13

22.9K 1.8K 240
                                    

Setelah selesai menuntaskan hasratnya. El segera berjalan menuju Cia yang mungkin masih menunggunya. Saat pandangan matanya tertuju pada anjing yang sedang menjilati bulunya seketika ia berlari ngibrit. Trauma dia ama anjing.

Dulu, pada saat ingin pulang kerumah tiba tiba ban motor miliknya kempes yang harus mengakibatkan ia berjalan kaki. Entah ia lupa apa amnesia dia tak sadar bahwa kenapa tidak menelpon supirnya. Padahalkan dia orang kaya.

Dan saat El berjalan dengan menuntun motornya guna mencari tukang tambal ban. El tak sengaja menginjak ekor anjing tersebut membuatnya panik dan berlari meninggalkan motornya yang jatuh akibat oleng.

Dimulailah aksi kejar kejar antara manusia dengan hewan membuat El tak sadar bahwa didepannya ada got dan berakhirlah ia terjatuh kedalam got dengan aesthetic-nya. Itulah sepenggal kisah masa lalu dari El yang terhormat.

Akhirnya, El sampai ditempat Cia tapi kenapa ada pemuda yang sangat familiar dimatanya?. Dengan keadaan ngos ngosan El berjalan cepat menemui Cia yang masih berdiri menunggu pesanan. Maklumlah tadi dagingnya baru dibersihin.

"Minggir lo kutil badak." tanpa perasaan El menarik pemuda itu menjauh dari sahabatnya yang cantik. Pemuda itu diam menatap nyalang El.

"Ngapain lo nggangu sahabat gue, Alex." sinis El kepada Alex, ia tak terima sahabat cantiknya dipegang oleh pedofil. Cia menatap bingung keduanya karna seharusnya, pertemuan mereka terjadi pada saat dibalik pohon mangga. Ngomong ngomong pada saat Cia membaca adegan itu, dia berbicara pada suaminya seperti. " bekicot! Ini bukan lapak BL 'kan?." katanya kepada sang suami.

Sang suami pun hanya menggeleng karna memang yang bertugas membeli buku novel adalah Nathan dan juga uangnya pun dari nathan. Nathan juga ketika membeli novel ia tidak pilih pilih, satu rak ia belikan untuk Cia.

"Kalian udah saling kenal? Bukanya kalian ketemu dipohon mangga eh disekolah maksudnya." ceplos Cia yang langsung membenarkan perkataannya dengan jantung yang berpacu cepat. Alex mengernyit dengan senyuman tak kunjung luntur sedangkan El juga sama dengan Alex.

'Sudah kuduga ternyata itu kau baby girl.' batin seseorang dengan tersenyum. Siapa kira kira orang itu?. Apakah ia sama dengan Cia?.

"Oh, kita ketemunya pas lagi masih oek oek." kata Alex diakhiri tiruan seperti bayi yang baru lahir kedunia. Cia mengganguk sebagai respon jatungnya masih dag dig dug entah sampai kapan berhenti eh?.

"Ayo Ci kita pergi." ajak El. Cia nampak tengah menerima pesanannya dan membayar pesanannya.

"Nggak, Cia bareng gue!." bantah Alex tak terima. Dia mau berduaan dengan Cia.

"Gue!." ucap El tak mau kalah.

"Gue!." kini giliran Alex yang tak mau kalah.

Cia yang melihat itu memutar bola matanya jengah seketika ia mendapat ide. Dia menoleh ke kang sate yang sedang berberes beres barang mungkin mau pulang.

"Kang gue nebeng 'ya?." bisik Cia. Kang sate nampak ragu disisi lain ia ingin pergi ketempat lain.

"Yaudah ayuh neng." ajaknya yang sudah duduk dimotornya. Cia berjalan mendekat dan duduk dijok belakang. Untungnya, motor ini bukan motor gede seperti punya El. Mereka berdua akhirnya pergi meninggalkan kedua pemuda yang masih berdebat.

"Noh 'kan Cia pergi gara gara lo sih!." ucap El yang mengetahui Cia pergi bareng kang sate.

"Ya. lo lah masa gue enak aja main tuduh tuduh." bantah Alex menatap sengit El. Dari dulu mereka memang kadang akur kadang enggak.

"Lo!." ucap mereka secara bersamaan.

"Dah mending foto aja." usul Alex dan diangguki El. El mengambil handphonenya yang ada disaku lalu beralih ke apk foto dan memencetnya.

"Ciss." keduanya memasang gaya ala mafia dengan gentleman.

Cekrek.

Disisi lain. Cia yang sudah sampai di AHS pun segera masuk tanpa diperhatikan oleh para siswa siswi karna memang masih sangat sepi dan ada beberapa yang berlalu lalang karna datang awal.

"Sepi banget dah kek hati readers yang cuma malmingan dirumah nungguin cerita up." kata Cia dengan tampang sendu.

"Gue kek perpustakaan aja, 'ya?." katanya yang diangguki dirinya sendiri. Cia langsung berlari menuju tempat yang ingin disingahinya. Saat sudah sampai, Cia mulai membuka gagang pintu dan berjalan kearah pojokan.

"Hum, Austin ada disini?." ucapnya pelan saat mengetahui tempat duduk targetnya disingahi oleh Austin yang sedang membaca dengan serius beberapa kali kacamatnya merosot. Cia segera berjalan mendekat dan mengetuk meja beberapa kali dan membuat Austin mendongak.

"Cia?." ucap Austin sedikit kaget karna baru pertama kali ini Cia datang sepagi ini yang membuatnya heran sekaligus bingung.

"Gue boleh gabung?." tanya Cia meminta izin, Austin hanya mengganguk sebagai respon dan mulai melanjutkan membacanya yang tertunda tadi. Cia segera duduk dan membuka bungkus sate dan memakannya.

"Lo berubah Cia." ucap Austin pelan tapi masih didengar oleh Cia walau samar samar dan Cia tidak memperdulikannya ia tetap melanjutkan makannya, Cia sangat lapar tadi pagi ia cuma makan nasi goreng ayam suir, dua telor ceplok, dua sandwich, dua dessert serta salad dan mie goreng plus minuman.

Ketika pandangan Austin tak sengaja melihat sambal kacang disudut bibir Cia, tangannya terangkat menghapus dengan jempol besarnya mengakibatkan lidah Cia bersentuhan dengan jempol Austin. Karna Cia ingin menjilatnya eh malah menjilat jempol orang lain.

Austin segera menarik tangannya dengan pipi yang bersemu merah karna malu. Jika, dilihat lihat Austin sangat imut dengan rona merah dipipinya. Karna  penasaran Austin langsung menjilatnya dan ternyata manis.

Brak!

Dobrakan yang kencang membuat Austin dan Cia tersentak kaget. Pelaku yang mendobrak adalah kevan tunangan Cia asli. Wajahnya terlihat mengebu ngebu menahan amarah tangannya pun ikut mengepal erat.

"JADI INI KELAKUAN LO DIBELAKANG GUE! SELINGKUH SAMA SAHABAT GUE!!." bentaknya dan mulai menghampiri Cia yang masih asik makan tanpa terganggu sedikit pun begitu pula Austin yang mulai membaca tanpa memperdulikan sahabatnya yang bodoh!.

"Yoi. Serasi 'kan?." ucap Cia dengan bangga.

"IH KAK IH KEVAN IH TUNGUIN IH." triak Rere sambil berlari menghampiri Kevan dan memeluknya dari belakang. Kek jaelangkung datang tak diundang pulang tak diantar. Cocok kali 'ya buat pangilan?.

"Cih. Ngomongin gue selingkuh lo juga 'kan selingkuh mana udah pacaran lagi." sinis Cia yang mulai berjalan pergi sambil membawa satenya yang belum selesai dimakan. Kevan diam memang benar apa yang diucapkan Cia kepada dirinya.

"Eh ih Cia nanti ih jangan lupa ih datang keacara ih ulangtahun aku ih 'ya?." ucap Rere. Cia berhenti sebelum itu ia mengganguk sebagai jawaban tanpa menoleh kebelakang.

"Austin ih juga ih ikut ih 'ya?." ucapnya lagi pada Austin.

"Hm."

_______

Penulis:NVL.EL

Transmigrasi Aleciana [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang