Aiko sudah berada di dalam mobil Liam, mobil itu terlihat mahal dan bagus sekali tapi sayang modelnya tidak cocok dengan selera Aiko. Tapi karena ini mobil Liam jadi tidak masalah.
"Nanti setelah kita disana, Aiko mau melakukan apa?" Tanya Liam tatapannya fokus ke arah jalan.
"Terserah, kita bisa lihat lihat dulu," jawab Aiko seadanya.
Tidak butuh waktu yang lama mereka sudah sampai di tempat tujuan mereka, pasar malam. Sangat ramai dari yang muda sampai yang tua, tapi ada yang membuat Aiko merasa aneh adalah banyak pasangan yang dengan sengaja memperlihatkan kemesraan didepan umum. Apa setiap pasangan selalu melakukan hal seperti itu? Jika iya rasanya Aiko akan kehilangan jati dirinya, ia lebih suka jika perasaannya hanya diketahui oleh orang yang mengenalnya.
Liam melirik Aiko yang hanya diam memperhatikan orang orang, lebih tepatnya pasangan muda.
"Jika kau ingin melakukan itu, lebih baik dilakukan dimana hanya ada kita berdua saja," ucap Aiko yang menyadari tatapan Liam.
Ternyata pemikiran Aiko lebih seram dari tatapannya, Liam sedikit meringis. Sepertinya Aiko akan mendominasi hubungan mereka.
"Malah itu lebih berbahaya Aiko," ucap Liam, sekarang mereka saling berhadapan.
"Ketika seorang pasangan hanya berdua saja, sesuatu pasti akan terjadi," lanjut Liam.
Aiko terlihat sedikit berpikir sampai akhirnya dia tersenyum dan menatap Liam.
"Benar juga katamu, kalau begitu mari," kata Aiko sambil menggenggam tangan Liam dan membawanya memasuki pasar malam itu.
Orang orang menatap mereka agak aneh, dimana pria manis berjalan bersama wanita yang terlihat berkharisma. Seperti bertukar peran, seperti itulah pemikiran mereka.
"Jangan malu," kata Aiko terdengar pelan, ia menyadari bahwa kekasihnya itu terlihat kurang percaya diri.
Mereka menghabiskan waktu dengan bermain dan mencoba makanan disana. Aiko tidak banyak bicara tentunya ia hanya mendengarkan semua ocehan yang keluar dari mulut Liam.
Tiba tiba terdengar teriakan dari salah satu pengunjung, dompet miliknya tersebut diambil paksa oleh seseorang. Aiko tidak ambil pusing, jika bukan urusannya ia tidak akan merepotkan diri, ia selalu membatasi kadar kebaikannya.
Tapi berbeda dengan Liam, jika ia mampu ia akan berusaha untuk menolong orang lain. Dilihat dari bagaimana ia tiba tiba berlari mengejar si pencuri itu sampai sampai Aiko kaget dengan gerakan spontan Liam.
"Apa-apaan pria itu?! Liam hey!" Panggilan Aiko tidak digubris oleh Liam, ia sibuk dengan si pencuri itu.
Aiko mencoba mengejar Liam, bagiamana pun ia tidak ingin terjadi apa apa pada pria-nya itu. Dengan bantuan kakinya yang panjang ia berhasil menyusul Liam, terlihat Liam yang tiba tiba berhenti sambil mengerang kesakitan.
"Liam kau tidak apa apa?" Tanya Aiko sedikit panik.
"Aiko aku harus mengejar orang jahat itu," kaya Liam tidak menjawab pertanyaan Aiko.
Perempuan itu mengedarkan pandangannya dan terlihat bahwa pencuri itu sudah diamankan.
"Tenang pencuri itu sudah tertangkap, sekarang kita masuk ke mobil mu," ucap Aiko sambil menggandeng erat tangan Liam.
"Apa yang terjadi padamu?" Tanya Aiko lagi, sekarang mereka berada didalam mobil.
Liam tersenyum miris takut jika Aiko tidak bisa menerima dirinya, jika ia tau kalau Liam bukan pria yang kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Boy
Teen Fiction[Warning 17+] Aiko itu gadis yang dominan bahkan di hubungannya pun ia menjadi pihak yang dominan. Dia bukan gadis yang suka dimanja tapi ia yang memanjakan pasangannya, ia lebih suka melihat pasangan frustasi dalam pelukannya dan itu yang dirasakan...