38

8.2K 682 23
                                    

Ting

"Anda mendapatkan misi lagi tuan!." kata sistem yang tiba tiba berbunyi dikepalanya.

"What! Misi lagi?." dirinya tak habis pikir dengan sistemnya baru beberapa jam sudah ada misi lagi.

"Ya, tuan itu juga dari atasan saya." helaan nafas Cia terdengar begitu panjang dan kasar.

"Misi:Mencari gelang dan memakaikannya.
Hadiah: Kejutan tak terduga.
Penalty:Jantung copot tapi masih hidup."

Yes/No

"Gelang? Maksudnya tem, gue harus cari gelang pemilik ini tubuh?." tanya Cia sembari memposisikan untuk duduk ditengah tengah ranjang.

"Benar tuan. Namun, pencariannya hanya disekitar kamar ini saja." jelas sistem membuat Cia menggangukan kepalanya mengerti.

"Yaudah, gue pilih Yes." finalnya. Merasa bahwa misi ini tidak sulit baginya.

Kemudian, tanpa banyak pikir Cia turun dari ranjang. Saat kali pertama turun tujuan pertama yaitu lemari. Namun, saat sudah dibuka dan mencarinya gelang itu tidak ada.

"Aih, sial!." umpat Cia.

Lalu dia lanjutkan mencarinya kepenjuru kamar dan kembali lagi keranjang. Karna, tak menemukan apapun.

Saat matanya tak sengaja melihat bagian lemari atas. Disitu nampak ada sedikit cahaya yang berkilau dan Cia berpikir bahwa mungkin itu gelang yang dimaksud sistemnya.

Cia berdiri dan kemudian berjinjit untuk mengapai gelang tersebut. Namun, karna tubuhnya yang pendek dirinya tidak bisa mengapai gelang itu.

"Aduh, dosa apa gue punya badan kaga tinggi malah pendek." rutuknya menatap gelang itu.

"Lompat aja kali 'ya?." tanyanya pada diri sendiri.

Mengganguk pada diri sendiri dan langsung melompat mengapai gelang itu. Saat hampir sampai kakinya terkilir mengakibatkan dirinya gagal fokus.

Gubrak

"Eh kok nggak sakit?." mata Cia terbuka dan langsung bersitatap dengan mata cokelat milik seorang pemuda. Pantas saja badannya terasa melayang dikarenakan pemuda tersebut menangkap Cia.

"Baby hampir saja kau membuatku mati jantungan karna ulahmu." mengendong Cia ala bridal style dan menatapnya lembut.

'Darimana Cogan ini datang? Oh God dedek mau pingsan.' batin Cia terpesona kepada pemuda itu.

"Heh! Terpesona hm?." alis pemuda itu naik turun.

"Si-siapa?." tanya Cia sedikit ragu. Wajah pemuda itu tiba tiba menjadi sedih.

'Secepat itukah kau melupakanku, baby?.' mata pemuda itu berkaca kaca.

Mengubah mimik wajahnya menjadi seperti biasa dan menempatkan Cia kepangkuannya saat sudah duduk diranjang.

"To the point aja 'ya nggak usah sok kenal sok dekat deh." ucap Cia kepada pemuda itu sembari memutar bola matanya malas.

"Alexandra Zouch." tubuh Cia membeku ditempat menatap pemuda itu tepat dimatanya.

'An-antagonist.' batin Cia terbata bata.

'Gimana bisa masuk rumah gue woy?!.' hebohnya dalam batinan.

"Alex." ucapnya ragu.

"Ya?."

"Bisa turunin gue nggak? Gue nggak nyaman kaya ada yang nonjol nonjol gitu." ucap Cia merasa tak nyaman. Alex terdiam menatap wajah Cia.

"Lex tolonglah rasanya nggak nyaman, ini kaya perpaduan antara pisang sama..." ucapan Cia terpotong karna tubuhnya terangkat dan alhasil dirinya duduk bersebelahan dengan Alex.

"Kamu ngapain kok lompat lompat?." tanya Alex teringat kejadian tadi.

"Cia cuma mau ambil barang yang ada disitu." tangan Cia menunjuk keatas lemari. Alex berdiri dan dengan mudahnya mengapai gelang itu.

"Maksudnya gelang ini?." tanya Alex. Cia mengganguk antusias.

"Sini aku pakein." Alex menarik tangan Cia dan memakaikannya gelang yang berinidial SV pada pergelangan tangan Cia.

"Cantik..." lirih Alex.

Ting

"Selamat tuan anda telah menyelesaikan misi!." ucap sistem yang tiba tiba saja terdengar dikepala Cia.

'Trus tem hadiahnya?.' tanya Cia sangat penasaran akan hadiah tersebut.

"Maaf tuan hadiah ini bersifat kejutan." ucap sistem sedangkan Cia mendesah kecewa.

"Baby?." Alex melambai lambaikan tangannya tepat didepan wajah Cia. Pemuda itu khawatir karna tiba tiba saja melamun.

"Hah?."

"Kamu kok ngelamun? Apa kamu sakit." ujar Alex langsung mengendong Cia ala koala dan menyatukan keningnya di kening Cia.

"Nggak panas kok." ucap Alex dan kemudian mata mereka berdua saling pandang.

Eyes contact

Degg... Degg... Degg

Jantung Alex berdetak lebih cepat dari biasanya.

'Sh*it! Jantung gue.' batin Alex.

Dengan hati yang berdebar debar, Alex menurunkan Cia diranjang dan memalingkan mukanya kearah lain.

______

Dipagi harinya, Cia sangat cantik dengan seragam SMAnya dengan rambut yang segaja dikepang satu dan dilengkapi hoodie hitam kesayangannya serta gelang berinisial SV terpatri di pergelangan tangannya.

Kini dirinya tengah berjalan dikoridor tanpa diikuti oleh para cogan cogan dibelakangnya. Karna sedang berlatih basket dilapangan.

"Vera..." kata seorang pemuda itu dari belakang Cia. Cia tetap berjalan sesekali bersenandung kecil menikmati udara segar dipagi hari tanpa tau ada seseorang dibelakangnya.

"Ve..."

"Vera..."

Cia menoleh kebelakang mendapati Samuel yang kepalanya tertunduk lemas seperti tak mempunyai gairah hidup. Mulutnya komat kamit, karna merasa kasihan Cia menghampiri Samuel.

"WOY NGOPI APA NGOPI!!."

Krik... Krik... Krik.

Bruk

"VERA!!." Samuel memeluk Cia erat dan menangis dalam diam dipundak Cia. Hampir saja Cia terjatuh karna terhuyung kebelakang akibat Samuel yang tiba tiba memeluknya tanpa alasan.

"Vera? Vera siapa woy?! Natasha Wilona? Zaskya Gotik? Jung jaehyun?."

"Kamu Vera..."

"Hah? Gue? Vera?."

"Iya kamu Vera." Samuel mengganguk antusias.

"Maap nih ye Sam gue Cia. C. I. A." Cia mengeja namanya.

"Cristine Allecia Verasya Zeppelin. Samuel Zacharias Janssen." ucap Samuel menunjuk gelang berinisial yang dipakai Cia.

"SV. Samuel, Vera."

Degg!

'Ada apa sama jantung gue?.' batin Cia bertanya tanya.

'Ini pasti pemilik asli ini tubuh tapi kenapa rasanya ini seperti perasaan yang bener bener gue alami dan seperti murni dari perasaan gue.'

'Siapa diriku yang sebenarnya?.'

_______

Penulis:NVL.EL

Transmigrasi Aleciana [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang