25

12.4K 1K 10
                                    

Ting.

"Tuan anda mendapatkan misi!." ucap sistem kepada tuannya yang tengah tiduran dilantai berlapisi karpet bulu lembut yang berada dikamarnya. Untuk soal temen abang abangnya sudah pulang karna ada urusan dan teruntuk Zidan, dia sedang istirahat memulihkan diri dengan tidur.

"Misi apa?." tanya Cia mengangkat kakinya dan menaruhnya dipinggir ranjang serta mata tak lepas dari laptop, dirinya sedang menonton drama korea dan indonesia.

Ting.

"Misi:Berkenalan dengan seorang pemuda tampan.
Hadiah:Pengharum badan Limited Edition.
Penalty:Ditendang keplanet jombi."

Yes/No

"Yes." jawab Cia tanpa mengalihkan pandangan dari laptopnya.

"Gila gila mau ciuman dong!." ucap Cia heboh serta menutup matanya seolah olah ia masih gadis polos dan suci. Namun, dirinya melihat disela sela jari. Sistem yang melihat itu hanya jengah. Sekelebat ide jahil terlintas dipikiran sistem.

Ctak.

Laptop itu mati dengan otomatisnya dikarenakan sistem mematikannya. Cia yang melihat itu menjadi kesal. Hampir saja! Hampir dua orang sesama jenis itu berciuman tapi malah layar laptop itu mati. Haish, dia harus menonton ulang jadinya.

'Ck! Dasar sistem biadap lama lama ku jual kau digopud!.' batin Cia menatap tajam sistem yang berubah menjadi hologram.

Cia bangkit dari tengkurapnya dan kemudian berlari menuju kamar mandi karna ingin buang air kecil dulu. Setelah 3menit lamanya, cia keluar dengan setelan baju berbeda. Cia berlari menuruni anak tangga satu persatu tapi saat sampai diruang keluarga dirinya mendapati Altares tengah duduk dengan kepala menunduk.

Mengangkat bahunya acuh tanpa memperdulikan Altares, dia tetap berlari sampai tiba digerbang yang menjulang tinggi, tertutup.

"Mana dah securitynya." ucap Cia dengan kepala celingak celinguk mencari keberadaan seseorang.

"PAK SECURITY YOU DIMANA?!." teriak Cia mengelegar.

"I DISINI NONA!." jawab pak security dengan berteriak dan juga tangan yang dilambai lambaikan keatas. Sontak, Cia melihat kearah suara dimana pak security berada. Mulut Cia melongo dengan mata terbelalak terkejut mendapati pak securitynya sedang ngopi ngopi diatas genteng pos tempat berjaga security dan berjejeran dengan gerbang keluar masuk.

"Non ngapain nyari saya?." tanya pak security sambil turun menggunakan tangga. Sekejap mata pak security yang gagah dan berotot sudah ada didepan Cia.

"Saya mau keluar pak, bisa tolong bukain gerbangnya." jawab ramah Cia. Pak security mengganguk sembari tersenyum lalu melangkah mendekati gerbang dan membukanya.

"Makasih pak!." ucap Cia berlari menuju gerbang. Pak security langsung menutup gerbangnya dan membiarkan sedikit terbuka lalu kembali keatap genteng melakukan kegiatannya yang tertunda sebentar.

"Oh 'ya item dimana tempat menjalankan misinya?." tanya Cia berhenti dari larinya.

Ting.

"Taman dekat kuburan." jawab sistem memberitahu dimana tempatnya.

"Cekidot, kita let's go!." Cia berlari lagi dengan kedua tangan seperti seakan terbang. Gabutnya bukan main.

Setelah sampai ditaman dekat kuburan, Cia mengedarkan pandangannya dan menemukan satu orang pemuda tampan menggunakan setelan baju santai tengah duduk direrumputan dengan kepala menyender dikursi taman matanya tampak sedang menatap langit langit berwarna biru cerah.

"Itu bukan sih?." gumam Cia.

"Benar tuan." jawab sistem yang mendengar gumaman tuannya. Cia langsung menghampiri pemuda tersebut, tanpa rasa sopan santun Cia duduk dibangku kursi dekat dengan kepala pemuda itu.

"Kaget anjir!." kaget pemuda itu saat ada orang disamping kepalanya.

"Siapa lo?! Nganggu tau nggak!." ucap kesal pemuda itu yang terganggu.

"Oh mangap." jawab cia dengan cengiran lebarnya.

"btw kenalin gue Cia!." kenalan Cia dengan nada riang.

"Kagak nanya." ucap pemuda itu membuat Cia memanyunkan bibirnya beberapa senti.

Cup.

"Jangan dimanyunin, gemes tau." ucap pemuda itu berdiri dan duduk bersama Cia.

'Kita belum kenal loh? Kenapa malah main nyosor aja!.' batin Cia mematung ditempat.

"Nama gue Mars Aleandro." ucap pemuda itu mengenalkan namanya.

Ting.

"Misi completed."

Setelah pengenalan yang mungkin terasa cangung bagi kedua belah pihak. Mereka berdua diam tanpa adanya ingin memulai pembicaraan, Mars menatap Cia begitu lekat ada tatapan kagum dan terpesona oleh wajah Cia. Sedangkan Cia tengah menatap kedua orang berbeda jenis kelamin.

"Lagi liat apa, kok serius banget?." tanya Mars penasaran.

"Liat 'kan dua orang itu." jawab Cia menunjuk kedua orang berbeda gender yang sedikit jauh didepan mereka berdua.

"Liat. Emang kenapa?." tanya Mars mengalihkan pandangannya kearah yang ditunjuk Cia.

"Nggak tau. Liat aja nanti." Cia mengedihkan bahunya tidak tahu.

Disisi kedua orang berbeda gender yang satu pria dan yang satu wanita.

"Kamu... Mau nggak jadi pacar aku?." pria itu berjongkok didepan sang wanita dengan satu tangkai bunga mawar berwarna merah.

"A-aku." ucap wanita itu sedikit terbata bata.

"Kamu nggak mau yah?." wajah pria itu sedih dan merosotkan bahunya lemas.

"E-eh aku mau kok!." ucap wanita itu berbicara dengan cepat sekaligus mengambil satu tangkai bunga mawar merah itu juga dengan cepat.

"AAAA MAKASIH, SAYANG!." pria itu memeluk erat dan kemudian mengendong tubuh kekasihnya sedetik kemudian pria itu memutar mutar tubuh kekasihnya. Kini kembali lagi dengan Cia yang tengah mengigit jari Mars karna saking romantisnya.

"Aww." ringis Mars mendapati jarinya yang kegigit kemudian secara perlahan menarik jarinya.

"Hikss pengen." ucap Cia tiba tiba.

"Pengen apa?." tanya Mars.

"Pengen mawarnya." jawab Cia.

"Mau aku beliin?." tawar Mars menaik turunkan alisnya.

"Boleh deh asalkan gratis." jawab Cia. Mars mengacak acak rambut Cia karna gemas. Mars mulai mengeluarkan handphonenya dari saku dan mengetik sesuatu dengan cepat.

"Tuan." ucap orang yang terlihat seperti bodyguard yang ternyata ini bodyguard punya Mars pribadi.

"Ini pesanan tuan." lanjut bodyguard memberikan pesanan kepada Mars dan kemudian berpamit untuk pergi.

"Nih." memberikan mawar kepada Cia.

"What ini emas Mars." ucap Cia dengan mata melotot.


"'Kan aku bilangnya mawar." lanjut Cia.

"Hehe dan ini sertifikatnya." cengengesnya dan memberikan sertifikat kepada Cia.

'Baru ketemu loh udah dikasih emas aja.' batin Cia menggelengkan kepalanya pelan.

_____

Penulis:NVL.EL

Transmigrasi Aleciana [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang