Rose menghentikan segala aktifitas nya kala mendapati Jungkook —dengan wajah yang babak belur sedang berdiri menatapnya dari arah pintu masuk studio pemotretan.
"Kook? Bukankah seharusnya kau pulang hari ini? Tunggu, itu tidak penting. Ada apa dengan wajahmu? Siapa yang membuatmu seperti ini kook?!?" Rose sungguh khawatir bukan main melihat wajah mengenaskan Jungkook. Bahkan satu matanya sulit untuk terbuka.
"Bisa kita bicara sebentar? Ini hal yang sangat penting Ros"
Rose mengangguk lalu meminta waktu istirahat sebentar kepada Jiho sebelum akhirnya membantu Jungkook berjalan menjauhi studio.
Dengan berbekal kapas dan antiseptik yang ia beli di apotek baru saja, Rose merawat luka Jungkook perlahan.
Sebenarnya bukan pertama kali Rose meliha pemandangan seperti ini. Ia sudah hafal mati tentang bagaimana beresikonya pekerjaan Jungkook ini. Tapi kali ini luka itu sedikit berbeda dari sebelumnya.
"Kumohon dengarkan aku Ros. Kau hanya perlu percaya dan menyerahkan semuanya kepadaku"
Rose menghentikan aktifitasnya.
"Jauhi Jaehyun. Dia bukan pria yang baik untukmu. Aku bukan hanya sekedar bicara, peringatanku ini serius. Kalian tidak mungkin bisa bersama. Dia tidak seperti apa yang kau lihat" ucap Jungkook mendapat tatapan malas dari Rose.
"Inilah kenapa Eunha mendatangiku dan meluapkan semua rasa kesalnya Kook. Kita terlalu ikut campur urusan masing masing. Sekarang aku mengerti bagaimana perasaan Eunha"
Jungkook mengerutkan alisnya tanda ia tidak paham. Eunha mendatangi Rose? Kapan? Dimana? Ada apa?
"Eunha? Dia memarahimu? Kau tidak apa apa?"
"Stop Kook! Kita sama sama dewasa. Berhenti masuk ke urusanku, begitu juga sebaliknya. Kita sudah bukan remaja seperti dulu lagi. Aku yakin dengan pilihanku. Jaehyun tidak ada hubungannya denganmu, dia tidak sejahat yang kau pikirkan"
"Apa kau tau semua tentang dia, keluarga, pekerjaan, identitas asli, kau sudah tau?" tanya Jungkook tegas.
Raut wajah Rose berubah. Pertanyaan Jungkook sungguh menggoyahkan dirinya.
Memang belum lama dirinya dan Jaehyun saling mengenal. Tapi Rose sudah jatuh sepenuhnya kedalam pesona Jaehyun dan Rose yakini Jaehyun memiliki perasaan yang sama.
Urusan tentang jati diri Jaehyun, Rose rasa ia bisa perlahan mengetahui dan mengenalnya lebih dalam seiring berjalannya waktu.
"Kook, aku bilang hent-"
"Kau ingat? Aku pernah bicara bahwa suatu saat aku akan menceritakan tentang maksud kedatanganku ke Rio bukan? Aku akan menceritakannya sekarang"
Jungkook beralih menatap Rose dengan mata penuh keseriusan.
"Misi ku adalah menangkap Jeffrey, anak dari Kendrick. Kau masih ingat Kendrick kan?"
Rose mengangguk.
Bagaimana bisa Rose bisa lupa dengan Kendrick? Ia pernah menemukan sebuah berkas di rumah Jungkook dengan tanda tangan Kendrick sebagai penutup.
Berkas yang berisikan daftar nama nama alat senjata beserta sumbernya dan berbagai macam obat terlarang itu pernah ia pegang dan memutuskan untuk menyerahkan kepada pihak berwajib. Sebelum akhirnya ia diteror oleh berbagai macam hal menakutkan.
"Kendrick adalah ayah dari Jeffrey, buronan ku. Dan Jeffrey adalah Jaehyun yang kau kenal itu Rose"
"Kau berbohong Kook!"
"Aku berkata yang sejujurnya Rose! Kumohon percayalah. Jaehyun ada maksud tersembunyi untuk mendekatimu. Karena dia mengincar kita berdua. Kita yang membuat semua rencana Kendrick Jung itu terbongkar oleh kepolisian. Dia tidak tulus terhadapmu Rose"
Semua informasi itu sulit Rose terima adanya. Tapi jika ia menyusun semua informasi dari Jungkook, itu masuk akal.
"Jaehyun mendekatimu hanya ingin membalaskan dendam atas kematian Ayahnya" tutur Jungkook lebih lanjut.
Hati Rose mulai goyah.
|Monster in Me|
"Jadi, Rose orangnya?"
Tanya Krystal memandang arah mata Johnny yang duduk bersebelahan dengan Jaehyun di depannya.
Entahlah, Krystal selalu memiliki insting yang kuat. Harusnya ia kembali dari Paris besok, tapi sore ini ia telah duduk manis di kediamannya. Mengintimidasi seluruh ajudan, bahkan Jaehyun dan Johnny pun bisa merasakan intimidasi itu.
"Jawab, Jo"
"Dari pengakuan Jungkook, Rose yang membawa berkas paman dan melaporkannya ke kepolisian Korea"
"Ah, I see"
"Aku akan mencari tahu nya sendiri. Jangan khawatir, akan aku tangani masalah ini. Aku yakin ini hanya akal-akalan Jungkook" jelas Jaehyun yang membuat mata Krystal memicing tajam ke arahnya.
Krystal berdiri setelah melihat Jaehyun juga berdiri seperti hendak pergi ke suatu tempat.
Sang kakak berjalan mendekati sang adik, mengelus pelan pundaknya seolah banyak debu yang menempel disana.
"Kenapa terburu buru? Bukankah sudah jelas Rose ada digenggaman tanganmu sekarang? Kau tinggal melemparnya ke arahku" tanya Krystal.
"Aku bilang akan mengurusnya sendiri. Kau tenang saja"
"Ingat, Jeffrey! Aku sudah melakukan apa maumu dengan mengontrak Rose menjadi model ku. Artinya, aku sudah membawa gadis itu selangkah kearahmu. Jadi kurharap kau tidak mengecewakan aku" ucap Krystal penuh penekanan.
Mata Jaehyun memerah. Di satu sisi ia ingin menangani Rose sendiri. Tanpa perlu melukainya.
Tapi ia tahu Krystal yang sudah dipenuhi dendam akan si pembunuh kedua orang tuanya itu tidak akan membiarkan dirinya melunak. Sang kakak tidak sebaik itu jika melibatkan kematian orang tuanya.
Krystal menyadari sesuatu dari diri sang adik.
"Apa ini? Are you in love budy?" tanya sang kakak.
Tanpa pikir panjang, Jaehyun berlutut di hadapan sang kakak. Tidak ada cara lain lagi memohon kepada Krystal. Membuat Johnny dibelakangnya ikut terkejut dengan apa yang Jaehyun lakukan.
Suara tertawa Krystal menggema ke seluruh isi ruangan.
"Apa? Seorang Jeffrey Jung berlutut untuk orang lain? Apa benar kau adik ku?" tanya Krystal yang tidak percaya dengan tindakan Jaehyun.
Jaehyun itu keras wataknya, tidak suka diperintah atau memohon kepada orang lain.
"Kak, kumohon. Jangan sentuh Rose. Kalaupun harus ada yang menyakitinya, biarkan aku saja yang akan menyakitinya"
Benar apa yang Rose pikirkan. Bahwa Jaehyun juga jatuh sepenuhnya kedalam pesona Rose.
To be continued...
Hehehe pengorbanan banget double update. Laptop rusak, jadinya ngetik di hp.
Maafkan jika banyak typo ya.
Happy reading❤.
Sampai ketemu senin depan.
![](https://img.wattpad.com/cover/212538344-288-k782400.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster In Me
FanfictionWhy don't we kill each other slowly? Squeeze a little tighter 'til we can't breathe. "What can I say? what can I do?" The monster in me loves the monster in you. [Update every monday]