Jika sudah menyangkut tentang Rose, apa saja akan Jungkook lakukan tidak peduli siapapun dan dimanapun musuhnya. Seperti saat ini, tangan si ketua bercucuran darah setelah berhasil menghantam mulut seseorang yang sudah berlutut didepannya.
"You try to touch her again?"
"Fuck! Who the hell are you? Are you her boyfriend too?"
Ya, siang ini sesuai saran Mingyu sebagai misi terakhir mereka di Amerika selatan keduanya mencari dan menemui Robert, si pemabuk yang di maksud Mingyu.
Baik Jungkook maupun Mingyu sebenarnya hanya ingin menanyai si tukang mabuk itu dengan santai setelah membuatnya menghabiskan setengah botol bir. Tapi Jungkook malah dibuat bringas setelah mendengar pengakuan kotor Robert tentang tubuh sexy Rose hingga mencoba mencicipinya malam itu.
"Her boyfriend broke my hand that night! And now i lost it. Now what? Did you hit me too for that bitch?" tutur Robert sebelum Jungkook kembali melayangkan pukulannya.
"Kook! Hentikan, jangan tersulut emosi!" Mingyu datang sebagai penengah dan berhasil meluluhkan hati si ketua. "Hey! What are you talking about? Her boyfriend? Who is that?!" kini berganti Mingyu yang menanggapi sang lawan.
"Mr. J, poeple here call him the chairman of Rio. He did this to me because i try to touch his bitch!"
"Mr. J? Who is Mr. J?" tanya Mingyu.
Istilah atau panggilan Mr. J ini sungguh sangat familiar bagi Jungkook. Ia tahu betul mengarah kepada siapa si Mr. J ini. Hanya satu, Jaehyun orangnya.
"Jaehyun"
"Jeffrey"
Tanpa di sengaja Jungkook dan Robert menjawab pertanyaan Mingyu secara bersamaan tapi dengan dua nama yang berbeda.
Firasat Mingyu benar. Kini semua dapat ia tarik satu garis lurus mengarah kepada siapa sebenarnya Jeffrey ini. Dirinya mendapat petunjuk yang ia incar.
|Monster in Me|
Jiho duduk menyangga kepalanya menghadap Rose yang duduk kaku siap diintrogasi di sebelahnya. "Katakan Rosie, apa saja yang aku lewatkan? Hampir 2 minggu kita disini, dan sekarang Jaehyun memeluk pinggangmu ketika berjalan?" kata Jiho mengungkit kejadian di depan Hotel tadi pagi.
"Are you guys dating?"
"I don't think so. But i believe he love me"
"Anyway, Eunha akan pulang hari ini dan dia ingin menemuimu sebentar. Kau mau kan? Masih ada 2 jam sebelum kita bekerja"
"Oke"
Rose menepati janji pertemuan dengan Eunha seperti kata Jiho. Di sebuah cafe kecil tengah kota pilihan Eunha, Rose datang dengan senyum merekah di wajahnya. Begitu pula dengan Eunha.
"Maaf ya, apa kau menunggu lama Eun?"
"Ah, tidak juga. Duduklah"
"Oh, kau yang memesan ini? Bagaimana bisa kau tau aku suka greentea caramel? Terima kasih" Ujar Rose lalu menyeruput minuman itu sebelum kembali fokus kepada Eunha di depannya.
"Jungkook yang membuatku tau apa makanan kesukaannmu, minuman, restaurant, film, lagu, semuanya. Aku tau dari dia karena nama mu tidak pernah absen di percakapan kami, Ros"
Rose tertegun. Kenapa rasanya Eunha seolah menyindirnya sebagai selingkuhan Jungkook padahal tidak?
"Rose, aku mengajakmu bertemu karena ingin memastikan sesuatu sebelum kembali ke Korea sore ini" pernyataan Eunha membulatkan mata Rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster In Me
FanfictieWhy don't we kill each other slowly? Squeeze a little tighter 'til we can't breathe. "What can I say? what can I do?" The monster in me loves the monster in you. [Update every monday]