Tubuh Aiko tiba tiba bergerak dengan sendirinya, ia mengangkat tubuh Liam lalu membaringkan pria itu dengan tubuhnya menahan dari atas.
Gadis itu menelan ludahnya susah payah, mencoba mencerna apa yang dikatakan oleh kekasihnya barusan.
"Ini akan sakit, jadi tahan untuk sementara waktu," hanya kalimat itu yang bisa Aiko keluarkan dari sekian banyak kalimat di kepalanya.
Liam mengangguk patuh, kemudian pria itu menarik tengkuk Aiko dan menciumnya. Aiko dengan senang hati menerima ciuman itu, tapi tetap ia yang mendominasi. Sampai dimana mereka membutuhkan oksigen, melepaskan ciuman itu membuat beberapa untaian bening menggantung diantara bibir mereka.
Aiko yang sudah dibutakan oleh kabut nafsu, kembali menunduk mencium leher Liam sampai memberikan bekas kemerahan di sana. Gadis itu merasa tidak cukup hanya dengan membuat satu, lidahnya bergulir kebawah membuat beberapa bekas lagi di leher kekasihnya.
"Sshh aiko nghh aku,"
"Ssttt, diam dan nikmati lah sayang,"
Ia bangkit, melepaskan jaket dinosaurus itu lalu melakukan hal yang sama pada Liam, membuat tubuh atas pria itu terpampang nyata tidak ada penghalang lagi. Tubuh yang begitu putih dan terlihat lembut, mata sayu Aiko menatap wajah Liam yang sudah sangat merah, ia terkekeh sembari menarik rambutnya kebelakang.
Ia melakukan hal sama di dada prianya, memberi tanda kemerahan seperti memberikan tanda bahwa Liam adalah miliknya. Kemudian ujung matanya menemukan, nipple milik Liam yang terlihat tegak.
Ia menarik tangan Liam yang mencengkram erat sprei miliknya, membawa dua jari prianya masuk kedalam mulutnya. Membelai lidahnya yang terasa lembut dan hangat, kemudian mengeluarkan jari Liam yang basah dibawanya jari itu ke nipple Liam.
"Basahi itu selagi aku membasahi yang satunya," perintah Aiko yang diangguki oleh Liam.
Sedangkan ia bergerak untuk melucuti celana milik Liam, membuat junior pria itu terlihat berdiri dengan tegak.
Tubuh Liam bergidik merinding ketika ia merasa sesuatu membasahi hole miliknya, tapi kemudian ia terbuai dengan sapuan lidah Aiko yang berada di nipple satunya. Sampai ia merasa sesuatu masuk kedalam holenya, membuat dirinya tersedak oleh ludahnya sendiri segera ia mengangkat kepala Aiko yang sibuk menyusu padanya.
"Kenapa?" Tanya Aiko dengan mata sayunya.
"Sakit..." Jawab Liam dengan jujur, meski ia tahu itu hanya satu jari tapi untuk dirinya yang baru pertama itu begitu terasa menyakitkan.
Aiko mengangguk.
"Ini yang pertama untukmu jadi pasti sakit," ucapnya.
Ia membaringkan tubuhnya disamping Liam, merubah posisi mereka menjadi menyamping. Tangannya kembali bergerak masuk kedalam hole Liam, bergerak seperti membuka jalan tidak memperdulikan ringisan yang keluar dari mulut Liam.
Mata pria itu berkaca-kaca, dengan air mata yang mengumpul menghalangi penglihatannya, ia merasa sakit dibawahnya sedangkan disisi lain ia merasa geli dengan ciuman yang Aiko berikan dipundaknya, belum lagi tangan satunya gadis itu tidak berhenti bergerak memainkan nipple nakalnya.
"Sshh i-itu sakit Aiko," ucapnya pelan, ia mencoba mengigit bibir bawahnya ketika ia merasa Aiko menambah jari yang masuk.
Gadis itu bangkit sembari menarik tangannya, membuat tubuh bagian bawah Liam terasa kosong pria itu terdiam.
"Kalau begitu kita langsung ke intinya saja," ujar Aiko sambil memasangkan strap on di pinggangnya.
"Tahan ya sayang, ini akan menyakitkan," ucap Aiko sembari memposisikan benda itu tepat di lubang milik Liam, dalam satu kali hentakan Aiko memasukkannya kedalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Boy
Teen Fiction[Warning 17+] Aiko itu gadis yang dominan bahkan di hubungannya pun ia menjadi pihak yang dominan. Dia bukan gadis yang suka dimanja tapi ia yang memanjakan pasangannya, ia lebih suka melihat pasangan frustasi dalam pelukannya dan itu yang dirasakan...