Assalamu'alaikum!!
Duuuh chapter ini bakal jadi chapter favorit sy!!
Jadi detektif dulu ga sie!?
_________________________________________Sejak selesai sholat Uja tak lagi membuka suara, ia seperti tengah banyak pikiran.
Biya Ingin sekali bertanya pada gadis itu tetapi ia takut nantinya malah membuat Uja sedih.
"Duuuh gw harus pulang duluan nih, ngga apa-apa kan?" Ucap Naqeeb yang hanya dibalas dengan anggukan oleh Biya namun tidak dengan Uja yang masih melamun.
"Duluan, Assalamu'alaikum" pamit Naqeeb.
"Wa'alaikumussalam" jawab Biya sambil mengangguk kan kepalanya.
Naqeeb pun berlalu dari taman yang tadinya menjadi tampat mereka bermain setelah sholat Dzuhur.
Gadis dengan hijab hitam itu kembali fokus terhadap laptop miliknya.
Karena terlalu sepi Biya beberapa kali mencoba membuka suara tapi beberapa kali juga suaranya tak bisa keluar.
Beberapa menit telah berlalu setelah Biya menyelesaikan tulisannya.
Kalo kaya gini terus jadi males deh nge up nya -Biya.
Gadis itu memang sangat suka membuat dan menulis cerita-cerita di aplikasi yang bernama wattpad, namun peminatnya sangat rendah bahkan kadang sama sekali tak ada.
"Ada masalah? Cerita aja" kata Biya sembari menutup mata dan merasakan oksigen sekitar.
Gadis yang bernama uja itu pun terperanjat kaget, lalu tak lama ia menunduk sambil tersenyum.
"Cape Bi, gw benar-benar cape" keluhnya.
Biya membuka mata, lalu menatap kearah gadis yang kini menundukkan kepalanya itu.
"Kamu tau ngga tempat kita cerita, mengadu, meminta pendapat, bahkan memohon apa pun itu yang paling nyaman hanya Allah SWT. Apalagi di zaman sekarang, menurut pandanganku di zaman sekarang tidak ada yang namanya sahabat sejati bahkan mungkin aku udah ngga percaya lagi sama yang namanya sahabat." Gadis itu tersenyum miris memandang langit.
Lalu Biya beralih menatap Uja dengan senyuman yang begitu manis "Tau, karena apa?." Uja menggeleng.
"Mereka bisa saja munafik, lain di depan lain di belakang. Intinya apapun yang mau kamu keluarin, cobalah sambil bersujud dan bisikkan padanya" kata Biya.
"Tapi tenang aja aku ga kaya gitu, itu hanya saran siapa tau kamu enggan bercerita ke aku"
Gadis berhijab itu pun merapikan barang-barang nya.
"Aku duluan, Assalamu'alaikum" pamit Biya dengan senyumannya yang tak pernah luntur sejak tadi.
"Wa'alaikumussalam..."
------------------------------------------------------------
Toilet rusak, Biya sedari tadi tengah memastikan tak ada orang ynag melihat ia masuk kedalam taoilet itu.
Saat terasa sudah tak ada orang lagi ia pun masuk dan tak ia sangka dengan isi toilet itu.
Kursi, meja, alat pengedap suara, tempat sampah kecil yang di penuhi kertas, tempat tissue Dan sebuah rak map coklat.
Biya pun menaruh tas sekolahnya di kursi, lalu melangkah kearah tempat tissue, ia membuka penutupnya dan terdapat sebuah alat komunikasi seperti milik satpam sekolah.
Gadis itu pun meraihnya lalu mencoba menghubungkan ke X dengan kode yang sudah di beri tahun oleh X.
"240408..." Gumamnya pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
DARK GENIUS [REVISI]
Random"selamanya bukan hanya tentang cinta apalagi uang tapi otak,etika, dan iman pengujiannya lebih dari apapun" Biya, nama panggilannya. Peraturan pemerintah membuat gadis itu harus di pindahkan ke sekolah khusus anak-anak dengan IQ di atas rata-rata, n...