CHAPTER 45

61 5 0
                                    

Marimar aw!!
_________________________________________

Pengumuman pemenang cerdas cermat dan lomba debat sudah keluar Biya, Uja, Naqeeb, Royco, Tanu dan anak kelas lain yang ikut cerdas cermat bersama Biya dan Naqeeb juga ikut di panggil lewat speaker.

Biya dan Uja yang belum selesai ganti baju tergopoh-gopoh untuk menyelesaikannya, Uja sudah 3 kali mengulang memasang baju yang pertama terbalik dalem luar, yang kedua terbalik depan belakang dan yang ketiga lupa membalik depan belakang.

Biya mendengus kesal karena Uja sudah menghabiskan 5 menit. Suara dari speaker lagi-lagi terdengar memanggil nama mereka.

Tak peduli dengan Uja Biya menarik paksa gadis itu. "Bi, hijab gue belum rapi!!" Kesal Uja.

"Nanti aja rapiinnya sudah 3 kali kita di panggil lewat speaker" kata Biya tak peduli dengan pandangan orang-orang.

Di ruang lab bahasa terlihat orang sudah berkumpul semua yang tertinggal hanya mereka.

"Kalian kemana sih di panggil-panggil sama lewat speaker ngga dateng-dateng!!" Seru pak Subroto.

"Baiklah kita langsung saja, dikarenakan guru pembimbing cerdas cermat sedang izin jadi saya yang mewakilkan sebenarnya sudah dari kemarin di kirim hasilnya tapi bapak lupa" ucap pak Subroto.

"Untuk lomba debat kita juara.... Satu" ucap pak Subroto dengan tersenyum.

Royco tiba-tiba lebay bin jamet. "Aaaaaaaaaaaaaa!!! Kita kerench banget wooooy!!" Teriaknya di kuping Tanu.

Buk!!

Satu tinjuan ke perut Royco membuat seisi ruangan terbelalak.

"Sudah!! Sudah!! Jangan bermain berlebihan"pisah pak Subroto.

"Untuk cerdas cermat.... Satu juga" ucap pak Subroto.

"Waaaaah selamat guys!!" Ujar Jauza pada Biya, Naqeeb dan satu gadis lagi, namun gadis itu merotasi matanya malas.

------------------------------------------------------------

Sore ini Biya dan Uja masuk mengaji untuk membantu ustadz Ari mengajar karena ustadzah Rasya belum pulang kuliah.

Nanti malam mereka Biya dan Uja sudah berencana tak masuk juga makanya datang sore.

Sekitar 2 jam mereka mengajar anak-anak kecil mengaji lalu berpamitan untuk pulang dan izin tidak masuk malam ini karena ada acara.

Biya mengganti gamisnya dengan gamis berwarna pink pastel dan pashmina hitam, lalu menyiapkan barang-barang yang akan ia bawa.

Di ruang tamu, bunda baru saja pulang ke pasar. "Loh nak Jauza? Biyanya dimana?" Tanya Tante Handa itu.

"Ma!!" Panggil Biya sambil menuruni tangga.

"Aku mau izin makan di luar mau ngerayain menang lomba sama menang kasus kemarin" izinnya lalu menyalami tangan bundanya.

"Jangan pulang kemaleman juga ya, kalo bisa sebelum jam sebelas" ujar bunda.

Uja menyalami tangan bunda Biya. "Yasudah kalo gitu, Tan. Assalamu'alaikum" ucapnya lalu segera menyusul Biya.

Bunda dari 4 bersaudara itu sejak kematian ayah mereka memang sangat protektif pada 4 anaknya itu.

Terutama Biya, perempuan satu-satunya walaupun Biya ngga pernah pulang kemaleman kecuali jika keluar bersama adiknya atau abang-abangnya.

4 hari lagi US, bang Dzafri wisuda serta ia ingin bunda datang ke acara wisudanya, Irsyad tak mungkin ikut begitupun Biya karena keduanya akan ujian secara bersamaan, Irsyad UAS sedangkan Biya US.

DARK GENIUS [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang