"Jeffrey?" Panggil seseorang mencegah Jaehyun dan Rose yang tengah asik berjalan sambil bergandengan tangan. Jaehyun menoleh, ada seorang pria paruh baya dengan jenggot tipis memakai topi pantai menyambutnya.
"Oh my god. Jeffrey! Long time no see, brother!" sapanya lagi.
Jefri mengenali pria itu. Pemilik sebuah beach bar yang ia kenal sejak pria itu masih bekerja di sebuah bar di Ibukota.
"Hey, what's up! How are you, bro?"
"I'm good. Damn man, Is she your wife?"
Rose tersentak mendengarnya. Apa yang bisa membuat pria di hadapannya ini mengira dirinya adalah istri dari seorang Jung Jaehyun penguasa Rio?
"No" jawab Rose cepat.
"Yes" jawaban Jaehyun membuat Rose lebih tersentak lagi. Dirinya menoleh kearah Jaehyun yang tengah menatap dan menyengir jahil kearahnya.
"Chill, young lady. Hahahaha. Anyway, let's join us. We have a party tonight" tawarnya. Dan memang benar jika bar milik pria itu sedang ramai pengunjung yang mengadakan sebuah pesta. Semua orang disana menari diiringi dengan lantunan musik latin.
Jaehyun melirik kearah Rose ingin menanyakan melalui tatapan mata apakah ia ingin berada di tengah pesta yang memabukkan itu atau tidak. Karena jujur saja, Jaehyun kurang berminat jika berada di keramaian pesta seperti ini. Ia lebih senang berada di tengah tembakan pistol daripada alkohol.
Tapi sepertinya minat Jaehyun itu tumbuh kala melihat Rose menatapnya dengan mata menggoda seolah ingin mengajaknya menari dibawah pengaruh alkohol. Rose menarik tangan Jaehyun untuk berkumpul dengan para penikmat pesta lainnya.
Disinari cahaya bulan Rose menikmati pesta dengan segelas tequila ditangan kanannya. Hanya Rose sendiri karena sang tuan bertugas mengamati bagaimana Rose meliukkan badannya mengikuti irama ditemani segelas wiski di tangan kanannya.
"Want to join me, Mr. J?" goda Rose berdiri ditengah paha Jaehyun yang duduk di kursi cafe hingga tinggi keduanya sejajar. Rose mengalungkan tangannya di perpotongan leher Jaehyun. Mata keduanya bertemu dan beradu, kira kira siapa pemenangnya?
"Are you teasing me?"
"I don't know. Am i?"
"You know the rules, bunny"
Damn, Jaehyun terlihat sangat seksi dimata Rose kali ini. Mungkin pengaruh alkohol yang membuatnya tipsy dan menginginkan Jaehyun lebih.
|Monster in Me|
"Good morning, husband"
Jaehyun mengerutkan keningnya kala Rose memanggilnya seperti itu disaat ia membuka matanya pagi ini. Masih pagi, belum memakai pakaian sehelai benangpun, kenapa Rose sudah begitu menggoda dirinya?
"What the hell, Roseanne? Ini masih pagi dan kau menggodaku dengan panggilan suami? Kau masih mabuk?" Rose menggeleng lalu tertawa melihat telinga Jaehyun yang memerah tanda kalau pemuda itu salah tingkah.
"Kau sendiri yang bilang bahwa aku istrimu kan? Kau ingat?"
Jaehyun ingat. Ia mengakui Rose sebagai istrinya di depan kawan lamanya atau si pemilik bar itu.
"Why Jae?"
"What"
"Kenapa kau bilang pada teman-temanmu bahwa aku istrimu?"
Bukannya tidak suka, tapi Rose tahu bahwa Jaehyun cukup terpandang dan terkenal di Rio. Ia sedikit terbebani jika secara mendadak diperkenalkan sebagai istrinya. Mungkin suatu hari, tapi untuk hari ini Rose sulit untuk menyikapinya.
"Untuk mendapatkan voucher di penginapan ini gratis?" jawab Jaehyun
"Seseorang yang memiliki segalanya, berbohong hanya untuk mendapat voucher penginapan? Jung Jaehyun kau sungguh licik" kata Rose sambil memcingkan matanya menatap Jaehyun.
Pemuda itu tertawa mendengarnya. "Aku licik? Rose, aku harap kau masih ingat apa pekerjaanku."
Jaehyun berbalik menatap Rose. Kini tubuh keduanya saling menghadap dan masih diselimuti oleh satu selimut yang sama.
"Jadi, apa kau mau menikah denganku? Aku harusnya mendengar jawaban iya, karena bagaimanapun aku sudah menanam benihku dalam rahim mu"
Wajah Rose bersemu, memerah seperti tomat lalu detik berikutnya tangannya sudah mengepal dan memukul lengan Jaehyun hingga membuat objek pukul itu tertawa terbahak-bahak.
Jaehyun meraih tangan Rose, "Tapi aku serius, ayo kita ke Korea. Kita temui Krystal, hm?"
Bertemu Krystal?
Ah, terlalu asyik dengan dunia dan Jaehyun sampai Rose lupa ia masih harus berhadapan dengan Krystal.
To be continued...
Versi uncut ada di trakteer.
Selamat hari senin!
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster In Me
FanfictionWhy don't we kill each other slowly? Squeeze a little tighter 'til we can't breathe. "What can I say? what can I do?" The monster in me loves the monster in you. [Update every monday]