Hai!!
Semoga yang akan melaksanakan puasa di permudah ya puasanya!!.
_________________________________________Cafe yang tak lepas dari vibes 90s itu kini masih sepi, mungkin terlalu pagi.
Naqeeb sudah menghubungi jika ia akan sedikit telat.
Biya menyalakan handphone miliknya, namun tiba-tiba handphone itu hanya menampilkan layar putih bersih.
"Ja hp ku kenapa" ucapnya sambil memperlihatkan ponselnya, Uja mengambil alih lalu mengotak-atik tab miliknya.
Biya mengeluarkan laptop lalu membuka aplikasi word dan kembali berkutat dengan cerita yang sedang ia bikin sudah mencapai chapter 20.
"Hp lo kena virus bi" ucap Fauza panik.
"Sepertinya mereka sudah mencurigai kita."
"Biar hp lo gw yang bawa ke tempat Service, lo pake laptop dulu untuk ngehubungin.
Tak lama suara pintu cafe terdengar nyaring, keduanya menoleh kearah pintu yang sudah terdapat seorang gadis dengan hijab sport dan baju olahraga.
"Kei sini" panggil Biya. Kei pun duduk di sebelah Biya.
"Dia?."
"Kei adek sepupu ku yang sekolah di SMA gerbang bangsa juga" ujar Biya.
Kei pun tersenyum kearah orang yang ia rasa teman kakak sepupunya itu.
"Ada apa?" Buka kei.
"Kamu pernah liat ketos ngga?" Tanya Biya.
"Iya, anaknya pemilik yayasan yang meninggal tahun lalu kan?" Ucap kei.
"Pernah beberapa kali aku papasan di sekolah tapi pas jam pulang" sambungnya.
"Hah?."
"Iya, biasanya dia bakal cek kondisi sekolah sebagai pengganti ayahnya sementara karena dia belum setuju sepenuhnya untuk menggantikan ayahnya" ucap kei.
"Tapi kan yang pulang terakhir di antara semua orang kita, tapi sama sekali ngga pernah liat orang masuk atau pulang bahkan sekolah sepi banget" sahut Uja.
"Orang aku yang sering nunggu di kantin sering liat dia bareng wakatos juga, tapi dia bener-bener ngga pernah masuk sekolah sih" ujar kei.
Biya menghentikan kegiatan mengetiknya lalu fokus mendengar kan ucapan kei.
"Apa kamu tau sesuatu tentang ketos?" Tanya Biya.
"Aku ngga tau namanya, tapi aku tau kelasnya" jawab kei.
"Kelas duabelas IPS unggulan satu, sebenernya dia salah ngambil jurusan" lanjut kei.
"Lo ngga ada fotonya gitu?" Ujar uja.
Kei menggeleng lalu tampak berpikir beberapa detik.
"Dia orangnya tertutup, setiap aku nemuin aja pake Hoodie hitam dan masker hitam" ujarnya.
Drrrt...
"Duuuh kakak-kakak mama udah nungguin di depan aku duluan"ucapnya terburu-buru.
Biya kembali mengetik di laptopnya, sedangkan Uja tampak serius menatap layar laptop nya.
Pintu yang di buka cafe terdengar lagi, kali ini anak remaja laki-laki dengan outfit persis santri yang kabur bentar.
"Assalamu'alaikum, sorry lama" ucapnya lalu duduk.
Tatapannya fokus pada apa yang di kerjakan kedua teman perempuannya itu.
Yang satu fokus dengan laptop dan satunya lagi tengah fokus mengcoding di tablet nya dengan sesekali mengotak-atik handphone yang jelas-jelas bukan miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK GENIUS [REVISI]
Diversos"selamanya bukan hanya tentang cinta apalagi uang tapi otak,etika, dan iman pengujiannya lebih dari apapun" Biya, nama panggilannya. Peraturan pemerintah membuat gadis itu harus di pindahkan ke sekolah khusus anak-anak dengan IQ di atas rata-rata, n...