Kakak mana di dunia ini yang tidak gelisah kala mendengar kabar bahwa sang adik sedang dalam kondisi yang tidak terbilang aman? Begitu pula dengan Krystal saat mendapatkan pengaduan pertama kali dari sang asisten pribadi bahwa Jeffrey telah meninggalkan Rio beberapa jam yang lalu menuju Korea.
"Rose lagi, Rose lagi!" geram Krystal mengingat alasan perginya sang adik bukan lain karena wanita itu.
Jika saja tidak ada anak Jeffrey dikandungan Rose, mungkin sudah Krystal cabik-cabik si Rose itu. Bagaimana bisa Jeffrey tidak membenci wanita itu barang sedikit saja? Sedang dirinya sudah diambang batas kesabaran ingin menghabisinya.
Dengan peswat pribadinya, Krystal bisa tiba di Korea sedikit lebih cepat. Mungkin ia akan kehilangan Jeffrey -beserta Johnny jika datang satu jam lebih lambat.
Sebelum benar-benar kehilangan kesadaran, Johnny meraih ponsel milik entah siapa tergeletak di tanah dan segera mengirimi Krystal lokasi dirinya dan Jaehyun berada. Tidak ada yang disyukuri kecuali keadaan tegang antara Erwin-Jungkook-Jaehyun, yang membuat pergerakannya mengirim pesan tidak terlihat.
Lutut Krystal melemas seketika melihat apa yang ada di depan matanya saat ini. Nafasnya tersengal dan tercekat enggan keluar.
Bayangan akan masa kecilnya bersama Jeffrey tiba-tiba terputar dikepalanya. Anak kecil yang sering menganggunya belajar, yang merengek ingin diajari naik sepeda olehnya, yang rela memecahkan telur dengan kepalanya yang berujung menangis kesakitan, kini anak kecil itu sudah besar dan apa ini? Jeffrey nya hampir mati tapi bukan dia lagi alasannya, ada wanita lain yang membuat Jeffrey seperti itu.
Dan wanita itu sedang memeluk tubuh Jeffrey dengan erat, lihat saja bajunya yang sudah penuh dengan darah Jeffrey. Tangisnya menggema keseluruh ruangan. Hati Krystal teriris melihatnya.
"Please, live happily. For me, our baby, for us"
"You're the stronger angel I've ever met. I love you, my Rosie"
Itu ucapan terakhir yang Krystal dengar keluar dari mulut sang adik yang tengah berjuang agar tetap hidup.
Apa kau sungguh mencintai wanita itu, adikku? batin Krystal.
Dengan langkah tegas, Krystal berjalan mendekat sambil mengeluarkan sapu tangan miliknya yang sudah ia penuhi dengan wewangian miliknya, lalu dengan tegas pula sapu tangan itu ia arahkan kearah Rose hingga wanita itu kesulitan bernafas dan berujung tergeletak tak sadarkan diri.
"Kak?" sapa Jaehyun dengan nada yang sangat pelan yang pernah Krystal dengar.
"Diam, dan jangan bergerak. Aku muak mendengarmu bicara!" ucap Krystal dingin, lalu memerintahkan ajudannya untuk segera mengevakuasi Jaehyun beserta Johnny yang sudah terlebih dahulu tak sadarkan diri.
Hanya tersisa satu saja, Jungkook.
Jungkook terduduk lemas dengan pistol yang masih menempel ditangannya. Tubuhnya sedikit bergetar, ia bahkan sampai tidak memperdulikan keadaan sekitar.
"Jadi, kau orangnya?" tanya Krystal setelah melihat bahwa ada Erwin juga yang tergeletak disana sendirian.
PLAKKK
"Berani sekali kau anak haram?!" Krystal geram, bahkan satu tamparan saja sepertinya kurang baginya untuk menghajar Jungkook hingga ada tamparan kedua dan ketiga yang mendarat di pipi pemuda polisi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster In Me
Hayran KurguWhy don't we kill each other slowly? Squeeze a little tighter 'til we can't breathe. "What can I say? what can I do?" The monster in me loves the monster in you. [Update every monday]