"Bunny hey!, Stop baby"
Setelah Jaehyun berhasil menahan tangan Rose untuk terus berlari, barulah pemuda itu tahu bahwa gadis itu sedang menangis. Dengan cepat Jaehyun mengulurkan tangannya untuk mengusap sisa air mata yang masih berada di pipi Rose.
"Listen to me, ok? Kau jangan berasumsi sendiri. Let me explain"
"Jungkook itu sahabatku, dia di Korea sendirian melawan kak Krystal. Harusnya aku, aku yang salah disini bukan Jungkook. Aku yang membunuh ayah kalian! Aku Jae!" gadis itu semakin kacau, nafasnya tidak teratur, tangisnya kembali pecah.
"Hey, don't blame yourself ok? It's ok baby, I'ts ok i'm here." Ucap Jaehyun berusaha menenangkan Rose yang kini sudah berada dalam dekapannya. Menyapu surainya halus.
"Tapi Jungkook.."
Jaehyun melepaskan pelukannya, "Just believe him. He doesn't need you to fight my sister. Aku yakin dia pasti juga ingin kau aman berada disini."
"Tapi.. tapi, Jae.."
"You love him?"
Pertanyaan mendadak Jaehyun itu cukup menyentak perasaan Rose. Jika Jaehyun menanyakan itu sebelum ia mengenalnya, mungkin tanpa ragu Rose akan berkata iya. Tapi sekarang berubah, bahkan Rose ragu terhadap perasaannya kepada Jungkook.
Dibilang cinta, tidak juga. Biasa saja? Ah rasanya tidak juga. Dan Rose asumsikan sendiri bahwa perasaan itu hanyalah perasaan sayangnya kepada sang sahabat lama.
"I love you more" jawab Rose.
"Aku juga. Apa kau pikir aku akan diam saja jika kau pergi ke Korea menemui Krystal? Definetly no, Bunny!. Aku tau seperti apa kakakku, jadi akan aku tangani ini untukmu. For us"
Jaehyun tau Rose masih belum mengetahui fakta bahwa dirinya dan Jungkook adalah saudara tiri beda Ibu. Jaehyun tahu Krystal menganggu Jungkook bukan karena sang kakak belum tahu bahwa Rose lah yang secara tidak langsung membunuh Ayah keduanya.
Krystal menyerang Jungkook karena kehadiran polisi itu yang membuat sang Ibu depresi sebelum akhirnya meninggalkan dunia. Krystal pasti juga tahu tentang fakta dibalik meninggalnya Kendrick sang Ayah, dan Rose adalah akarnya.
Tapi mungkin Krystal ingin berurusan dengan Jungkook terlebih dahulu, sebelum berurusan dengan Rose. Itu pikir Jaehyun.
|Monster in Me|
Jungkook dengan langkah tegasnya berjalan menyusuri sebuah rumah megah bernuansa romawi sambil menggenggam sebuah kertas yang sudah hancur ia remas.
Ia tepat berdiri menatap lurus kedepan. Radius 5 meter didepannya ada Krystal masih memakai piyama tidur sedang duduk sambil menyeruput teh paginya dengan anggun. Seolah kedatangan Jungkook sudah ia nantikan sejak lama.
"Apa ini? Adikku dari lain Ibu ada disini? Why?"
"Dimana Rose?"
"Mana aku tau? Apa wajah secantik ini terlihat seperti penculik?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster In Me
Fiksi PenggemarWhy don't we kill each other slowly? Squeeze a little tighter 'til we can't breathe. "What can I say? what can I do?" The monster in me loves the monster in you. [Update every monday]