BABY BOY 35

8K 706 63
                                    

"Uh yang benar saja," lirih Aiko ketika melihat banyak notifikasi panggilan dari ibunya. Wanita tua itu terus menerornya, menanyakan dimana Diandra dan menuduhnya begitu saja.

"Ada apa?" Tanya Alexa penasaran, ia terus menatap lurus wajah Aiko yang terlihat kusut tidak seperti biasanya. Ya walau ia tahu hidup Aiko yang kusut bukan wajahnya.

"Ibu terus menelepon ku," jawab Aiko malas, setelah itu ia menenggelamkan wajahnya di meja.

"Waw ada apa ini? Apa kau mau dibagi warisan?" Tanya Alexa antusias.

"Ck," gadis itu berdecak kesal, lalu matanya yang sekarang terlihat sayu memandang teman yang lebih muda darinya.

"Kemari," ucap Aiko pelan, tangannya bergerak melambai ke depan.

"Apa?" Tanya Alexa lagi, dengan cepat gadis itu menggeser posisinya agar lebih dekat dengan Aiko.

"Jangan terlalu dekat," ucap Aiko ketika kedua hidung mereka hampir bersentuhan, tangannya mendorong mundur Alexa.

"Hehehehe maaf," cicit Alexa tersenyum bodoh.

"Jadi apa?" Tanyanya lagi, gadis itu sungguh penasaran.

"Diandra hilang, aku rasa dia diculik," jawab Aiko membuat Alexa terkejut.

"Jadi itu yang membuat mu terus diteror oleh ibumu?" Tanya Alexa lagi, gadis itu memastikan yang sudah pasti.

"Ya, aku rasa Teril sudah bergerak. Dan aku harap ia tidak menyeret ku," jawab Aiko pelan, ia merasa lelah.

Juni berbalik, sedari tadi ia disibukkan dengan buku pelajaran yang ia baca, dan agak terkejut dengan perkataan Aiko meski ia sudah menduganya.

"Teril tidak akan menyeret mu, tapi ibumu pasti memintamu untuk terlibat," ucap Juni tenang.

"Ah," Aiko gadis itu tersadar. Jika masalahnya itu bukan Teril, karena ia yakin pria tua itu tidak ingin Aiko ikut campur yang jadi masalahnya adalah ibunya.

Alexa terdiam menatap ekspresi Aiko yang seperti kehilangan nyawa, ia menatap Juni yang terlihat serius seperti memikirkan sesuatu.

"Mau minta bantuan pada Nemo? Aku bisa menghubunginya," ujar Alexa sambil memperlihatkan handphonenya.

Aiko melirik si paling muda itu.

"Tidak, lagi pula jika Nemo ikut campur rasanya akan semakin runyam. Aku yakin mungkin nanti Diandra akan dibebaskan dengan sendirinya," ucap Aiko menolak tawaran Alexa.

Soal Nemo, sepupunya Alexa yang bersekolah disalah satu sekolah terpandang di negeri ini. Pria tanpa ekspresi itu tidak lebih dari pria gila yang memiliki segalanya tanpa terkecuali. Dan kemungkinan Teril bukan apa-apa dibandingkan dengan kekuasaan keluarga Nemo itu.

Jika dijabarkan, keluarga Alexa adalah keluarga yang paling terpandang diantara tiga sekawan itu. Kakek gadis kecil itu adalah salah satu pemilik bank swasta besar yang ada di negeri ini, belum lagi anak anaknya yang sebagian terjun ke dunia politik. Membuat keluarga besar Miyan, menjadi salah satu keluarga yang disegani di negeri ini. 

"Dibebaskan jika mental gadis itu telah hancur," celetuk Juni membuat Alexa tersenyum sumringah.

"Ya harus ada harga yang ia bayar atas semua perilakunya," ucap si muda itu senang.

Aiko terkadang tak mengerti dengan jalan pikiran Alexa, gadis yang berasal dari kalangan old money itu memang gila tapi ia rasa ia lebih gila karena bisa tahan berteman dengan Alexa.

Soal Alexa, gadis itu awalnya akan bersekolah bersama dengan sepupunya Nemo. Namun, Alexa menolak dengan alasan ingin terus dekat dengan Aiko dan Juni, mungkin dengan Joshua juga.

Baby Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang