9 : His Eyes

2K 401 5
                                    

Sepasang kekasih yang baru saja turun dari mobil range rover berwarna putih itu kini berjalan sambil menautkan jari jemari mereka seolah memberitahukan setiap pasang mata bahwa mereka adalah pasangan kekasih. Keduanya berjalan menuju sebuah gedung tua yang didalamnya banyak sekali manusia yang sibuk dengan urusan mereka masing masing. Situasi yang tidak asing bagi Jungkook, tapi asing bagi Eunha.

Mata Jungkook mendapati sosok Jiho yang berdiri dengan kertas foto di genggamannya. Sahabatnya itu sedang mengamati Rose yang sedang fokus berpose didepan bidikan kamera.

Jiho pun langsung menoleh kala namanya dipanggil oleh Jungkook. Gadis cantik sahabat sekaligus manager dari Rose itu sangat senang dengan kunjungan Jungkook yang juga sahabatnya. Ia berlari menepis jarak dengan Jungkook langsung berhambur memeluk hangat Jungkook, tidak lupa Eunha juga.


"Bagaimana kau tau kami disini?" Tanya Jiho yang masih tidak percaya sahabatnya itu dapat menyusul kesini. Bukan sembarang jarak yang harus Jungkook lalui untuk bisa berada disini.

"Rose yang memberitahuku tadi pagi. Gadis itu, awas saja ya! Dia mengabaikan pesanku selama 3 hari. Tidak mudah bagiku mencari waktu luang berada disini. Aku ada tugas" Jawab Jungkook yang secara tidak ia sadari, lagi, sedikit melukai hati Eunha yang mendengarnya.


Jiho menyadari rasa ketidaknyamanan Eunha hanya dari raut wajah gadis itu. Apalagi kehadiran Rose diantara mereka yang membuat Jungkook langsung melepaskan tautan tangan keduanya dan berlari menuju Rose.

Cara Jungkook memperlakukan Rose cukup membuat Jiho cukup marah. Jiho marah karena Jungkook tidak bisa menghargai perasaan kekasihnya yang sedang melihatnya bersama Rose saat ini.

Jungkook memiting kepala Rose dengan alasan ingin menghajar kepala gadis itu atas pengabaian yang ia terima selama 3 hari dari Rose. "Berhenti, Kook! Kau merusak tatanan rambutku! Ahhhhh Jungkook! Hahahaha" Rose berusaha semaksimal mungkin untuk bisa melepaskan kepalanya dari tangan Jungkook.

Entah untuk keberapa kalinya Eunha tidak tahan melihat kekasihnya itu bercanda mesra bersama 'sahabat'nya. "Jiho, aku mau ke toilet, apa ada?" Tanya Eunha kepada Jiho yang dibalas Jiho anggukan kepala lalu menunjukan dimana letak toilet itu.

Eunha lebih baik menahan perasaannya dengan tidak melihat hal yang bisa membuatnya cemburu. Ia hanya tidak ingin bertengkar dengan Jungkook hanya karena hal sepele.


"Little pie?"


Nama panggilan yang tidak asing di telinga Eunha. Hanya satu orang diantara jutaan manusia yang memanggilnya dengan sebutan itu.


"Johnny? Hai, bertemu lagi" Suara Eunha sedikit menaik karena ia cukup senang bertemu pemuda itu lagi disini.

"Kenapa kau bisa ada disini? I'm surprised you in Brazil. It's so far from when we first met. Senang bisa bertemu kau lagi disini little pie" kata Johnny yang tak kalah senangnya bertemu kembali dengan gadis kecil yang memperkenalkan dirinya sebagai kekasih Jungkook.

"Jo, kenapa kau juga bisa berada disini? Kau bekerja di sekitar sini?" tanya Eunha. tapi sepertinya Johnny sedang tidak bekerja dilihat dari pakaian santai yang dikenakan pemuda itu.

"I'm a photographer. and this my own photo studio. Itulah kenapa aku bingung melihatmu berada di studio ku. So, why you here little pie?"


Belum sempat Eunha menjawab tetapi Johnny sudah menemukan jawabannya sendiri. Ah, bersama Jungkook rupanya. Tapi lebih menarikny lagi, kini pemuda itu sedang duduk di sofa bersama sang model utama hari ini. Sibuk bercengkrama dan bercanda seolah seisi studio adalah miiliknya.

Apalagi saat tangan Jungkook dengan lihai merapikan helaian rambut Rose yang berantakan. Jika orang awam melihat itu akan mengira bahwa mereka adalah pasangan.


"Little pie, sorry to say this. But, what's happen between your boyfriend and Rossenae?"

"They're bestfriend."

"But friend not act like that. Look at his eyes on her. Are you sure that they are friend?"

"Yes, i believe him."

"That's why i call you little pie. Kau seperti anak kecil yang mudah dipermainkan." Jawab Johnny sebelum akhirnya meninggalkan Eunha dengan sejuta pertanyaan didalam hatinya. 'apa mereka memainkan perasaannya?' 'apa benar dirinya seperti anak kecil?' 'apa benar jungkook membohonginya?' pertanyaan pertanyaan itu semakin menancap di hati Eunha.


|Monster in Me|


"Jadi, apa yang membuatmu bisa mengabaikanku Ros? Lalu, pria mana yang berani menggodamu? Suara siapa yang ada do telfon waktu itu?" Tanya Jungkook bertubi-tubi. Sedangkan yang diajukan pertanyaan hanya sibuk menyantap makanan favorite nya, spaghetti brulee.

"Apa kau bisa membiarkan model ku makan dulu? Kalau dia pingsan bagaimana?" Jiho mencoba membuat batasan antara Jungkook dan Rose agar Eunha juga bisa makan dengan nyaman bersama mereka.

Tapi tanpa dugaan, Eunha mencoba mengajak Rose mengobrol lebih dari sekedar menanyakan kabar. "Ros, kau mengenal Johnny? Dia fotografer di studio tempatmu tadi." tanyanya. Rose mengangguk, "Aku belum pernah bertemu dengannya. Tapi dia pemilik studio foto yang bekerja sama dengan Krisball untuk pemotretnku. Kenapa Eun?" tanya Rose balik.

"Aku mengnalnya, Johnny. Kita pernah bertemu di Bandara. Dan hari ini aku bertemu dengannya di studio." Jawab Eunha menarik atensi Jungkook yang duduk disebelahnya. "Johnny? Pemuda yang kau tabrak itu? Dia disini? Brazil?" Eunha menjawab pertanyaan Jungkook dengan anggukan kepalanya.


Dan sosok yang mereka bicarakan itu muncul di restoran yang sama dengan tempat mereka menyantap makan siang. Johnny datang dengan Jaehyun yang berjalan dibelakangnya.

Eunha melambaikan tangan sebagai tanda ia menyapa karena Johnny berjalan ke arah meja bernormorkan 45 itu. Tanpa ada berniat menyapa yang lain, Johnny hanya menyinggungkan senyumnya kepada Eunha lalu melewati meja itu begitu saja.

Mata Rose menangkap sosok Jaehyun yang berhasil menarik perhatiannya dari Spaghetti brulee nya. Namun ada yang berbeda dari Jaehyun, pemuda itu hanya melihat Rose sekilas lalu melanjutkan jalannya mengikuti arah Johnny berjalan.

Rose sangat merasakan perbedaan itu. Tatapan mata Jaehyun terhadapnya sangat teramat dingin. Kemana tatapan hangat miliknya? Apa yang membuatnya hilang?



to be continued...


Gimana? Pendapatnya dong hehe.

Monster In MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang