"Ck, dasar pria menyebalkan!." decakan Cia yang terdengar kesal. Saat ini, Cia sedang berjalan menuju kelasnya kala ia mendengar bell masuk.
Cia terhuyung kebelakang kala ada yang memegang tangganya dan menariknya kedinding. Tubuhnya kini sudah menempel didinding. Tangan kekar seorang pemuda berhasil mengungkung Cia tanpa memberi celah sedikitpun.
Seorang pemuda yang tak diketahui bahkan wajahnya tidak terlihat karna pemuda itu menggunakan topi berwarna hitam. Cia hanya diam jauh dilubuk hatinya ia waspada dan ingin menendang 'anu' pemuda itu.
"Kenapa ninggalin aku, hm?." suara berat serta nafas yang naik turun terdengar jelas ditelinga Cia membuat pemuda itu kesal karna tak mendapat jawaban dari Cia.
Menarik Cia kedalam pelukannya yang mungkin hangat. Bukannya mendorong pemuda itu menjauh tapi Cia malah membalas pelukan pemuda itu yang menurutnya nyaman serta keras. Cia dasar tukang modus!.
"Kenapa?." lagi dan lagi suara dari seorang pemuda terdengar, Cia langsung saja melepaskan pelukannya dan mendongak menatap pemuda yang lebih tinggi darinya. Pemuda tersebut mendesah kecewa karna pelukannya dilepas oleh Cia. Ia masih ingin dipeluk.
"Elbarack!." seru Cia kala ia sudah tau bahwa yang memeluknya tadi adalah sahabatnya, El. El hanya tersenyum tipis lalu tanganya terangkat mengusap rambut Cia dengan lembut.
"Dasar naughty girl!." ucapnya mencubit pipi chubby Cia lalu mangecupnya sedikit lama. Cukup lama mereka saling tatap menatap sampai El berbicara.
"Cia makan yok! Dari tadi kamu belum makan kasian anak anak kita pasti kelaparan eh maksudnya cacing diperut Cia." ralatnya sambil memalingkan mukanya yang sudah memerah seperti tomat tapi dimata El terdapat kekhawatiran.
"Ayo! Tapi... El yang bayar!. " ucapnya sambil menarik tangan El menuju tempat kantin yang sudah sepi akibat jam pelajaran sudah memulai. El hanya pasrah dengan kelakuan Cia.
Mereka duduk paling depan. Seorang pelayan dengan tangan satu memegang catatan serta menu makanan. Kantin disini didekor seperti tempat tongkrongan para anak muda jaman now membuat para siswa/i betah dikantin.
"Mau pesan apa ya, dek?." tanya pelayan tersebut dengan sopan serta tersenyum ramah dan memberikan buku menu yang dipegangnya. Cia dengan semangat langsung mengambil buku menu dan melihat isinya dari kanan atas sampai bawah, kiri atas sampai bawah.
"Cia pesen nasi goreng dan minumannya es teh manis!." final Cia dengan nada semangat yang sudah memilih makanan yang mengenyangkan diperutnya apalagi nasi goreng juga adalah makanan favorite-nya. Sering kali, suami-nya memasakkannya makanan favorite-nya dikehidupan dulu.
"Baik, ada lagi?." seketika buku yang ada ditangan Cia beralih ke tangan El. El hanya diam menerima tanpa banyak basa basi ia juga ikut memesan dengan pesanan yang seperti Cia, nasi goreng dan es teh manis.
Pelayan itu segera undur diri menuju ke stand makanan. Kedua orang tersebut hanya diam tanpa ingin mengeluarkan suara membuat keheningan tercipta diantara mereka.
'Yo tuan apakabar! Selamat tuan anda berhasil menyelesaikan misi!.' ucap sistem membuat Cia tersentak kaget dan mengelus dadanya sabar. Untung saja, Cia tak terjatuh ataupun terpentok meja. El yang melihat Cia mengelus dadanya mengernyit bingung. Cia-nya ini tidak punya penyakit jantung 'kan? pikir El.
'Oh kabar Cia baik kok, sehat aja belum meninggoy. Trus hadiahnya bisa diterapkan?.' jawab Cia santai dibatinan. Makanan yang mereka pesan akhirnya datang. El dengan telaten membersihkan sendok dan garpu Cia takut sahabatnya ini terkontaminasi bakteri. Gini-gini El penyuka kebersihan, dari mulai lantai mansionnya aja bersih kek berlian. Putih mengkilat.
Ting.
Pewangi rambut diterapkan.
'Sudah tuan.' lapor sistem yang sudah menyelesaikan tugasnya. Cia mengganguk singkat sambil melahap makanannya dengan semangat sampai dibibirnya ada sisa makanan. El yang melihat itu lantas mengambil tisu dan membersihkan sisa makanan Cia.
"Enak apa laper Ci?." tanya El yang melihat Cia sudah menghabiskan makanannya. Cia sepertinya ingin menambah. Kelihatan sekali ia sedang memesan makanan lagi serta minuman.
"Dua duanya." jawabnya sambil menyeruput minumannya sampai tandas, El yang mendengar jawaban Cia hanya menggeleng serta tersenyum tipis. Mengacak acak surai rambut Cia dengan gemas serta mencubit hidung Cia. Sangat mengemaskan!.
"Ekhem, boleh gabung?." ucap seorang pemuda dengan tiba tiba yang mampu membuat dua sahabat itu terkejut hampir saja Cia kepentok meja, untungnya ada tangan El yang menghalangi. Jadinya, jidatnya tidak benjol.
"Sorry." ucapnya lagi sambil mengelus jidat Cia yang baik baik saja. Cia hampir saja tersedak minuman karna terkejut dengan apa yang dilakukan pemuda itu terhadapnya. Untungnya, jantung sama pipi Cia nggak murahan.
Cup.
Kecupan hangat mendarat dijidat Cia. Pemuda itu, tanpa tau malu mengecup jidat Cia ya walaupun hanya sekilas. El yang melihat itu dibuat panas, tangannya sudah meremas sendok dengan keras. Dengan kesal ia mengambil tisu dan membersihkan kecupan dijidat Cia sambil menatap tajam pemuda tersebut.
"Samuel sialan!." umpat El yang ternyata adalah sahabatnya, Samuel. Samuel yang melihat itu hanya menatap dingin dan duduk didepan Cia.
"Gue kirain orang pacaran eh ternyata itu elo." ujar Samuel saat baru memasuki kantin tapi sudah disuguhi pemandangan orang pacaran. Sunguh membuatnya iri saja. Apalah nasibnya yang hanya menunggu.
"Iri?." tanyanya tapi dengan nada terkesan mengejek. Samuel hanya menghela nafas berat lalu mengganguk lesu. El bahkan sudah tertawa terbahak bahak.
Plak!
Geplakan keras terdengar dikantin. Cia karna sudah jengah dengan tawa El yang menurutnya seperti mbak kunti segera saja mengeplak keras bahu lebar El membuat pemuda itu meringis sakit karna geplakan Cia yang tak main main.
"Kasian El dia nggak laku mana jomblo dari lahir lagi, kalaupun suka sama sahabat nggak mungkin juga sahabatnya suka sama dia." kasihan Cia yang mana membuat Samuel tertekan atau kena mental?.
"Lo juga jomblo Cia!." sahut keduanya secara bersamaan.
"Cia udah punya pawang ye." ucapnya lagi dengan mengibaskan rambutnya kebelakang. Seketika hawa dingin dari El menyelimuti seisi kantin. Pergi Cia, nanti kau jadi es batu!.
"Siapa?." suara berat dari El terdengar begitu jelas dipendenggaran Cia.
"Dunia visual, mana yang Cia suka gepeng lagi." jawab Cia.
Huft.
Cia menghela nafas berat.
________Penulis:NVL.EL

KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Aleciana [END]
FantasyWarning Area!!!=Berbau ++/dewasa, terdapat kata-kata kasar, umpatan, kekerasan, bahasa campur, kissing, skinship!. Start:27 -2 -2022 Finish: 3-7-2022 Status:[END] ------------------------------------------- "AAAAHKK!!. " triaknya menggema diruangan...