"Gue duluan yang masuk!."
"Gue yang masuk duluan 'ya anjir!."
"Eh bang Zidan lo ngapain tiduran dilantai!." ucap Alfa terkejut ketika melihat orang yang dirinya kenal terbaring tengkurap dilantai. Zidan orang itu pingsan gara gara dokter yang ternyata itu jelmaan setan!. Pingsan dong karna belum persiapan mental.
Alfa mengenal Zidan saat pertama kali diruang meeting yang memang Alfa yang sedang mengantikan secretary Mars. Alfa menepuk nepuk pipi Zidan agak keras.
"Bang bangun, bang!." teriak Alfa ditelingga Zidan. Zidan membuka matanya perlahan lahan dan memegang telingganya yang sedikit berdengung. Sumpah! Suaranya kaya toanya pak presiden!.
"Sst... Telinga gue." ringis Zidan memegang memegang telingganya.
"Apa kabar bro?!." sapa Alfa dengan senyum cerianya.
"Alfa sialan!." zidan menatap tajam Alfa yang dibalas cengiran tak bersalah.
"Ayang kamu hikss tega cuekin aku sih." adu Loli dengan mata berkaca kaca. Sean hanya cuek dia tengah ribut dengan Mars agar bisa masuk kedalam ruangan Cia.
"DIAM!!." nah 'kan mertua dah marah. Mars dan Sean diam menyengir kearah Daddy Al yang sedang menatap tajam mereka berdua. Tatapan yang seperti ingin membunuh mereka dengan tidak adanya restu.
"Eh Daddy mertua. Halo!." sapa mereka berdua dan masuk secara bersamaan serta menyalimi tangan Daddg Al bergantian lalu mencium kening Cia terburu buru.
"Sekali cium lagi nih." Daddy Al memperlihatkan kepalan tangannya yang terlihat urat urat. Keduanya hanya bisa meneguk ludah dengan susah payah.
"Ayang ayo pulang aku capek." raut wajah memelas dari Loli ia keluarkan. Sungguh rasanya tenggorokannya kering, lapar, dan ingin cepat cepat pergi agar bisa berduaan dengan ayang Sean. Lagi lagi Sean diam namun matanya selalu menatap Cia yang tertidur nyenyak. Hatinya juga merasa lebih tenang dari sebelumnya.
Satu persatu dari mereka memposisikan diri untuk tidur dengan daddy Al tidur disamping Cia disatu brankar sembari memeluk dari samping.
______
"DASAR ISTRI NGGAK BERGUNA!!."
Plak
"Na-Nathaniel?!." terkejut Cia tak percaya akan kejadian barusan. Dirinya tak percaya Nathan suaminya menampar dirinya dan bagaimana bisa dirinya berada didunia kenyataan. Cia mencoba mencubit pipinya sebelahnya namun rasanya sakit sekali.
Apakah ini nyata?.
Atau hanya mimpi?.
Namun cubitan ia layangkan lagi dilengannya. Sekali lagi dirinya merasa sakit, jadi ini benar benar nyata dong?!. Dan juga dirinya sekarang sudah bisa melihat apapun!.
"NGGAK USAH BENGONG!!." lamunan Cia buyar ketika Nathan membentaknya lagi.
"Na-nathan be-bentak Cia?." tanya Cia takut takut.
"Cih Kalau iya kenapa?." balik tanya Nathan.
'Sis, Sistem!.' batin Cia memanggil sistem guna memastikan sesuatu.
"Maaf tuan, atasan saya terpaksa memberhentikan tuan dan ini juga berdampak bagi rumah tangga tuan." ucap sistem seakan tahu apa pikiran mantan tuannya.
"Selamat tinggal tuan. Maafkan saya." ucap sistem sedih dan kemudian perlahan menghilang. Cia menggeleng kuat menahan air matanya yang ingin menangis.
Ctak
"Kalian boleh melakukan apapun terhadap istri tidak berguna saya." suruh Nathan kepada beberapa orang dibelakangnya dan berlalu pergi dengan acuh tanpa rasa bersalah sedikitpun.
"Hai honey, apa kabar hm?." Cia mendongak matanya berpapasan dengan mata yang dia kenali, El. Tunggu bagaimana pemeran fiksi ini ada didunia kenyataan?.
"El." reflek Cia memundurkan langkahnya kebelakang. Dia juga kaget mendapati ada Kevan, Zidan, Altares, Cavino, Austin, Vincent, Alex, Mars, Alfa, Samuel, Sean, Boy, kecuali Daddy Al.
"Udahlah gausah lama lama punya gue udah tegak tuh dari tadi." Cavino menjilat bibir bawahnya menatap penuh nafsu Cia. Cia semakin mundur dan mentok didinding.
Mereka secara bergiliran membuka baju dan celana Cia dan juga diri sendiri. El menarik Cia menuju tengah tengah lingkaran yang dibuat mereka dan kebetulan Kevan ada dibelakang. Keduanya mengarahkan pen!s kearah milik Cia depan dan belakang.
Jlep.
Sekali hentakan.
"TIDAAAAKKK!!." teriak Cia terbangun dari mimpinya dengan keringat dingin mengalir deras didahinya.
"Hah, ternyata hanya mimpi." gumam Cia.
"Sst... Tidur lagi putri kecil Daddy." Daddy semakin mengeratkan pelukannya menepuk nepuk pantat Cia agar tertidur dan merasa lebih tenang.
"Itu hanya mimpi." lanjut Daddy mencium kening Cia.
"Daddy." Cia meraba raba wajah Daddynya.
"Ya?." Daddy membuka matanya.
"Cia takut." cicit Cia. Daddy Al menggangkat Cia keatas tubuhnya dengan kepala Cia didada Daddy Al.
"Tenang ada Daddy kok nggak usah takut, tidurlah."
'Sistem.' panggil Cia.
"Ya tuan, apakah anda sangat merindukan saya?." canda sistem.
'Mimpi tadi kenapa terasa begitu nyata?.' tanya Cia menggingat mimpinya.
"Mungkin karna anda sangat merindukan suami anda. Jadi terbawa mimpi." memang beberapa hari ini Cia begitu merindukan Nathaniel, suaminya dikehidupan nyata.
'Bukan karna lo 'kan?.' tuduh Cia memincingkan matanya.
"Tidak tuan tadi saat tuan sedang tidur saya tengah mengapeli sistem lain." jawab jujur sistem dan kemudian menghilang karna dipanggil atasan.
Jika tadi Cia bermimpi dilecehkan berbanding terbalik dengan Nathaniel.
Nathaniel suami Cia yang ditinggalkan oleh istrinya, Cia. Kini sedang tertidur lelap memeluk baju istrinya guna meredakan kerinduan yang hampir meledak. Nathan yang tertidur dengan bermimpi dirinya dan Cia.
Mimpi Nathaniel.
"By udah stop jangan dijilatin terus." ucap Cia lelah karna sang suami tengah menjilati vag*ina miliknya.
"Ndak mau ini candu." kata Nathan terus menerus menjilat.
"Udah awas aku mau mandi." dengan segala kesabaran Cia akhirnya terlepas dari jeratan Nathan. Kemudian dirinya berjalan kekamar mandi. Nathan mengambil bantal dan memeluknya.
"Ck! Nggak wangi kaya lobang kesukaan gue." decak Nathan melempar bantal itu kesembarang arah.
"CIA AKU IKUT MANDI." teriak Nathan.
"Hmm!." dehem Cia sedikit keras.
"YES UHUYYY!." girang Nathan mulai berlari kearah istrinya.
"Hidup tanpa jatah bagai taman tak berbunga, krupuk, krupuk, krupuk." nyanyi Nathan tidak jelas.
"Sejak kapan ada krupuk, krupuk?." bingung Cia menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
_______
Penulis:NVL.EL
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Aleciana [END]
FantasyWarning Area!!!=Berbau ++/dewasa, terdapat kata-kata kasar, umpatan, kekerasan, bahasa campur, kissing, skinship!. Start:27 -2 -2022 Finish: 3-7-2022 Status:[END] ------------------------------------------- "AAAAHKK!!. " triaknya menggema diruangan...