BABY BOY 21

10.6K 900 88
                                    

Dua minggu sudah Aiko lewatkan bersama kakeknya, ia agak mengeluh karena harus bangun lebih pagi padahal ia berencana dua minggu itu untuk ia habiskan dengan tertidur tapi kakeknya tidak membiarkan itu. Pria tua itu melatih Aiko seperti seorang tentara muda, tidak membiarkan cucunya bermalas-malasan.

"Haaa," Aiko mendesah tidak suka ketika melihat sekolahnya apalagi beberapa murid yang terang-terangan menatap tidak suka kepadanya.

"Jika aku jadi kau aku tidak akan pernah datang lagi kesekolah," celetuk salah satu dari siswi yang tidak menyukainya.

Aiko menatap remeh orang itu, "Mau sampai kiamat pun kau tidak akan pernah bisa menjadi aku, kau terlalu lemah untuk itu," ucap Aiko gadis itu memamerkan senyum iblisnya.

Setelah itu ia pergi tidak peduli dengan wajah kusut orang yang menghinanya, tapi suasana hatinya menjadi lebih baik ketika melihat Liam. Ia tau hubungan mereka sudah berakhir namun ia yakin tidak mungkin Liam melupakannya dengan mudah.

"Hey," sapa Aiko ia memamerkan senyumnya, namun didetik selanjutnya bibirnya turun ketika Liam bersikap seolah olah tidak mengenalnya. Pria itu melewatinya begitu saja, dan menghampiri Diandra yang tersenyum kesenangan.

"Selamat pagi Diandra," sapa Liam senyum pria itu begitu manis. Diandra begitu senang, gadis itu menjawabnya penuh semangat dan juga cinta.

Aiko hanya menatap kedua orang itu dengan perasaan bingung dan aneh. Ia tidak ingin ambil pusing meski perasaannya begitu kesal dengan perlakuan Liam.

"Bagaimana libur dua minggumu Aiko?" Tanya Alexa, gadis itu tersenyum mengejek.

"Tidak buruk," jawab Aiko enteng, ia melirik Juni yang sedari tadi diam membaca buku.

"Kau tidak merindukanku Juni?" Tanya Aiko, kepala gadis itu menunduk.

Juni mengangkat bahunya acuh, "Aku tau kau akan kembali jadi tidak perlu melakukan itu," jawabannya kemudian ia kembali membaca buku.

"Dia memang aneh biarkan saja," ujar Alexa ia menarik kursinya agar lebih dekat dengan Aiko, "Apakah tau yang terjadi dengan Liam dan Diandra?" Tanya Alexa.

"Tidak, awalnya aku ingin bertanya padamu," jawab Aiko menatap Alexa.

"Orang-orang bodoh yang ada disekolah kita ingin sekali melihat Liam dengan Diandra dekat sampai memiliki hubungan, karena menurut mereka itu bisa membuatmu jera," ucap Alexa gadis itu menampilkan wajah tidak sukanya.

"Jera?" Tanya Aiko tidak yakin, gadis itu tersenyum remeh.

"Mereka tidak akan bisa membuatku jera apalagi dengan cara remeh seperti itu," lanjutnya tidak percaya dengan pemikiran orang orang yang disekolahnya.

"Ya itu memang remeh," ujar Alexa ia menggunakan nada bicara yang terdengar ragu, Aiko melirik gadis itu.

"Tapi apa kau tau sejak dua minggu kau tidak masuk sekolah, Liam sering menghabiskan waktu bersama Diandra," lanjut Alexa.

"Lalu?"

"Aku rasa Liam memang mendengarkan kata orang disekolah kita," jawabannya ia segera kembali berbicara, "Jangan bilang tidak mungkin karena bisa saja Liam melihat fotomu bersama Nick," lanjut Alexa ia menatap Aiko tidak suka.

Aiko terdiam sebentar ia mencoba mengingat kejadian dua minggu saat bersama Nick. Ingatannya kembali, "Ouh foto itu, ya sudahlah," kata Aiko enteng.

"Kau?! Sudahlah aku sebagai tim Liam Aiko tidak suka dengan perkataan mu tadi," ujar Alexa gadis itu memalingkan wajahnya.

Aiko tertawa, "Liam memutuskan hubungan kita secara sepihak, aku patah hati jadi ya aku bersenang-senang dengan Nick sebagai gantinya," terang Aiko mata gadis itu menerawang jauh saat Liam memutuskannya.

Baby Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang