Aiko terdiam dengan wajah datarnya, kedua tangan gadis itu dilipat didepan dada. Sedangkan Liam tertunduk malu, ia merapatkan kedua kakinya dan menyimpan tangannya diatas pahanya.
"Jadi bisa kau jelaskan minuman apa yang kau titipkan padaku Josh?" Tanya Aiko menatap tajam sepupu yang duduk didepannya.
Pria itu tersenyum kuda, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Hehe,"
"Itu bukan jawaban Josh," ucap Aiko datar.
"Kau pasti tau Aiko," jawab Joshua tersenyum.
"Tapi untuk apa?" Tanya Aiko lagi.
Joshua menghela nafasnya, "Jadi begini, kemarin malam aku Dom dan yang lainnya sepakat. Siapa yang kalah balapan akan minum minuman itu dan dikurung semalaman," ucap pria itu menjelaskan.
"Tapi sepertinya ada yang meminumnya lebih dulu ya?" Tanya Joshua sambil melirik Liam yang menunduk malu.
Pria itu tersenyum lebar, mencondongkan tubuhnya kearah Liam.
"Bagaimana tadi malam? Seru kan?" Tanya Joshua sambil berbisik.
"Aw," pria itu meringis ketika tangan panjang Aiko menyentil keningnya kuat.
"Jangan berpikir macam macam," gadis itu memberikan peringatan.
Joshua berdecak kesal, didetik selanjutnya wajah menyebalkannya ia perlihatkan.
"Aku tidak akan berpikir macam-macam, jika tadi malam aku tidak mendengar suara seseorang yang mendesah," ujar Joshua terdengar menyebalkan ditelinga Aiko, sedangkan Liam semakin menundukkan kepalanya. Ia malu bahkan rona merah sudah mewarnai wajahnya yang putih.
"Josh, jika kau terus bicara aku akan mengatakan rahasia mu kepada Alexa," ancam Aiko membuat pandangan sepupunya menatap dirinya.
"Rahasia yang mana? Kan ada banyak," tanya Joshua tidak peduli.
"Rahasia kau yang menjadi penguntit ketika kita masih duduk di bangku SMP, dan aku juga akan mengatakan kau pernah menerobos toilet wanita karena ingin tau bagaimana cara mereka bergosip," ucap Aiko membuat Joshua terkejut.
Ia ingat ketika awal ia masuk SMP ia sudah jatuh cinta dengan Alexa, wajah gadis itu yang ketus dan tak tersentuh membuat Joshua menyukai gadis itu. Dan sejak saat itu ia sering menguntit Alexa di area sekolah, sampai sepupunya yang menyebalkan memberitahu sikapnya kepada kedua orangtuanya membuat dia berhenti menguntit Alexa. Jika dipikir pikir ia merasa takut dengan dirinya yang dulu.
Ia juga ingat, ketika ia secara paksa masuk kedalam toilet wanita karena ingin tau bagaimana cara mereka bergosip. Itu membuat Aiko mencapnya sepupu aneh yang menyebalkan.
"Hehe baiklah aku akan berhenti berbicara, tapi dengan syarat," ucapnya sambil tersenyum.
"Bagikan video kalian tadi malam," lanjutnya membuat Aiko melempar bantal dengan keras kearahnya, tapi untungnya ia bisa mengelak.
"Sampai jumpa Aiko, sampai jumpa Liam!" Pamit Joshua dengan suara kerasnya, ia berlari meninggalkan apartemen milik sepupunya. Ia agak ngeri dengan gadis bernama Aiko itu dan sialnya gadis itu sepupunya.
"Jangan mengatakan apapun kepada kakek!" Teriak Aiko tidak kalah keras.
"Iya! Dah Aiko sayang!" Jawab Joshua meski suaranya samar, karena pria itu sudah agak jauh dari kediaman Aiko.
....
"Nick?" Aiko cukup terkejut dengan ada Nick didepan pintu miliknya."Oh hi Aiko, hi Liam," sapa Nick, jika didengar sepertinya pria itu gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Boy
Teen Fiction[Warning 17+] Aiko itu gadis yang dominan bahkan di hubungannya pun ia menjadi pihak yang dominan. Dia bukan gadis yang suka dimanja tapi ia yang memanjakan pasangannya, ia lebih suka melihat pasangan frustasi dalam pelukannya dan itu yang dirasakan...