HAPPY ENDING

11.3K 517 101
                                    

Untuk chapter ini tidak ada hubungannya dengan chapter sebelumnya. Istilahnya chapter ini kayak dunia lain dari "Baby Boy"

Khusus untuk chapter ini, genrenya omegaverse, dan genre omegaverse hanya untuk chapter ini. Chapter sebelumnya tidak.

Btw aku baru pertama kali nulis yang ada unsur ABO-nya jadi kalau ada salah mohon koreksi ya




Gadis itu terbangun ketika merasakan wajahnya diolesi oleh sesuatu, tangan mungil yang dipenuhi coklat mengotori wajahnya. Dia Aiko yang tertidur di teras rumah yang menghadap kearah taman dengan kolam ikan yang berukuran sedang.

"Ugh!" Matanya benar benar terbuka, meski agak kesulitan karena lelehan coklat yang menempel pada bulu matanya.

Sosok anak kecil yang berusia sekitar satu tahun lebih duduk diatas dadanya, tersenyum senang setelah mengotori wajah Aiko. Ia berbicara dengan aksen anak kecil, kaos biru dengan gambar bintang berwarna merah terlihat kotor, Aiko mengangkat anak itu dan mendudukkan anak itu dipangkuannya.

Menatap anak itu dengan wajah kantuknya, lalu tanpa beban ia membawa anak itu menuju dapur. Terlihat sosok pria kecil yang sudah berstatus sebagai suaminya, tersenyum kearah anak perempuan yang berusia sekitar lima tahun. Pria itu Liam, memancarkan aura lembut yang menghangatkan apalagi poni pria itu yang sedikit panjang bergelantung indah.

"Liam," panggil Aiko pelan, ia memperlihatkan wajah datarnya yang dipenuhi coklat dengan anak laki-laki tadi yang tertawa senang.

"Ya ampun Zee apa yang kau lakukan kepada ibumu?" Tanya Liam panik, ia segera membawa anak kecil itu kedalam pangkuannya.

"Liam disini aku korbannya, tolong perhatikan aku," ucap Aiko sedikit cemburu kepada anaknya.

"Ya ampun maaf Aiko. Joy, bisakah kau memberi ayah beberapa lembar tisu?" Tanya Liam yang diangguki oleh anak perempuan tersebut.

Anak itu segera mengambil tisu kemudian memberikannya kepada Liam.

"Ibu gendong," pinta Joy yang langsung dikabulkan oleh Aiko.

"Aiko maaf ya, aku tidak memperhatikan Zee dengan baik. Tidur siang Aiko jadi terganggu," ucap Liam sembari membersihkan noda coklat diwajah Aiko.

"Hm," Aiko hanya bergumam saja, namun kepalanya menunduk melumat bibir prianya yang tidak pernah membosankan, gadis itu tidak peduli dengan kedua anaknya yang terdiam.

"Aku juga mau!" Teriak Zee dengan aksennya yang khas, tangan anak laki-laki itu terjulur mencoba meraih bibir milik Liam, namun dengan cepat Aiko menghalanginya dengan tangan lebar miliknya.

"Untuk yang ini aku tidak mau berbagi!" Ucap Aiko tegas, mencoba menatap tajam anak bungsunya yang sedikit menyebalkan.

Setelah mendengar hal tersebut bibir Zee melengkung kebawah dengan sempurna, lalu didetik selanjutnya anak itu menangis kencang membuat Liam kalang kabut dibuatnya. Pria itu segera membawa Zee menjauh dari Aiko, tapi sebelumnya ia melayangkan tatapan tajam yang menurut Aiko adalah tatapan nakal untuk kegiatan malam hari mereka. Iya, Aiko memang semesum itu.

"Adikmu menyebalkan," ujar Aiko kepada Joy, gadis kecil yang memilki sikap kalem yang terkesan dingin seperti dirinya. Sedangkan Zee memiliki sifat nakal yang susah diatur, dan sedikit menyebalkan.

"Ibu juga menyebalkan," balas Joy dengan tatapan datar, Aiko menatap anaknya lalu itu tersenyum sembari menjulurkan kepalan tangannya.

"Kau mirip denganku anak muda," ucap Aiko begitu bangga. Dan, Joy yang ikut tersenyum, mereka memang sangat mirip dari segi sifat.

.....
Aiko menatap Liam yang sedang duduk memperhatikan Zee yang sedang bermain, gadis itu menunduk menatap Joy lalu dengan isyarat mata Aiko menyuruh Joy untuk menemani Zee bermain.

Baby Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang