Kandungan Rose sudah menginjak angka 9 bulan dimana tinggal menghitung hari saja sampai tanggal persalinan.
Karena hal ini pula Jiho selaku sahabat memutuskan untuk resign dari agensi yang sebelumnya menaungi Rose sebagai model. Sebagai ganti, sekarang Jiho kembali bekerja bersama Rose membangun Jéllery.
Jiho selalu ada untuk Rose karena hanya dirinya yang Rose punya. Jungkook dan Rose cukup lama berada dalam perang dingin setelah kejadian hari itu. Entahlah, Rose juga merasa bisa berada dijarak sejauh ini dengan Jungkook. Jika mengingat lamanya pertemanan mereka, mungkin kali ini adalah jarak terjauh keduanya.
"Ada investor baru?" tanya Jiho kepada Rose yang sedang menikmati salad avocado nya.
"Investor? Jéllery adalah perusahaanku pribadi. Tidak ada campur tangan investor sama sekali."
"Tunggu, ku sambungkan dengan Pak Kim" Jiho berdiri dan mencoba menelfon Pak Kim selaku kepala toko sekaligus pemberi informasi tentang investor tadi.
Semenjak hamil, Rose menjadi penikmat acara televisi pagi yang menanyangkan berbagai macam berita dunia entertainment. Padahal dulu dia bahkan tidak pernah menyalakan televisi barang cuma 1 menit.
Entah angin apa yang membawa berita pada tabung televisi pagi itu, berita tentang kedatangan seorang mantan model dan designer tersohor ke Korea, Krystal Jung bersama dengan sang suami Kai Kim.
Pikiran Rose membeku, seluruh tubuhnya pun begitu. Sampai suara berisik televisi itu tidak didengar oleh Rose sedikitpun. Dirinya hanya diam dan baru tersadar ketika Jiho berjalan mendekat kearahnya sambil mengomel entah apa yang sedang diomelinya.
Dengan gerak cepat Rose mamatikan televisinya saat Jiho sudah ikut duduk kembali dengannya di sofa.
"Aneh sekali si investor ini. Dan kenapa Pak Kim mau mengatur pertemuan denganmu selaku pemilik? Kan lebih bagus untuk di diskusikan terlebih dahulu?" oceh Jiho, masih seputar investor itu.
"Kenapa?" Tanya Rose.
"Ada investor yang berminat berinvestasi di Jéllery. Nominalnya juga cukup besar, lalu dari data yang disampaikan oleh Pak Kim sepertinya ini bukan penipuan. Pak Kim ingin mengaturkan pertemuanmu dengan si investor. Bagaimana? Kau mau mencoba menemuinya?" tawar Jiho.
"Entahlah, kita lihat nanti" jawab Rose karena jujur atensinya tidak pada seorang investor yang melirik perusahaannya. Melainkan berita yang baru saja ia lihat tadi.
Apa dia ke Korea untuk mengunjungi makamnya?
|Monster in Me|
Eunha sedang duduk di halte bus tadi kala Jungkook datang dan menawarkan tumpangan. Rasa canggung diantara keduanya masih menyisakan ruang, hanya saja tidak mereka tunjukkan di permukaan.
Sebulan sekali Eunha harus berkunjung ke Rumah sakit untuk sekedar memeriksa keadaan salah satu kakinya. Dan bulan ini sedikit berbeda karena ada Jungkook yang menemaninya.
"Terima kasih sudah menemaniku, Kook" ucap Eunha sambil berjalan beriringan dengan pemuda yang pernah mengisi hatinya itu keluar dari Rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster In Me
FanfictionWhy don't we kill each other slowly? Squeeze a little tighter 'til we can't breathe. "What can I say? what can I do?" The monster in me loves the monster in you. [Update every monday]