Assalamu'alaikum!!
Hay!! Hay!! Hehehe akhirnya bisa ngetik 1 chapter 1 hari TwT.
_________________________________________Pagi-pagi sekali tiga orang di dalam kelas XII MIPA U1 datang seperti tergesa-gesa.
"Gimana?" Tanya laki-laki dengan masih mengenakan Hoodie yang baru saja sampai.
"Walaupun agak sulit sih tadi malem gw sampe ngerjain jam 2 karena yaa... hanya berbekal nomer aja mana bisa secepat kilat" ujarnya.
"Menurut ku sih dia tahu banyak" sahut gadis dengan perpaduan seragam, hijab dan cardigan hitam.
"Yaiyalah yakali ga tau malah ngechat ga jelas" sewot laki-laki berhoodie tadi.
"Tunggu dulu, Biya belum selesai ngomong" kata gadis dengan rambut sebahu itu kesal.
Ya kini mereka sengaja datang sepagi mungkin agar suasananya sepi dan tidak ada yang mendengar.
Biya menghela nafas "dan yang pasti-mereka ada di sekitar kita."
"Btw, katanya bulan depan kita ada UTS" Biya dan Uja tampak bingung dengan Naqeeb yang tiba-tiba mengalihkan pembicaraan.
Biya refleks melihat jari Naqeeb yang tampak menggambar panah ke arah pintu di mejanya.
Biya pun membuka tasnya lalu mengeluarkan buku rangkuman materi nya.
"Duuuh ja pinjem bukumu dong aku lupa rangkum yang kemarin." Uja yang tampak bingung hanya menuruti keinginan Biya karena seingatnya, kemarin saat di cafe ia sudah merangkum materi.
Saat gadis itu berbalik untuk mengambil tasnya baru ia mengerti, siswa-siswi sudah mulai berdatangan.
"Rey! Reyhan!" Panggil Naqeeb.
Yang merasa di panggil pun menoleh kearah Naqeeb.
"Istirahat nanti ke lapangan yuk, biasa basketan." Reyhan adalah teman pertama Naqeeb sejak seminggu ia bersekolah di sini. Dan Reyhan hanya mengangguk sembari mengacungkan jempolnya.
Selama jam pelajaran sama sekali tak ada yang berani berbicara kecuali ketika guru sedang memberi pertanyaan-pertanyaan singkat pada mereka.
------------------------------------------------------------
Saat tengah istirahat di kantin kedua gadis dengan satunya mengenakan hijab dan feminim, serta satunya lagi tidak berhijab dan tomboy, tak sengaja mendengar pembicaraan salah satu circle gadis-gadis perempuan di sebelah meja mereka.
"UTS ya? Ah gw pasrah deh, mau di tambah kek Ndak kek bayarnya" kata salah satu dari mereka.
"Ah kecuali dua orang dari kelas XII MIPA U2 dan seorang di kelas XII IPS U2 mereka ngga akan ada tambahan" sambung salah satu dari mereka.
Salah satu dari mereka yang mengenakan hijab pun membuka suara "kelas X Kemarin bakal menetap ga ya nilainya? Dan lagi murid baru apa tau tentang hal ginian? Jadi ga tega sama mereka" katanya.
Biya dan Uja pun saling pandang, apa yang dimaksud dengan mereka.
"Ja ke kelas yuk, kamu udah kan?."
Kedua gadis itu pun beranjak dari kursi yang mereka tempati lalu melangkah keluar area kantin menuju kelasnya.
Biya pun merogoh ponselnya saat tengah berjalan di koridor yang cukup ramai tapi tetap kondusif.
Fauza
Biya:
Ja, mereka membahas hasil UTS dan SPP. Kamu baca ga bagian SPP?Tapi kenapa mereka bilang tambahan dan tanpa tambahan, apa...
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK GENIUS [REVISI]
Casuale"selamanya bukan hanya tentang cinta apalagi uang tapi otak,etika, dan iman pengujiannya lebih dari apapun" Biya, nama panggilannya. Peraturan pemerintah membuat gadis itu harus di pindahkan ke sekolah khusus anak-anak dengan IQ di atas rata-rata, n...