Keesokan paginya, Cia masih tertidur lelap diranjangnya dengan ditemani Zidan yang diam diam masuk kekamar adiknya. Zidan malam tadi pulang terlambat sekitar jam 02:00 dini hari karna pekerjaannya yang menumpuk mengakibatkan ia harus lembur.
Disisi lain. Seorang pemuda dengan pakaian seragamnya tengah melajukan motornya kearah mansion besar nan megah, mansion Zeppelin. El yang diyakini pemuda tadi sedang menunggu Cia untuk membeli sate.
"CIA GOOD MORNING!." triaknya bermaksud membangunkan Cia dari tidurnya. El masih berada didepan gerbang mansion Zeppelin. Tenang suaranya merdu kok jadinya bisa membangunkan Cia yang kebo. Hari bahkan masih pagi sekitar jam 04:30.
"CIA JADI KAGA BELI SATENYA?!." triaknya lagi dengan suara kencang beberapa kali ia menghirup dan menghembuskan nafasnya.
"PRAK KETOPRAK KETOPRAK!." sepertinya otak El sudah gesrek atau miring. Percuma El jika membangunkan Cia dengan cara berteriak harusnya lempar dulu kejurang biar langsung bangun. El yang ingin berteriak lagi harus bungkam karna udara tiba tiba dingin disebabkan oleh Daddy Al.
Daddy Al yang sudah bangun bermaksud untuk berjongging dipagi hari tapi ia malah mendengar suara teriakan yang memekakan telinganya. Sunguh sakit!.
"Jadi cecunguk ini yang berani membawa putri kesayangan saya." ucap Daddy Al dengan dingin sambil melihat El dari atas sampai bawah. El yang ditatap intens pun hanya bisa bersikap sesopan mungkin.
"Cih, bahkan saya lebih tampan dari pada gembel ini." lanjutnya lagi sambil menyugarkan rambutnya kebelakang. Om kau sangat narsis!. El hanya diam loh tapi kenapa dia disebut GEMBEL!. Apa salahnya dia disini?.
"Om saya juga lebih tampan dari om yang buluk ini." narsisnya tak mau kalah bahkan ia sudah mengulung lengan seragamnya seperti mengajak tawuran. Daddy Al dan El sudah siap dengan kuda kudanya.
"WOY BOCAH PRIK! JANGAN TAWURAN DISINI SANA LO DIPLANET MARS!!." triak Cia sangat kencang bahkan membawa panci dan teflon. Cia sedari tadi sudah bangun saat El berteriak untuk ketiga kalinya tapi ia masih mengumpulkan nyawanya dan dikungkung oleh abangnya agar tak keluar.
Keduanya saling pandang dengan pandangan sinis serta tajam tapi melihat wajah Cia yang galak membuat nyali mereka menciut bagaikan seorang anak yang dimarahi ibunya.
"Kenapa nggak lanjut?." tanya Cia dengan nada santai tapi bagi mereka berdua itu adalah ancaman. Dengan cepat mereka menggeleng takut bagaikan anak anjing.
"Ngga-nggak." jawab mereka dengan takut takut dengan kepala menunduk, matanya pun ikut berkaca kaca yang siap siap membasahi pipinya. Cia nampak menghela nafas panjang saking panjangnya membuat perut ia lapar.
Cia melangkah mendekati El dengan sekuat tenaga ia menarik El menuju motor. El yang sedari tadi diam dengan kepala menunduk tersentak kaget kala ada yang menariknya.
"El ayo beli makanan!." seru Cia yang cepat sekali merubah sifatnya. El yang mendengar itu langsung mengangkat Cia dan mendudukannya setelah itu ia menoleh kebelakang dengan jari tengahnya ia angkat.
'Anak setan! Gue jual lo ditokopedia!.' batin Daddy Al mengeram rendah atas kelakuan El yang kurang ajar kepadanya. El segera melajukan motornya menjauh dari mansion Zeppelin.
Setelah sekian lama mencari tempat sate, akhirnya mereka berdua berhenti digerobak sate yang masih berjualan. Keduanya turun dari motor dengan Cia dibantu El.
Cia berlari kegirangan karna sudah lama ia tak makan sate akibat dirinya terdampar didunia novel. Ngomong ngomong soal dunia nyata, apakabar tuh suaminya yang sering ia jaili?.
"Bang, 1 bungkus sate roti sobek." pesan Cia pada kang sate yang tengah mengipasi. Seketika kang sate terdiam, lidahnya kelu tak tau harus berbicara apa, karna mana ada sate roti sobek.

KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Aleciana [END]
FantasyWarning Area!!!=Berbau ++/dewasa, terdapat kata-kata kasar, umpatan, kekerasan, bahasa campur, kissing, skinship!. Start:27 -2 -2022 Finish: 3-7-2022 Status:[END] ------------------------------------------- "AAAAHKK!!. " triaknya menggema diruangan...