Masi lama nih!!
_________________________________________Jam sudah menunjukkan pukul 07:01 suasana di setiap ruangan berbeda-beda, tadi malam alat-alat yang Biya minta pada ketua OSIS sudah dtitipkan pada Reinda sedangkan sisanya Reinda serahkan pada Tanu.
Earphone untuk perempuan sudah terpasang apik di telinga ke empat gadis itu. Sedangkan Ketiga laki-laki itu sudah memasang pulpen di saku baju mereka.
Semua siswa berbaris untuk dicek sebelum memasuki ruang ujian.
Setelah semuanya masuk suara langkah kaki dengan spatu yang khas digunakan para guru terdengar memasuki setiap ruangan.
Ketiga gedung yang terhubung dengan jembatan itu terdengar sepi, tak lagi terdengar suara siswa-siswi yang lari-larian di koridor maupun jembatan.
Suara yang benar-benar terdengar untuk saat ini hanyalah kicauan burung yang berterbangan.
Ujian hari ini mulai berlangsung pada pukul 07:30, tepat 10 menit berlangsung ketujuh orang itu menghidupkan alat masing-masing.
Ketiga remaja laki-laki itu pura-pura menggaruk rambutnya menggunakan pulpen yang sudah mereka siapkan.
UAS pertama hari ini dibuka dengan mata pelajaran Pendidikan agama dan Fisika bagi jurusan IPA, Pendidikan agama dan Ekonomi bagi jurusan IPS, sedangkan jurusan Bahasa dimulai dengan Pendidikan agama dan bahasa Inggris.
Di karenakan kelas jurusan bahasa tak terlalu banyak peminat dari kelas X Sampai XII, kelas bahasa hanya terdiri dari satu kelas setiap angkatan.
Untuk kelas sepuluh dan sebelas jurusan IPA serta IPS Naqeeb dan Royco sudah membicarakannya dengan adik-adik kelas mereka menggunakan aplikasi yang sudah di buat Uja.
Mereka sudah mencoba mencuri soal dari web ujian sekolah, tadi malam saat soal-soal mulai terpublish Naqeeb segera mengirim virus kedalam seluruh komputer yang tersambung dengan web itu sementara Uja yang dibantu Royco mengunduh semua soal kelas 10 dan 11.
Tadi malam mereka terjaga untuk menjawab semua soal lalu meminta 15 orang setiap ruangan kelas 10 dan 11 untuk menghafal jawaban yang bisa saja soalnya akan diacak. Pembagian ruangan sudah dikirimkan beberapa hari lalu.
Mereka juga akan dibagikan earphone dan pulpen saat sudah masuk ruang ujian, Tanu meminta perwakilan setiap ruangan untuk mengambil earphone dan pulpen jam 5 pagi dirumahnya. Pulpen itu tidak satu jenis malahan beragam jenisnya agar tidak dicurigai oleh para pengawas.
"Satu A, dua B, tiga C, empat A, lima A, enam E, tujuh D, delapan B, sembilan C, sepuluh C, sebelas C, dua belas D, tiga belas A, empat belas E, lima belas E, enam belas C, tujuh belas B, delapan belas D, sembilan belas B, dua puluh B." Bisik Biya yang hampir tidak terdengar.
"Sama semua. Oke, saya buat jawaban ulang" Sahut Naqeeb juga ikut berbisik.
Biya memencet tombol paling belakang. "Oke semuanya dengar baik-baik, kalian pilih opsi selain yang akan dibacakan Naqeeb." Bisiknya.
Naqeeb membisikkan jawabannya ulang secara perlahan. "Satu A, dua B, tiga C, empat A, lima A, enam E, tujuh D, delapan B, sembilan C, sepuluh C, sebelas C, dua belas D, tiga belas A, empat belas E, lima belas E, enam belas C, tujuh belas B, delapan belas D, sembilan belas B, dua puluh B."
"Inget kasih jarak saat kalian menginput."
UAS hari ini berjalan dengan lancar, ketujuh orang itu sama sekali tak bertemu. Walaupun bertemu mereka akan terlihat seolah-olah tak saling mengenal.
------------------------------------------------------------
Satu Minggu berlalu, UAS berjalan sesuai rencana membuat ketujuh remaja itu merasa tenang, namun kumpul kali ini Naqeeb berhalangan datang.

KAMU SEDANG MEMBACA
DARK GENIUS [REVISI]
De Todo"selamanya bukan hanya tentang cinta apalagi uang tapi otak,etika, dan iman pengujiannya lebih dari apapun" Biya, nama panggilannya. Peraturan pemerintah membuat gadis itu harus di pindahkan ke sekolah khusus anak-anak dengan IQ di atas rata-rata, n...