25 : Make Me

2K 322 7
                                    

"Lari lah, masuk dan cari Jaehyun secepatnya!" kata Johnny memerintahkan Rose untuk segera keluar dari mobilnya setelah keduanya berhasil memasuki pelataran kediaman Jung tersebut.

"Lalu bagaimana denganmu?"

"Aku akan atasi ini, beritahu Jaehyun apa yang telah terjadi" kata terakhir Johnny yang Rose dengar sebelum pemuda itu mengemudi hummer miliknya dan pergi.

Rose yang sudah hafal mati akan kediaman Jaehyun dengan bergegas dan sedikit rasa takut masuk kedalamnya. Melihat apa yang baru saja ia alami bersama Johnny sedikit membuat Rose paham akan situasi yang terjadi.

Dirinya tidak aman. Bukan, melainkan Rose sedikit banyak sudah masuk kedalam dunia milik pemuda yang ia cinta. Rose tahu Kendrick adalah seorang mafia, jadi tidak salah jika Rose menduga Jaehyun bekerja di bidang yang sama.

"Rose?"

Ketakutan Rose berhenti kala ia melihat Jaehyun berjalan menuruni tangga menatapnya heran. Bukankah seharusnya gadis itu sudah berada di Bandara dan bersiap terbang ke Swedia?

"Jae!" Rose berlari ke arah Jaehyun hingga tangan keduanya bertemu.

"Ada apa? Kenapa kau masih disini? Dimana Johnny?" Pertanyaan yang Jaehyun lontarkan tidak kunjung terjawab karena Rose masih sibuk mengatur nafasnya sendiri. "Hei, relax okay? What's happen, Bunny tell me"

"Someone is hunting us, and.. pelurunya.. peluru itu mengenai kaca belakang mobil milik Jo" jawab Rose dengan sedikit ketakutan. Tapi mengingat pesan Jo yang ingin dirinya menceritakan semua yang telah terjadi kepada Jaehyun, maka Rose sebisa mungkin menceritakan segala yang ia alami pagi ini.

Dahi Jaehyun mengkerut mendengarnya. Peluru? Siapa gerangan yang berani menembakkan peluru ke arah Rose? Apa peluru itu ditujukan kepada Johnny? Jaehyun perlu mencari tahu lebih dalam.

Jaehyun menatap ke arah salah satu pengawalnya seolah mengirimkan sinyal tentang apa saja yang harus sang pengawal lakukan. Dengan menerima sinyal itu, sang pengawal mengangguk paham dan segera menjauh melaksanakan tugas dari sang Tuan muda.

"Apa kau tau seperti apa orang yang mengejar kalian?" tanya Jaehyun

Rose mengangguk, "Kata Jo dia adalah musuh kalian. Seseorang dari keluarga Cheng. Namanya Erwin"

Kerutan di dahi Jaehyun perlahan menghilang setelah tahu siapa sekarang yang mencoba menganggunya. Menganggu Rose sama saja mengganggu dirinya bukan?

Dengan tangan yang mengenggam erat tanga Rose, Jaehyun berencana membawa gadis itu ke suatu tempat. Tapi urung karena sang perempuan tidak mau dan mencegah Jaehyun untuk kembali melajukan langkahnya.

Jaehyun berbalik menatap Rose. "Kenapa? Ayo, aku akan membawamu ke suatu tempat yang aman"

Rose menggeleng. "Bukankah lebih baik jika aku tetap bersamamu? Kenapa kau selalu menyuruhku untuk menjauh Jae? Kau lihat sendirikan bagaimana aku jika tidak berada di dekatmu?"

Jaehyun berbalik badan, menghembuskan nafasnya perlahan.

Ia paham jika wanitanya satu ini sangat khawatir dan takut. Tapi Jaehyun lebih takut lagi jika keduanya bersama, akan semakin banyak bahaya mendekat ke arah Rose.

"Dengar, Bunny. Being around me is not as beautiful as it seems, Bahaya ada dimana mana dan aku mau kau aman. Setelah aku selesai menyelesaikan masalahku aku akan datang padamu." jelas Jaehyun tidak diindahkan Rose.

"Sampai kapan?"

"Aku tak tahu"

Rose meringis "Jadi untuk apa aku menunggumu datang kalau kau saja tidak tahu kapan?"

"Kau tidak paham, Roseanne"

"Aku paham. Aku paham kepada siapa aku jatuh cinta. Maka dari itu aku tetap mau berada di sisimu disegala situasi. Baik atau buruk, As long as I'm with you I'm fine. So, don't push me away again. Never! I can't"

Belum sempat Jaehyun menjawab, kedatangan salah satu anak buahnya itu mengintrupsi percakapan serius antar dirinya dan Rose.

"Maaf menganggu Tuan, tapi baru saja Tuan Kai ada disini. Beliau sedang memarkirkan mobil"

"Fuck!" umpatan itu Jaehyun lontarkan bersamaan dengan dirinya mengenggam tangan Rose lalu mengajaknya untuk pergi dari tempat semula keduanya.

Kamar Jaehyun adalah pilihan yang tepat jika mencari sebuah keamanan karena ditempat itulah tidak ada satupun kecuali sang pemilik yang bisa memasukinya.

Ya, dan Rose pernah dengan cerobohnya masuk kedalam kamar itu hanya karena penasaran. Kini tidak disangka dirinya memasuki kamar bernuansa gelap itu lagi, dengan sang pemilik yang memojokkan tubuhnya di dinding kamar.

"Sial! Kenapa Kak Kai bisa ada disini?!"

"Him too?"

"Tidak, aku hanya mencoba mencegahmu bertemu banyak orang" elak Jaehyun karena alasan sebenarnya ia takut Kai akan berkata pada Krystal jika Rose masih di Rio tidak di Korea. Bahkan berada di rumahnya.


Nampak raut wajah khawatir Jaehyun yang ditatap dan dinikmati oleh Rose seorang. Ia jatuh, entah mengapa Rose bisa menjadi menjatuhkan hatinya pada sosok pemuda itu sangat dalam.


"Aku takut, Jae. I can't imagine how scary your world is. Terlalu banyak musuh yang kau hadapi" ucap Rose tanpa sadar alasan Jaehyun didekati semua musuh karena para bajingan itu mengetahui kelemahan baru Jaehyun. Dan Rose adalah jawabannya, gadis itu kelemahan Jaehyun.

"That's why i don't want you around me. Aku akan mencarikan penerbangan lain secepatnya"

"I won't"

"Don't be stubborn. Kau akan tetap aman di Swedia"


Jaehyun menatap arah mata Rose dalam dalam. Gadis yang masih dalam kunci tubuhnya itu menatapnya dengan mata cantik yang membuat Jaehyun tidak bisa berlama lama memandangnya.

Rose meraih satu tangan Jaehyun lalu ia arahkan untuk memegang pipi kanannya.


"You love me"

"More than you can think. I'm so fucking in love with you bunny. Even i can't tell it"

Rose tersenyum mendengar pengakuan Jaehyun seolah Rose sudah lama ingin mendengar itu.

"But this is my world. I'm a monster, jika kau berada didekatku saat ini sama saja kau berada dalam masalah Roseanne"

"Than, monster in me love the monster in you. Jeffrey"


Mendengar mulut Rose memanggil nama Inggrisnya, membuat Jaehyun sedikit kepalang. Ia mengecup bibir manis Rose, menekan tengkuknya agar semakin dekat dengan dirinya dan memperdalam ciuman mereka.

Bukankah Jaehyun pernah berkata jika Rose memasuki kamarnya untuk kedua kali, ia tidak akan melepaskan gadis itu dengan mudah. Mungkin ini yang dia maksud.

Ciuman itu semakin dalam dan basah karena mempertemukan lidah keduanya dalam adu cumbu.

Tangan kiri Jaehyun menarik pinggang Rose agar tubuh keduanya mendekat lalu menuntun tubuh gadisnya menuju ke ranjang besar miliknya.

Kala tubuh Rose sudah terbaring sempurna ciuman itu turun ke leher dan semakin turun hingga membuat Rose mulai mengeluarkan desah yang ia coba tahan.

Tangan keduanya mulai nakal. Si pria berusaha membuka baju wanita dibawahnya, lalu si wanita berusaha melepaskan satu persatu kancing pemuda diatasnya.


"You're so fucking hot, under me. I want you to moan my name"

"Make me, sir" goda Rose yang berhasil memprovokasi sang Tuan.


Jangan pernah membangunkan Harimau yang tertidur, Nona Roseanne Park.


To be continued...


Monster In MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang