36

8K 626 15
                                    

Dalam kegelapan yang menyelimuti terdapat seorang pemuda. Pemuda itu menggigit jempolnya sambil matanya menatap layar komputer yang menyala.

"Kamu dimana Vera?."

"Sudah bertahun tahun aku mencarimu. Namun, nihil."

Brak

"Kenapa gue jadi orang tolol banget!." pemuda itu mengebrak mejanya keras keras.

"Gue 'kan udah naruh gelang ditangannya." ucap pemuda itu mengacak rambutnya.

"SAMUEL LO BEGO BANGET!."

"Tolol!."

"Lemot!."

"Jaringan mana? Jaringan?!."

_______

"Tan, om. Cia pamit dulu mau pulang makan siang." ucap Cia berdiri dari duduknya namun tangannya langsung dicekal oleh mamah Griselda.

"Tunggu dulu nak, mamah boleh tanya sesuatu nggak?." pertanyaan dari mamah Griselda membuat Cia mengerutkan keningnya.

"Ya." singkat Cia.

"Nama kamu siapa nak? Dan nama orangtuamu siapa?." tanya mamah Griselda seakan ia tertarik dengan gadis didepannya ini.

'Gue juga nggak tau nama orangtua gue.' batin Cia tersenyum masam.

"Nama Cia itu Cristine Allecia Verasya Zeppelin dan nama ortu Albert Einstein Zeppelin." ucap Cia.

"Oh, astaga! Apa tadi? Zeppelin!."terkejut mamah Griselda menatap Cia dari atas sampai bawah.

"Jadi, kamu anaknya si kutub kampret?!." tanya menatap berbinar Cia.

"Kutub kampret?." beo Cia.

"Ahaha maksudnya Albert." ralat mamah Griselda sembari tertawa.

'Kutub? Kelakuan aja hampir mirip kek orgil.' batin Cia terkikik geli.

"Mama kamu Kaira baik-baik aja 'kan?."

"Tentu tan." ucap Cia diiringi seringai tipis dibibirnya.

"Hampir aja Daddy mau cerai." lanjutnya.

"Cerai!." kedua orangtua Boy terkejut.

"Kenapa, apa Daddy kamu nggak bisa memberi kepuasan dalam hal 'ranjang' atau daddy kamu selingkuh dibelakang Kaira atau kurangnya perekonomian?." tanya beruntun mamah Griselda.

"Bukan, semuanya salah." geleng Cia.

"Lalu?."

"Sebentar tan." Cia membuka handphonenya karena terdengar suara notifikasi dari aplikasi Chat yang ternyata itu dari Kevan.

Dedemit palsu 🖕
Cia sayang,
Kevan udah lakuin yang Cia suruh.

Cia
Goodboy.

Dedemit palsu 🖕
I Love You.

Cia
Read

"Basi." gumam Cia lirih sembari mematikan handphonenya. Cia melirik Boy yang mengerucutkan bibirnya kesal dan memalingkan mukanya kearah lain. Boy tau Cia sedang chat dengan siapa. Makanya dia cemburu.

"Karna, Kaira bermain sesama jenis dibelakang Daddy, suka pulang malam dan tidak mementingkan kewajiban seorang istri serta acuh kepada anaknya." sambung Cia membuat kedua orangtua Boy tak bisa berkata kata.

Transmigrasi Aleciana [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang