinya hamil. Negatif? Entahlah, Rose bingung.
Setelah 8 menit, benda itu menunjukkan hasilnya.
Pregnant.
Rose positif hamil.
To be continued...
Hai! Bagaimana hari kalian? Semoga baik ya!
Terlalu banyak siders, trakteer terblokir, dan kurangnya motivasi membuat aku mutusin untuk istirahat sejenak dari wattpad. Semoga aku segera kembali semangat mengerjakan cerita ini dan kita bisa ketemu secepatnya!
Terima kasih buat semua yang sudah dukung. Dan mohon dukungannya untuk seterusnya saat aku sudah lebih baik dalam menulis di dunia oranye ini.
Love.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster In Me
FanfictionWhy don't we kill each other slowly? Squeeze a little tighter 'til we can't breathe. "What can I say? what can I do?" The monster in me loves the monster in you. [Update every monday]