Cicak-buaya-Cicak-Buaya=?
_________________________________________Hari ini Biya tenga menyiapkan semua barang-barang yang akan ia bawa di bantu Uja dan Naqeeb yang tadinya mau main kerumah gadis itu.
"Jangan lama-lama ya guys!!" Seru Uja sambil membantu menaruh koper di bagasi mobil.
"Siapa juga yang mau berlama-lama di sekeliling orang-orang itu" ucap Irsyad jutek.
"Iya sih, pasti mereka bakal nuntut tanggung jawab masalah suaminya yang di penjara itu" ucap Biya.
"Tapi sebisa mungkin kalian lebih baik hindari pertikaian untuk sementara" ucap Naqeeb.
Setelah memasukkan barang-barang ke dalam bagasi ke empatnya sarapan di meja makan dengan nasi goreng asal jadi buatan Biya.
"Kalian berangkat jam berapa?"tanya Uja.
"Seharusnya pesawatnya flying jam 10:42" ucap Biya.
Biya membereskan piring-piring mereka, sedangkan Uja mencucinya di westafel.
Biya meraih sapu dal pel di dekat dapur lalu menuju teras belakang.
Irsyad dan Naqeeb tengah membersihkan kandang kambing Irsyad sebelum meninggal kan rumah.
"Assalamu'alaikum!!" Teriak seseorang dari arah luar.
"Syad coba buka pintunya dulu" pinta Biya. Irsyad berdiri, lalu berlari kearah pintu utama.
Cklek!
"Wa'alaikumussalam, Maman? Ngapain Maman kesini?" Delik Irsyad jutek.
"Heh bocil! Mana ruan Biya?" Tanyanya pada Irsyad yang memasang tampang jutek.
*Ruan=Keponakan dalam bahasa Sasak
"Ngga ada! Kakak ngga mau ketemu Maman!" Tukasnya.
Biya yang mendengar keributan di depan meninggalkan alat pelnya, lalu berjalan kearah pintu utama.
"Eh?."
"Mau ikut ke Lombok" ucapnya dengan raut wajah sebal.
Biya mengangguk. "Sudah pesan tiket?" Tanyanya.
"Belum" jawab Ronald. "Coba Maman persen dulu di travelkiller pilih yang berangkat jam 10:42 lion air"ucap Biya.
"Oke-oke, boleh masuk ngga?"tanya Ronald.
"Masuk aja, tapi kita lagi bersih-bersih paman sendiri di ruang tamu ngga apa-apa?" Tanya Biya.
Ronald mengangguk, lalu ikut masuk ke dalam. Biya langsung kembali mengepel sedangkan Ronald mendapat si is pamannya.
"Ngapa mata lo? Mau gue colok?" Ucap Ronald sambil menyodorkan pulpen yang berada di dekatnya.
"Auk ah bye!" Tukas Irsyad, lalu kembali ke kandang kambing belakang rumah.
30 menit berlalu semua sudah bersih Biya dan Irsyad juga sudah rapi.
"Paman mau pake baju itu?" Tanya Biya yang melihat pamannya yang mengenakan Hoodie hitam.
"Bentar mau pulang ganti baju sama nyiepin baju" ujarnya keluar dari rumah Biya.
"Buruan!! Nanti kita telat lagi!!" Teriak Biya.
"Kalo gitu gue pulang ya!! Qeeb anter sampe bandara dengan selamat ya!!" Seru Uja, lalu mengambil helmnya yang berada di meja ruang tamu.
Sekitar 20 menit Ronald baru memperlihatkan batang hidungnya. "Buruan paman!!" Teriak Irsyad dari dalam mobil.

KAMU SEDANG MEMBACA
DARK GENIUS [REVISI]
Random"selamanya bukan hanya tentang cinta apalagi uang tapi otak,etika, dan iman pengujiannya lebih dari apapun" Biya, nama panggilannya. Peraturan pemerintah membuat gadis itu harus di pindahkan ke sekolah khusus anak-anak dengan IQ di atas rata-rata, n...