Alexa duduk dengan lesu disalah satu gazebo yang ada diarea belakang rumah Joshua. Jika dilihat lihat Joshua memang anak dari saudagar kaya, rumahnya luas dengan taman dan kolam berenang yang tak kalah luasnya. Ibunya adalah seorang pengusaha kecantikan yang punya produk yang terkenal, sedangkan ayahnya adalah seorang anggota dewan.
"Kau ada masalah?" Tanya Joshua sambil memberikan minuman kaleng untuk Alexa, ia duduk disamping gadis itu.
"Ya bisa dibilang," jawabnya asal ia meneguk minumannya. "Kemarin aku hampir berkelahi dengan Nick gara gara dia dekat dengan Aiko, suasana hatiku kacau dan sekarang aku sedang menjaga jarak dengan Aiko," akunya.
Joshua sedikit berpikir, "Aiko bukan tipe orang yang akan menjauhi seseorang jika tidak membawa masalah besar kedalam kehidupannya," ucap Joshua membuat Alexa menatapnya bingung.
"Lalu apa hubungannya?" Tanya Alexa.
"Kau menjaga jarak dengan Aiko gara gara dia tidak bisa menjauhi Nick, kan?" Tebak Joshua tepat sasaran, "Menurutku, Nick tidak membawa masalah besar untuk kehidupan gadis itu jadi ya Aiko tidak bersusah payah untuk menjauh darinya," terangnya kemudian.
"Jika kau tau Nick selalu membawa Aiko masuk kedalam masalahnya, Aiko bahkan hampir bentrok dengan Tomi sepupunya Hiro," ucap Alexa tidak setuju dengan perkataan Joshua.
"Tapi tidak terjadi, kan? Aiko bisa menyelesaikannya itu artinya Nick bukan apa-apa. Aku beri contoh saja, Aiko bisa hidup sendiri dan menjauh dari keluarganya karena mereka biang masalah untuk kehidupan Aiko, ia bahkan akan melakukan apa saja agar tidak tinggal satu rumah dengan keluarganya,"
"Lalu poin pentingnya?" Tanya Alexa lagi, ia tau tabiat Joshua yang suka sekali bicara panjang lebar seperti dirinya, kadang ia merasa aneh kenapa Aiko bisa memiliki sepupu yang sikapnya bertolak belakang.
"Poin pentingnya—" Joshua diam sebentar. "Aku lupa beri aku waktu,"
Alexa menghirup nafasnya kesal ia tau akan terjadi hal seperti ini.
"Jadi intinya Nick tidak membawa masalah yang besar menurut pandangan Aiko," jelas Joshua memperlihatkan gigi putihnya.
"Tapi aku tidak suka dengan Nick! Apa Aiko tidak bisa menjauhi pria itu demi aku temannya?" Alexa menggerutu kesal.
"Ditambah ia sudah punya kekasih Liam, dan menjadi kewajiban untuk membenci orang yang dibenci oleh teman," lanjutnya masih dengan kekesalannya.
"Kau ini, bicara pada Aiko ia pendengar yang baik jika kau jujur, aku yakin setelah kau bicara padanya ia akan berusaha menjauhi Nick," saran Joshua.
"Lagi pula aku tidak yakin jika Nick akan menjauhi Aiko," Joshua kembali bicara.
"Kenapa memangnya?"
"Yang aku dengar dari temanku, Nick sering mendapatkan kekerasan dari Hiro, aku juga mendengar kabar bahwa Hiro punya gangguan mental tapi aku tidak tau pasti, itu masih rumor. Tapi intinya Hiro punya tempramen yang buruk," ucap Joshua menatap sekumpulan burung yang terkurung di sangkar.
"Lalu menurut mu Hiro bisa saja menjadikan Nick sebagai pelampiasan karena tempramennya itu? Dan Nick menjadikan Aiko pelariannya. Begitu maksud arah pembicaraanmu," tutur Alexa yang diangguki oleh Joshua.
Pria itu menatap Alexa intens ia tersenyum, "Kita memang ditakdirkan untuk menyatu Alexa," Ucap Joshua yang membuat dirinya mendapatkan pukulan dari Alexa.
"Yang benar saja! Serius dong," gerutu gadis itu.
"Iya iya ini aku serius kok! Yang kau katakan bisa saja benar, tapi jika kau ingin tau lebih lanjut tentang dua sejoli itu tanyakan pada Rion," ujar Joshua sambil memegang kepalanya yang sakit. Sebenarnya itu tidak sakit namun bukan Joshua namanya jika tidak melebih lebihkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Boy
Teen Fiction[Warning 17+] Aiko itu gadis yang dominan bahkan di hubungannya pun ia menjadi pihak yang dominan. Dia bukan gadis yang suka dimanja tapi ia yang memanjakan pasangannya, ia lebih suka melihat pasangan frustasi dalam pelukannya dan itu yang dirasakan...