BABY BOY 28

9.3K 709 83
                                    

Jua gadis manis yang terlihat cantik hari ini, tidak ada yang tahu jika ia akan memberikan kejutan kepada orang yang dia suka. Meski ia merasa terlalu cepat tapi ia rasa tidak masalah.

"Apa tidak akan menjadi masalah?" Tanya temannya Jua.

"Tidak tenang saja," jawabnya tanpa beban, ia sedang menempelkan pita yang berukuran sedang.

Sekarang kelas Aiko, dihiasi olehnya meski sederhana tapi terlihat begitu manis dan romantis.

Jua memegang dadanya, merasa tidak sabar untuk nanti. Ia harap perasaannya bisa diterima, ia tidak peduli jika nanti akan mendapatkan cemoohan dari orang lain karena menyukai sejenis dirinya.

....
"Aku heran apa ya yang akan dilakukan Teril terhadap Diandra?" Tanya Alexa sambil melirik Aiko yang berada disampingnya.

"Entahlah aku tidak peduli," jawab Aiko seadanya.

"Cih, bilang tidak peduli nanti jika Diandra dalam masalah kau yang akan turun langsung," ucap Alexa ada benarnya.

Dulu, saat Diandra menjadi siswa baru disekolahnya ia membuat masalah dengan kakak kelas yang terkenal nakal. Tapi, untungnya Aiko bisa meredakan amarah dari kakak kelas itu yang membuat Diandra aman dari amukan pria gila itu. Meskipun Aiko harus mau menjadi pesuruh orang itu selama satu minggu dan tentu saja Diandra tidak mengetahuinya, ia hanya berpikir jika kakak kelas itu takut padanya karena ia sudah dilantik menjadi anggota OSIS sekolah.

"Aku aneh padamu, kau tidak menyukai Diandra tapi tetap saja membantunya jika ada masalah," ucap Alexa tidak habis pikir.

"Karena darah itu lebih kental dari air. Tidak peduli seberapa kerasnya kau membenci saudara mu kau pasti akan tetap membantunya jika ada masalah," sela Juni, tiba tiba muncul.

"Masa sih?" Tanya Alexa tidak percaya.

"Kau tau apa? Kau kan anak tunggal," jawab Juni membuat Alexa tersadar bahwa dirinya anak tunggal.

Gadis itu memperlihatkan senyum bodohnya, ketika Juni menatapnya datar.

"Tunggu kenapa kelas kita dihiasi? Ada yang ulang tahun kah?" Tanya Alexa, ketika menyadari kelasnya yang begitu berwarna.

"Tidak tahu tapi gadis yang berdiri disana bisa menjelaskannya," jawab Juni menatap Jua yang tersenyum kearah mereka, tidak lebih tepatnya kearah Aiko.

"Ya ampun," Aiko cukup terkejut ketika temannya Jua, menariknya agar lebih dekat dengan gadis itu. Ia melirik kebelakang temannya berada di luar kelas menonton apa yang akan terjadi nanti, ia juga melihat Liam disana meski pria itu harus berhimpitan dengan yang lainnya.

"Kak Aiko," panggil Jua pelan, ia tersenyum begitu manis.

"Ya?"

Jua terdiam ketika Aiko menjawab panggilannya, ia merasa dirinya akan mati karena tidak tahan dengan pesona Aiko.

"Kak Aiko mau tidak menjadi kekasihku?!" Ujar gadis itu begitu cepat dan keras. Sampai semua orang yang berada disana terkejut dengan pengakuan dari gadis itu, tentu saja menyukai sesama jenis bahkan menjalin hubungan adalah suatu hal yang cukup asing bagi mereka.

"Apa?" Tanya Aiko tidak percaya, ia bahkan secara tidak sadar memperlihatkan wajah bodohnya. Gadis itu menoleh kebelakang ketika mendengar tawa dari Alexa yang begitu renyah, ia menatap datar kepada temannya.

"Apa kak Aiko mau?" Tanya Jua agak pelan.

Aiko terdiam, meski ia tidak seperti gadis tulen lainnya tapi ia masih menyukai pria.

"Maaf sebelumnya, tapi aku tidak menyukai gadis manis aku lebih menyukai pria manis," jawab Aiko terdengar tegas.

"Itu artinya?" Jua masih menatap Aiko penuh harap.

Baby Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang