BABY BOY 23

10.2K 892 111
                                    

Liam tiba-tiba terbangun dari tidurnya dengan cepat ia menghirup udara paru parunya bekerja dua kali lebih cepat, terlihat wajahnya yang memerah peluh keringat membasahi tubuhnya.

"Uh kenapa aku memimpikan itu," ujarnya, ia menutup matanya entah kenapa rasa malu datang kepadanya.

Ia melirik bagian tubuh bawahnya, sesuatu timbul dari balik celana pria itu. Kakinya sedikit bergetar tubuhnya pun terasa sedikit nyeri.

Liam kembali mengingat mimpinya, dimana ia melakukan 'itu' dengan Aiko. Sejak hubungan mereka berakhir dan Liam lebih dekat dengan Diandra, mimpi aneh itu sering menghampirinya. Terkadang ia kerepotan karena harus menghabiskan waktu dikamar mandi lebih lama, apalagi saat pertama mimpi itu datang ia bingung harus melakukan apa sampai ia harus mencari caranya di internet.

"Kenapa aku terus memimpikan itu? Apa karena aku masih merindukan Aiko ya?" Tanya Liam tidak yakin, dengan berat hati ia pergi ke kamar mandi.

"Jika Aiko tau ia akan membantuku tidak ya?" Tanyanya lagi, ia menggeleng tidak boleh berpikir seperti itu.

"Tidak tidak, Aiko pasti sudah memiliki kekasih baru," ujar Liam menghela nafas berat.

"Tapi aku harap tidak," gumamnya lemah.

....
"Kau berangkat pagi sekali Aiko," ucap Nick sambil menyuapkan sesendok sereal penuh.

"Hm, aku tidak ingin menjadi pusat perhatian jika datang lebih siang," ujar Aiko.

"Jika kau ingin pergi jangan lupa kunci pintunya, jangan sampai tempatku ini berantakan," perintah Aiko menatap Nick yang masih terlihat santai.

Nick bergumam sebagai jawabannya.

"Kau tidak pergi kuliah Nick?" Tanya Aiko lagi ia sedang mencari kunci motornya, sudah lama ia tidak memakai motor kesayangannya itu.

"Tidak aku malas," jawab Nick acuh. Aiko hanya mengangguk kemudian pergi tapi langkahnya tertahan ketika Nick memanggilnya.

"Aiko jika kau bertemu dengan mantan kekasihmu, apa yang akan kau lakukan?" Tanya Nick, kakinya disilangkan.

"Bukan jika tapi aku pasti bertemu dengannya kita satu kelas, dan untuk pertanyaan mu aku tidak tau," jawab Aiko, ia duduk dihadapan Nick.

"Jangan larang aku dekat dengannya," ucap gadis itu ia mendapatkan senyuman penuh arti dari Nick.

"Yah jika kau sudah mengatakan itu baiklah aku tidak akan melarangmu, tapi peluk aku dulu," kata Nick, ia mengulurkan tangannya.

Aiko memutar bola matanya ia bangkit dan memeluk Nick, mencium sekilas leher pria itu.

"Hati-hati dirumah Nick, aku pergi!" Ujar Aiko, setelah itu ia pergi meninggalkan Nick.

Tapi langkahnya kembali terhenti ketika ada seseorang yang memanggil namanya ia tau itu bukan Nick suaranya lebih lembut, dan seperti suara perempuan?

Aiko mengangkat satu alisnya bingung ketika gadis yang mengamuk di kantin menghampirinya sambil tersenyum.

"Kak Aiko mau berangkat sekolah?" Tanya Jua.

"Iya seperti yang kau lihat," jawab Aiko, ia menatap Jua dengan tatapan heran melihat sikap yang salah tingkah dari gadis itu.

"Kenapa?" Tanya Aiko mengejutkan gadis itu.

"Ah anu—"

"Kau ingin pergi bersama?" Tanya Aiko memastikan, ia tau tabiat seseorang yang mau menumpang. Karena pengalaman tentunya.

"Kalau boleh itu juga hehe," jawabnya dengan kekehan.

Aiko mengangkat bahunya tidak peduli, "Aku tidak punya dua helm—" omongannya terpotong ketika gadis itu pergi meninggalkannya dan kembali dengan helm pink bergambar Hello Kitty.

Baby Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang