Malam yang panjang dengan dihiasi banyak bintang serta udara dingin seakan menembus tulang. Altares yang kini sedang berjalan seorang diri ditengah sepinya jalan menuju ke rs with seme setelah membeli bubur hangat dan sekaligus membeli makan malam untuk dirinya dan juga Kevan.
Puk!.
Serasa ada tangan lain yang menyentuh pundaknya dari belakang, Altares berhenti tak menengok kebelakang sedikitpun. Pikirannya mulai parno akan hal hal lain. Ia memutuskan diam mematung dengan nafas yang juga ia tahan. Kakinya juga bergetar namun dirinya tahan.
"Res." pangil berbisik seseorang dari belakang.
"Tenang jangan panik. Tarik hembuskan, tarik hembuskan." Altares menarik nafasnya dan menghembuskan secara perlahan lahan.
"Res." pangil berbisik dari belakangnya.
"Gue nggak denger. Gue lagi cebok." matanya tertutup rapat rapat sambil menggelengkan kepalanya pelan.
"Res! Budeg 'ya lu?!." mata Altares membuka seketika, dia berbalik menatap seseorang yang ada dibelakangnya.
"Sialan! Gue kira lu setan!." terkejutnya mendapati Zidan dan daddy Al.
"Eh bang udah sembuh." Altares melihat Zidan dari atas sampai bawah.
"Udah. 'kan ini yang ngerawat adek kesayangan gue." bangganya sampai mengabaikan keberadaan daddy Al yang ada dibelakangnya.
"Ck!." decak Altares lirih.
"Mau kemana lu malem malem gini?." tanya Zidan.
"OH YA GUE LUPA, CIAAAA AKU DATANG!!." Altares menepuk jidatnya dan berlari dengan berteriak panik. Dua orang itu yang kebingungan hanya bisa menyusul Altares dari belakang.
Brak
"Shut up kau Altares!." sentak Kevan menatap tajam Altares yang berani beraninya mendobrak pintu ketika Cia sedang tertidur nyenyak dibrankar.
"Eh sorry sorry." Altares menyengir tanpa dosa yang dibalas decakan acuh dari Kevan. Daddy Al melangkah maju menuju Cia dan mengelus rambut Cia sayang.
"Ada apa dengan Cia?." aura dingin menguar dari Daddy Al. Sontak ruangan kembali senyap tak ada yang ingin membuka suara.
"Kenapa?!." Daddy Al sedikit meninggikan suara tanpa menoleh kebelakang. Zidan yang memang tidak tau apa apa hanya mampu duduk dilantai dengan bersila lalu mengambil kresek hitam ditangan Altares dan memakannya.
"Enyaakk bener dah." gumam lirih Zidan mengunyah makanan yang berada dimulutnya.
"Jawab!!." ucap Daddy Al lagi.
"Uhuk uhuk uhuk bakso gue nyangkut ditenggorokan." kata Zidan berdiri dan keluar menuju pintu meminta pertolongan.
"To-tolong." lirih Zidan.
Dokter yang baru saja keluar dari ruang operasi sontak terkejut melihat Zidan yang hampir sekarat dan berlari untuk menolongnya menggunakan tongkat kayu entah dari mana.
Bugh
Satu kali pukulan bakso itu keluar dan melayang entah kemana. Zidan ambruk dengan nafas terengah engah, Zidan yang ingin berterimakasih kepada dokter itu pun harus ia urungkan karna dokter itu menghilang begitu saja.
"I-tu dad ci-cia bu... buta." gagap Altares menunduk karna lirikan tajam dari sang Daddy.
"Brengsek!." umpat Daddy Al dengan tangan terkepal kuat.
"I-ini juga gara gara Kaira." lanjut Altares yang sudah tidak merasa gugup lagi.
______
Seorang pemuda tampan tengah berpikir seraya duduk dikursi kebesarannya. Malam malam ditemani secangkir kopi hangat dan berkas berkas yang menumpuk dimeja.
"Hah enaknya besok kasih apa buat Cia?." jarinya mengetuk ngetuk meja sesekali menyeruput.
"Kemaren udah gue kasih bunga mawar emas sama sertifikatnya, besok apa 'ya?." tanyanya pada diri sendiri. Pemuda itu yang ternyata adalah Mars, seorang CEO dari perusahaan MC's Corp. CEO muda dan kaya raya sekaligus sombong.
"Lagi apa sih bang serius amat jadi orang." ucap seorang pemuda yang tengah ask bermain game. Perkenalkan namanya Alfareza Venussandro keponakan dari Mars.
"Brisik bocah!." sentak Mars.
"Eleh! Ngomong aja lagi jatuh cinta." cibir Alfa sembari memutar bola matanya malas.
"Bilang aja lo iri." ucap Mars.
"Lo 'kan nggak pernah pacaran dari orok sampe segede gaban kaya sekarang. Anti wanita lagi." lanjut Mars menyindir.
"Diem deh bang! Kalau ngomong nggak usah terlalu jujur napa." Alfa mendengus kasar.
"GAWAT BOS! GAWAT!." secretary pribadi milik Mars datang dengan tergesa gesa.
"Gawat kenapa?." alis Mars terangkat, perasaannya menjadi campur aduk dari kemarin. Alfa menengok dan berhenti memainkan gamenya.
"Cewek bos masuk kerumah sakit!." terus terangnya.
"Siapin mobil sekarang kita berangkat." jantung Mars berdetak dengan cepat, panik sekali. Saat pertemuan pertamanya dengan Cia awalnya dirinya mengira Cia adalah perempuan murahan dan tamak akan harta namun dugaannya salah. Kini Cia diklaim untuk menjadi miliknya.
"Bang gue ikut." Mars hanya mengganguk mengiyakan.
______
"Ayang kita makan yuk, aku laper." ucap manja dari seorang perempuan yang berdiri disamping pemuda tampan dengan raut wajah tertekan dan datar. Dia Sean dan perempuan tadi adalah tunangan yang dipilihkan orangtuanya untuknya.
Pertunangan sebatas bisnis. Sean terpaksa menerima itu dihatinya dia tidak mencintai perempuan disampingnya melainkan mencintai muridnya, Cia. Memang selepas perciuman beberapa hari yang lalu dirinya tertarik dan menjadikan Cia miliknya. Miliknya selamanya.
"Hmm." dehem Sean mencoba melepaskan genggaman tangan dari perempuan disampingnya. Perkenalkan tuanangan Sean namanya Lolita Bowie seorang perempuan yang sangat manja dan pemboros. Sangat disayang dan dimanjakan oleh kedua orangtuanya.
Drrt drrt drrt.
"Halo?." Sean menggangkat telephonenya.
"Bos non, non Cia masuk rumah sakit!." kata seseorang diseberang sana.
"Kirim lokasi." setelah itu Sean memutuskan panggilan sepihak. Kemudian, dirinya berbalik menuju parkiran mobil.
"AYANG IH KATANYA MAU MAKAN?!." teriak Loli mengejar Sean dan duduk disebelah Sean dengan muka cemberut.
"Brisik!." Sean melajukkan mobilnya membelah jalan yang cukup ramai.
"Kita mau kemana ayang?." tanya Loli. Sean diam pandangannya fokus kedepan.
"Ish ayang mah gitu." sebal Loli yang dicuekin.
_______
Penulis:NVL.EL
![](https://img.wattpad.com/cover/299813479-288-k898071.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Aleciana [END]
FantasyWarning Area!!!=Berbau ++/dewasa, terdapat kata-kata kasar, umpatan, kekerasan, bahasa campur, kissing, skinship!. Start:27 -2 -2022 Finish: 3-7-2022 Status:[END] ------------------------------------------- "AAAAHKK!!. " triaknya menggema diruangan...