CHAPTER 7

66 8 0
                                    

Assalamu'alaikum!!

Maaf ya kalo ada typo atau kesalahan-kesalahan lain karena saya juga manusia bestie (٥↼_↼)
_________________________________________

"Temennya Biya bang, udah sepi gini tadi ga tega saya tinggalin, saya tawarin pulang bareng Biya nya nolak" kata Naqeeb sambil tersenyum kearah bang Ahnaf.

Bang Ahnaf pun membalas dengan anggukan. "Makasih ya udah mau nemenin adek saya nunggu" ucapnya.

Biya pun kini sudah berada di dalam mobil berwarna hitam itu.

"Kalo gitu saya pamit bang assalammu'alaikum" laki-laki itu pun beranjak dari tempat ia berdiri.

"Wa'alaikumussalam hati-hati Ghif!!" Teriak Biya.

Ahnaf pun menjalankan mobilnya keluar dari pekarangan sekolah.

"Temen apa temen tuh bi" goda Ahnaf tiba-tiba. Biya hanya menanggapinya dengan memutar bola matanya malas.

------------------------------------------------------------

Sedangkan kini di dalam sebuah mobil berwarna silver seorang laki-laki tengah serius mengendarainya.

Ia sedikit menghela nafas kala sampai di depan rumahnya.

Setelah Ia memasukkan mobil kedalam garasi ia pun keluar dari mobil lalu berjalan masuk kedalam rumah.

Terlihat di ruang tamu seorang wanita paruh baya tengah menangis di dekat sofa, buru-buru laki-laki itu mendekat.

"Ma, mama kenapa bisa begini dan koper-koper, barang-barang kita kok semuanya sudah ada di sini?" Tanya laki-laki itu bingung, kini ia tengah memeluk wanita paruh baya yang baru saja ia panggil mama.

Memang di sudut-sudut ruangan terlihat barang-barang mereka sudah di bungkus dengan kardus, koper-koper mereka pun sudah berada di dekat meja.

------------------------------------------------------------

Di sisi lain terlihat di sebuah rumah mewah bahkan sudah tak bisa di katakan rumah melainkan istana seorang gadis perempuan tengah menangis di balik pintu kamar.

Ia sudah tak tahan lagi dengan semuanya, selalu saja begini. Sekarang ia takut bagaimana caranya menyembunyikan nilai ulangan hariannya tadi pagi yang di bawah kata cukup.

Gadis itu pun menghapus air matanya lalu mendekat kearah meja belajarnya, ia meraih kertas polio itu lalu menyobeknya hingga tak bisa di satukan lagi.

Karena sejak pulang sekolah tadi ia belum ganti baju, gadis itu pun meraih gagang lemari. Saat hendak mengambil baju ia salah fokus karena sebuah kain seperti hijab tapi kira-kira panjangnya sebetis kakinya dan kain yang berwarna senada seperti rok namun sampai menutupi seluruh kakinya.

Gadis itu meneteskan air mata saat tangannya menyentuh kain itu. "Yang jahat kan dunia kenapa gw menjauhinya" gumamnya kembali menangis tanpa suara.

"Sudah tahu yang jahat dunia lantas mengapa kalian menjauhi sang pencipta?" -Darkgenius2022

------------------------------------------------------------

Hari ini Biya dengan dua teman yang super duper bawel sejak beberapa menit lalu mempermasalahkan dimana mereka akan belajar, ah belajar hanya sebagai cover perijinan keluarga padahal-

"Ya Allah panas banget bi, cape tinggal berapa sih jaraknya cafe itu" keluh Uja.

Biya dan Naqeeb memasang wajah datar. "Sikap dan pakaian nya tomboy eh mentalnya masih perempuanable" sindir Naqeeb.

DARK GENIUS [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang