Rose memandang kearah Jaehyun yang sudah babak belur, wajahnya penuh darah dan tubuhnya lemah tersungkur menyatu dengan tanah. Tapi Rose masih menangkap mata itu, mata Jaehyun yang menatap lurus kearahnya dengan alis yang berkerut.
Ah sial, Rose sangat merindukan tatapan itu.
"Nona Rose, silahkan ikut saya" ucap seseorang yang Jungkook percayai salah satu anak buah Jaehyun. Jungkook mengangguk lalu mendorong Rose untuk berjalan mengikuti sang pengawal.
"Tidak, Kook kumohon. Aku harus bicara dengannya dulu, kumohon!" pinta Rose tidak diindahkan karena sang pengawal kini menarik paksa dirinya keluar dan Jungkook hanya diam membisu membiarkan Rose pergi menjauh. Tidak memberinya kesempatan untuk bisa berbicara dengan Jaehyun walau hanya menyapa.
Rose paham, situasi ini tidaklah bagus. Tapi dirinya memiliki firasat buruk tentang ini. Bagaimana jika ini menjadi kesempatan terakhirnya untuk bisa melihat Jaehyun lagi?
Ah, bahkan Rose tidak mau membayangkannya.
Rose's POV
Actually, I don't know what's going on here. Everything went so fast that I was confused to realize. I just found out that i fell into you, so deeply. I never imagined this before.
And believe it or not, we are killing each other slowly by separate from each other. Or just me? Look Jae, what i did to myself and our future baby if you don't by my side?
I just can't, i realize that i can't life without you.
Please, forgive me for putting you in danger. I really sorry, Jae. I love you, I really do. Please comeback to me, to our baby, to us.
"Bunny, mind to give me a minute? Come here"
"I really love you, Bunny. Just stay here, I'll take care anything"
"What if you become a mommy? Can i still call you Bunny? Kinda cute tho"
I cried, a glimpse of you haunting me. Your smile, laugh, joke, flattery, kiss, hug, i miss all of you. And i'm kinda miss your pet name, Bunny.
Aku masih bisa mendegarkan itu kan Jae? Berjanjilah padaku bahwa setelah ini kau akan datang padaku. Aku masih melihat cinta itu dimatamu saat aku berjalan keluar, aku percaya padamu.
Rose's POV end.
Air mata Rose terus keluar karena semakin berisik kepalanya mengingat semua kenangan bersama dengan Jaehyun. Entah kenapa semua kenangan itu muncul secara tiba-tiba.
DOR!!
Tinggal satu langkah lagi bagi Rose untuk memasuki mobil, tapi bunyi sebuah tembakan itu menggagalkan Rose untuk melanjutkan langkahnya.
Belum mengering air mata Rose, sekarang ia harus dihadapkan dengan rasa gelisah yang luar biasa. Dirinya tidak takut akan suara itu, melainkan Jaehyunnya. Apakah kasihnya itu baik-baik saja didalam sana?
DOR!! DOR!!
Semakin kacau pikiran Rose. Nafasnya tercekat, tubuhnya membeku, hatinya mencoba tenang tapi pikirannya bekata sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster In Me
FanfictionWhy don't we kill each other slowly? Squeeze a little tighter 'til we can't breathe. "What can I say? what can I do?" The monster in me loves the monster in you. [Update every monday]