Sekarang sudah waktunya istirahat, satu persatu siswa meninggalkan kelas untuk mengisi perut mereka. Tinggal tersisa Aiko, Alexa, Juni dan beberapa teman sekelas mereka.
Aiko memperhatikan Liam yang membuka kotak bekalnya, dan dihadapannya seorang perempuan yang cukup manis dimata Aiko mengajak Liam berbicara.
"Ketua kelas kau tidak pergi ke kantin?" Tanya Jiana dengan suara yang kecil. Ia terlihat seperti tokoh perempuan dalam anime, wajah yang kecil dengan mata bulat dan badannya yang mungil dengan buah dada yang cukup besar untuk ukuran tubuhnya.
"Ah maaf Jiana, aku membawa bekal dari rumah jadi sepertinya aku tidak akan pergi ke kantin," jawab Liam dengan senyuman diakhir kalimatnya.
"Ah baiklah kalau begitu. Aku duluan sampai jumpa," kata Jiana dan pergi berlari keluar kelas.
Aiko yang melihat itu hanya mendecih tidak suka.
"Kau dengar apa yang aku katakan tidak?" Tanya Juni sedikit jengkel, ia memang sedikit tidak sabaran. Aiko yang merasa terpanggil segera mengalihkan perhatiannya kepada Juni.
"Hm?"
Juni mendelik tajam, "Aku bertanya apa kau mau ikut ke kantin?" Tanyanya.
"Untuk sekarang tidak, jadi silahkan kalian duluan. Aku akan menyusul nanti," jawab Aiko.
Tanpa menunggu lama Juni dan Alexa segera pergi meninggalkan kelas, hanya tinggal Aiko dan Liam saja. Aiko yang sibuk dengan gagdetnya dan Liam yang sibuk dengan makanannya.
"Aiko," panggil Liam. Merasa terpanggil ia segera mengarahkan pandangannya.
"Hm?" Ia bergumam dengan satu alis yang terangkat tapi itu tidak terlihat karena poninya.
Liam tersenyum, ia segera mengunyah makanan yang ada di mulutnya dan membersihkan noda kecil di sekitar mulutnya. Apa yang dilakukan Liam tidak luput dari penglihatan Aiko, ia tersenyum tipis dan sepertinya pipi Aiko sedikit berwarna merah.
Aiko sedikit berdehem untuk menetralkan apa yang sekarang ia rasakan saat ini, ia kembali ke mode sebelumnya. "Ada apa?"
"Ah itu, apa kau tidak akan pergi ke kantin?" Tanya Liam.
Aiko segera bangkit dari tempat duduknya, "Ini, aku akan segera pergi kesana. Kenapa?"
"Tidak apa-apa, aku hanya takut jika kau melewatkan makan siang," jawab Liam, senyumnya ia pamerkan.
Aiko menghela nafas, tidak heran jika Liam memiliki banyak sekali orang yang menyukai dirinya karena sifatnya yang baik hati itu kadang membuat orang lain salah paham.
"Aku senang bisa satu kelas denganmu, semoga kita bisa menjadi teman yang baik," lanjutnya tersenyum manis.
"Teman, cih?" Gerutu Aiko dalam hati, ia segera membawa dirinya keluar kelas. Sebelum itu yang membalas perkataan Liam dengan gumaman.
"Hm."
.....
Joshua adalah pemuda yang cukup terkenal karena kenakalan yang dia lakukan. Dia juga berteman dekat dengan Aiko, Alexa dan Juni.
Joshua juga memiliki wajah yang cukup tampan, tapi tidak membuat ia digemari oleh warga sekolah. Sekolahnya memang cukup aneh, saat pemuda yang seperti Joshua dijadikan bintang disekolah lain, berbeda dengan sekolahnya orang orang yang sejenis dengan Joshua lebih rendah dari binatang.
"Aiko!" Panggil Joshua ketika ia melihat Aiko seperti sedang kebingungan. Orang yang dipanggil pun berjalan menuju meja Joshua.
"Aku kira kalian sudah pergi," ucap Aiko ketika ia sudah duduk, disana ada Joshua, Alexa, Juni, dan Radit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Boy
Teen Fiction[Warning 17+] Aiko itu gadis yang dominan bahkan di hubungannya pun ia menjadi pihak yang dominan. Dia bukan gadis yang suka dimanja tapi ia yang memanjakan pasangannya, ia lebih suka melihat pasangan frustasi dalam pelukannya dan itu yang dirasakan...