CHAPTER 40

49 4 0
                                    

Assalamu'alaikum!! Hay hallo!!
_________________________________________

"Assalamu'alaikum ja, naon malemmalem gini nelfon" sapanya sambil melihat jam di tangannya yang menunjukkan pukul 21:45.

"Qeeb, lo masih sama anak-anak yang laen?" Tanya Jauza di sebrang sana.

"Iya" ucap Naqeeb.

"Ajak mereka nginep bareng lagi yuk di rumah Biya" ujarnya. Naqeeb melihat kearah yang lain, sedari tadi ia menyalakan speaker telfon, mereka pun mengangguk kearah Naqeeb.

"Udah hubungi Biya?" Tanyanya.

"Gue sambungin aja kali ya?" Tanya Uja.

"Boleh."

Jauza segera menambahkan Biya di panggilan mereka.

------------------------------------------------------------

Biya membasuh wajahnya di depan cermin toilet rumah sakit itu, namun tiba-tiba panggilan masuk dari ponselnya mengalihkan atensinya bpada cermin besar di depannya.

"Assalamu'alaikum" ucap orang-orang di sebrang sana.

"Iya" jawab Biya.

"Lah kok Lo ngga jawab salam gue sih!!" Kesal Uja.

"Lagi di toilet" jawabnya singkat

"Oooh, Bi kita nginep di rumah lo ya?" Izin Uja.

"Kayaknya ngga bisa, ayah..." Ucapnya terpotong karena tak tahan air matanya itu keluar.

"Om kenapa?" Tanya Naqeeb yang sedikit penasaran.

"Masuk rumah sakit" ucapnya dengan air mata yang berjatuhan bagai hujan angin.

Deg!

Jauza, Naqeeb, Reyhan, Ekal, Reinda, Kei, Royco, dan Tanu pun terdiam.

"Sekarang gimana keadaan om, kak?" Tanya Kei.

"Sejak hampir satu jam dokternya belum keluar, Kei" jawabnya.

"Kalo gitu aku matiin ya, mau ke bunda soalnya aku lagi di toilet" ucapnya.

"Oke, assalamu'alaikum" ucap mereka serempak.

Biya menjawab dalam hati, lalu mematikan sambungan telepon nya.

-----------------------------------------------------------

4 hari berlalu begitu saja sejak kejadian itu, Biya sudah tak masuk selama 3 hari terakhir ini, Naqeeb yang sekarang sibuk mempersiapkan persidangan nanti sore dengan Reyska adik dari si kembar Biya menghubungi mereka agar satu saja yang mewakilkan, sedangkan Jauza sibuk menyiapkan diri untuk ke babak final sidang debat berbeda dengan cerdas cermat yang finalnya hari Kamis.

"Qeeb, boleh nitip sesuatu?" Tanya Uja saat Naqeeb yang baru saja mendudukkan pantatnya sehabis dari kantin.

Naqeeb mengernyitkan keningnya bingung. "Buat kakak gue" ucap Uja.

"Kakak kamu di penjara?" Tanya Naqeeb. "Dia salah satu dari dua hacker itu" ucapnya memberitahu Naqeeb.

Naqeeb mengangguk, lalu mengambil plastik hitam yang isinya entah apa.

Uja berlalu kearah lab sejarah karena sebentar lagi mereka akan berangkat.

Laki-laki itu lantas meninggalkan kelas ke ruang BK mencari pak Karto, namun di perjalanan menuju ruang BK ia bertemu dengan wali kelasnya.

"Eh nak El" sapanya kala ia tau jika Naqeeb ialah El. Naqeeb segera mendekat lalu mencium tangan gurunya itu.

"Katanya kalian berhasil" bisik wali kelasnya yang Naqeeb respons dengan mengangguk.

DARK GENIUS [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang