Sinar matahari menganggu tidur Rose pagi ini. Menyadari waktu telah pagi, Rose bangun tanpa sadar kalau tangan kekar itu masih setia bersarang di pinggangnya. Dirinya teringat bahwa semalaman ia berada dalam rengkuh tubuh Jaehyun. Didalam kamar yang Rose sendiri tidak menyangka bisa tidur diatas ranjangnya.
Gadis itu -ah apa sudah tidak gadis lagi ya? urung untuk bangun dan memilih memandangi wajah lelap Jaehyun. Menikmati pahatan Tuhan yang sempurna terpapar sinar matahari sungguh melengkapi paginya.
Sesekali Rose mengelus kepala Jaehyun. Bermain main dengan pipi dan dimple nya. Satu hal yang akan menjadi kesukaannya mulai saat ini.
"I love you Jae" ucap Rose pelan. Tapi siapa sangka jika Jaehyun mendengarnya.
"I know" jawab Jaehyun dengan suara paraunya. "Kau baik baik saja? Apa masih sakit?"
Mendapat pertanyaan itu, Rose merasa malu. Entah darimana datanagnya malu itu padahal ia saja telah memperlihatkan seluruh tubuhnya pada pria dihadapannya ini. Membuat Jaehyun gemas dan beralih menarik gadis itu dalam pelukannya kembali.
"Let me hug you for 5 minutes before we go" kata Jaehyun.
Rose mendongak menatap Jaehyun "Where?"
"Ke tempat Johnny. Aku akan menanyai dia langsung tentang Erwin."
"Aku juga?"
"Iya. Tidak ada yang melindungimu disini. Aku akan menjagamu"
Mendengar itu membuat senyum Rose merekah. Ia tidak perlu lagi meminta dan merengek untuk bisa bersama dengan Jaehyun, kini Jaehyun sendiri yang ingin bersamanya.
Rose membalas pelukan Jaehyun. Keduanya saling memeluk berbagi hangat diantara tubuh masing masing.
|Monster in Me|
Sudah 2 hari semenjak kecelakaan malam itu, Eunha tak kunjung tersadar dari tidurnya.
Jungkook masih setia menjaga gadis itu di Rumah sakit tempat Eunha dirawat setelah semua pekerjaannya selesai tentunya. Setelah kejadian malam itu ia mendapat banyak pesan aneh hingga membuat beberapa pekerjaannya kacau. Dirinya juga terancam kehilangan jabatan karena gagal menguak informasi sedikitpun tentang keturunan Kendrick.
Bukan gagal, melainkan Jungkook bungkam tentang informasi sekecil apapun tentang Kendrick. Entahlah hatinya berkata ia tidak ingin berkata apa-apa tentang buronan yang merupakan saudara tirinya itu.
"Kook, bagaimana Eunha?" tanya Mingyu yang baru saja datang
"Tetap, masih belum ada perkembangan. Oh ya, kenapa kau kemari? Apa ada sesuatu di kantor?" tanya Jungkook karena tidak biasanya rekan sekaligus temannya itu menyusulnya melainkan ada yang mendesak saja.
"Eh, begini. Daftar penumpang pesawat yang aku berikan padamu beberpaa waktu lalu, kau ingat?" Jungkook mengangguk. "Rose tidak ada di penerbangan itu. Hanya Jiho yang sampai dan aku sudah menemuinya"
Jungkook terlonjak kaget dan berdiri tepat dihadapan Mingyu. Sebenarnya mendengar kabar kepulangan Rose saja sudah membuat Jungkook lega. Karena itu berarti ia bisa menjaga Rose dalam jangkauannya. Mengingat pesan aneh dan teror yang ia terima, Jungkook takut jika Rose juga menerimanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster In Me
FanfictionWhy don't we kill each other slowly? Squeeze a little tighter 'til we can't breathe. "What can I say? what can I do?" The monster in me loves the monster in you. [Update every monday]