Assalamu'alaikum!!
Hihihi gimana nich kabarnya? Ngga ada yang sungkan kan? Tetep jaga kesehatan yya!!.
________________________________________"Wa'alaikumussalam" jawab dua orang laki-laki di dalam mobil tapi bukannya Ayah melainkan-
"Ish Biya ngga nyangka, Abang pulang kapan?" Tanyanya antusias.
Iya yang menjemputnya Sang Abang, yang suka terbang bolak-balik negara sedangkan di belakang sudah ada adiknya.
"Tadi jam 9 mendarat langsung pulang, sebenarnya bukan cuman Abang yang pulang si rese juga ikut katanya libur habis sidang" jelasnya, dan si rese adalah Abang Biya yang kedua.
"Waaah rame dong nanti?" Ujarnya antusias.
"Kak" panggil Irsyad si bungsu dari 4 bersaudara ini.
"Iya?" Sahut Biya.
"Nanti Irsyad setor ke kakak ya" pintanya.
"Lah kamu ngga masuk nanti" tanyanya karena tak biasa Irsyad tak masuk mengaji, malahan biasanya ia yang paling bersemangat.
"Irsyad cape di ledekin Maman Ronald" ucapnya dengan wajah komuknya.
Aneh-aneh saja memang, Ronald adalah adik bunda yang ikut mengaji di TPQ yang berada tak jauh dari rumah mereka.
Dan Ronald hoby sekali meledek Irsyad, bagaimana tidak diledek Irsyad suka memelihara hewan terutama kambing dan bisa-bisanya ia beri nama kambing-kambing satu persatu, apalagi kalo kambingnya udah keliatan besar dikit dia akan merengek ke ayah untuk memotongnya.
Kalo kata bang Dzafri--Si rese "Irsyad tuh spesial bisa membawa berkah untuk perut kita!" Tapi kan itu namanya boros belum saja kambingnya beranak udah di masak malah minta beli lagi.
"Abang juga masuk ngaji nanti" sahut bang Ahnaf.
"Masuk aja kali syad nanti kamu sama Abang, lagian kan kamu pernah bilang kalo kamu ngga bakal kasih tau siapa-siapa tempat kamu hafalan walaupun itu bunda dan ayah kalo kamu belum 30 juz dan hanya ustadzah Rasya yang boleh tau" kata Biya meyakinkan adiknya itu agar masuk mengaji karena jika tidak, bisa-bisa ia yang akan ditanya-tanya.
"Lagian peduli apa sama Maman Ronald?" Sahut Bang Ahnaf ikut meyakinkan adik bungsunya itu.
"Kamu tau ngga Bi Abang punya hadiah loh buat kamu sama Irsyad, terkecuali si rese, Abang ngga beliin."
"Lah terus nanti kalo dia nagih?."
Memang sudah menjadi hal biasa bagi keempat bersaudara ini, jika ada yang keluar rumah wajib bawa oleh-oleh.
Bahkan hal itu sudah di tetapkan sebagai aturan oleh Irsyad.
"Taulah males Abang sama dia, masa tadi pagi kan Abang suruh dia nunggu di bawah eh malah ninggalin sampe pulang duluan" ceritanya.
Irsyad dan Biya pun tertawa, memang bagi mereka bertiga Abangnya yang satu itu kurang nyambung tapi jangan salah dia dekat dengan Biya malahan sangat lengket.
Di antara mereka hanya bang Ahnaf dan bang Dzafri yang mau saat di suruh mondok sedangkan Biya dan Irsyad menolak keras mereka lebih memilih hafalan di tempat ngajinya.
Sepanjang jalan mereka tak henti-hentinya tertawa saat mendengar cerita-cerita Abangnya yang ia alami saat melakukan penerbangan.
------------------------------------------------------------
"ASSALAMU'ALAIKUM!!" Teriak ketiganya heboh, sedangkan bang Dzafri yang sedang menonton tv dan merasa terganggu pun melemparkan 3 bantal sofa kearah ketiganya.

KAMU SEDANG MEMBACA
DARK GENIUS [REVISI]
Random"selamanya bukan hanya tentang cinta apalagi uang tapi otak,etika, dan iman pengujiannya lebih dari apapun" Biya, nama panggilannya. Peraturan pemerintah membuat gadis itu harus di pindahkan ke sekolah khusus anak-anak dengan IQ di atas rata-rata, n...