Jika berbicara soal luka, keduanya terluka.
Sesak yang memenuhi dada Rose selama di mobil menuju Bandara.
Jeritan emosi Jaehyun di pantai yang mulai sepi dan hanya ia dengar sendiri.
Sudah menggambarkan bagaimana dan sedalam apa luka mereka karena hubungan ini. Jaehyun yang tidak ingin dimaafkan, dan Rose yang lelah memaafkan. Akhir yang seperti ini yang pada akhirnya harus mereka lalui.
Tidak ada yang bisa menduga, tempat dimana mereka pertama kali berciuman menjadi tempat mereka untuk berpisah.
Berpisah dengan alasan ingin menjadi lebih baik kedepannya.
Jika kedepannya takdir mempertemukan mereka, semoga Tuhan masih memberikan belas kasihnya agar mereka bahagia.
Mungkin jika tidak di dunia ini, boleh di belahan dunia lain mereka menjadi pasangan normal yang hidup sederhana dan bahagia menua bersama.
Rose akan meninggalkan Korea, itu yang Jaehyun yakini. Gadis kecintaannya itu, sangat ia hapal mati bagaimana setiap langkahnya untuk membuat keputusan.
Maka dari itu, Jaehyun akan bersiap untuk menetap di Korea dan meninggalkan Rio. Setiap sudut kota ini berisikan memori tentangnya bersama Rose. Ia benci, ia enggan mengingat momen indah itu karena akhir dari keindahan itu adalah perpisahan keduanya.
Korea, Jaehyun pun tidak menyangka dirinya akan memutuskan untuk menetap kesana. Tapi hanya itu yang tidak akan ada Rose didalamnya. Tidak masuk kedalam kehidupan baru yang Rose buat adalah hukumannya, kan?
Sakit memang, tapi Jaehyun terima.
|Monster in Me|
Selagi Jeremy berada di gendongan Jungkook, dan Jerio berada di gendongan Jiho, Rose mulai menata beberapa koper miliknya sebelum keberangkatannya ke Kanada besok pagi.
Iya, Kanada adalah tujuan Rose.
"Apa kau yakin bisa menjaga mereka sendiri disana?" tanya Jiho ragu Rose dapat mengatasi si kembar sendirian.
"Mereka anak ku sendiri, kenapa kau meragukanku. Kau cukup mencarikan uang untukku melalui Jéllery. Itu sangat membantu!"
"Lalu aku? Apa yang bisa kulakukan?" tanya Jungkook.
"Kau menikah saja sana! Jangan terlalu memusatkan kehidupanmu padaku, Kook! Dan juga..." Rose mengambil alih Jeremy dari gendongan Jungkook, "Mereka anakku, bukan anakmu. Ingat itu! Mereka sepenuhnya menjadi tanggung jawabku. Jangan terlalu memikirkan mereka, pikirkan dirimu sendiri. Kau harus bahagia, Kook"
"Tapi.."
"Tidak ada tapi-tapi! Cukup! Aku berterima kasih atas perhatianmu padaku selama ini, tapi kumohon, kali ini pikirkan kehidupanmu sendiri. Aku baik-baik saja seorang diri. Jangan cemaskan aku" tutur Rose membungkam mulut Jungkook.
Entah sampai kapan Rose akan berada di Kanada. Pertanyaan itu sudah pernah dilontarkan Jiho, tapi tidak ada jawaban. Setidaknya, Rose ingin fokus kepada kembarnya yang kini sudah berusia 2 bulan itu. Di sebuah tempat baru, dirinya akan membuat kenangan baru.
Rose juga sudah memberi peringatan kepada dua orang sahabatnya ini untuk tidak menyusulnya ke Kanada dalam waktu minimal 1 tahun ini. Dirinya dengan sengaja merahasiakan alamat barunya di Kanada nanti.
Bukan apa-apa, tapi Rose merasa bersalah merepotkan kedua sahabatnya ini terus menerus. Mereka hampir kehilangan waktu untuk dirinya sendiri dan memilih untuk menjaganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster In Me
FanfictionWhy don't we kill each other slowly? Squeeze a little tighter 'til we can't breathe. "What can I say? what can I do?" The monster in me loves the monster in you. [Update every monday]